Jakarta: Sepeda motor jenis skuter matik kini menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia untuk menunjang aktivitas mobilitas sehari-hari, bahkan digunakan untuk touring dan perjalanan panjang. Ketika melakukan perjalanan jauh tentu tidak sedikit orang-orang yang mencemaskan soal efisiensi bahan bakarnya.
Manager Public Relation, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Antonius Widiantoro, menjelaskan soal konsumsi bahan bakar selama perjalanan bisa ditekan. Terlebih untuk sepeda motor sekarang ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang bisa menunjang efisiensi bahan bakar.
"Bagi para Bikers yang doyan melakukan touring dalam menikmati kenyamanan maksimal motornya, dirasa perlu mengetahui tips terkait tata cara berkendara yang irit bahan bakar karena efektif dalam menghemat pengeluaran biaya saat perjalanan," ujar Antonius Widiantoro melalui keterangan resminya.
Dia pun kemudian membeberkan ada 4 aspek yang harus diperhatikan apabila ingin memaksimalkan konsumsi bahan bakar. Berikut penjelasannya:
1. Kondisi Motor Prima
Kondisi motor yang prima menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keiritan berkendara. Sebelum berkendara pastikan motor dalam kondisi baik. Cek tekanan ban dalam kondisi normal karena apabila ban kekurangan angin, maka tarikan motor menjadi berat dan ini membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros.
Tidak hanya itu, perawatan berkala seperti penggantian oli dan membersihkan filter udara juga perlu dilakukan untuk menjaga tarikan motor tetap optimal. Sehingga konsumsi bahan bakar tidak boros.
2. Pengoperasian Motor yang Baik
Selain kondisi motor yang prima, hal lain yang perlu diperhatikan dalam menjaga keiritan bensin adalah cara berkendara. Semakin agresif gaya berkendara, dengan bukaan gas dan pengoperasian rem yang tidak teratur, akan membuat bensin motor menjadi sangat boros.
Oleh karena itu perlu cara berkendara yang halus dalam hal pengoperasian motor. seperti membuka gas perlahan dan menjaga kecepatan konstan. Lalu, tidak melakukan pengereman secara mendadak (terkecuali emergency) sehingga suplai bensin yang dialirkan ke ruang bakar menjadi lebih terukur dan irit.
3. Pemanfaatan Teknologi & Fitur Motor
Sepeda motor yang ada sekarang ini telah dilengkapi teknologi dan beberapa fitur fungsional yang mendukung terciptanya efisiensi bahan bakar. Dia mencontohkan di Yamaha, sudah dilengkapi dengan penggunaan mesin Blue Core, fitur Stop & Start System yang mengurangi konsumsi bahan bakar yang tidak perlu saat motor sedang berhenti, hingga adanya Eco Riding indicator di speedometer, hingga aplikasi Y-Connect untuk memberitahu bahwa pengendara sedang mengoperasikan motor dalam kondisi irit bahan bakar.
4. Membawa Barang Sesuai Kapasitas
Satu hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjaga keiritan bensin adalah dengan tidak membawa barang yang melebihi kapasitas (overload) daya angkut motor. Biasanya saat hendak touring, motor kerap dilengkapi dengan touring box pada sisi kanan, kiri dan belakang body motor untuk menaruh barang tanpa mengindahkan kemampuan daya angkut motor yang berujung pada kelebihan beban.
Kondisi overload, selain membuat kinerja mesin menjadi berat yang berimbas pada borosnya bensin, kondisi ini turut pula membahayakan bagi pengendara karena dapat menghilangkan keseimbangan motor terutama saat sedang bermanuver.
Jakarta: Sepeda motor jenis skuter matik kini menjadi andalan bagi masyarakat Indonesia untuk menunjang aktivitas mobilitas sehari-hari, bahkan digunakan untuk touring dan perjalanan panjang. Ketika melakukan perjalanan jauh tentu tidak sedikit orang-orang yang mencemaskan soal efisiensi bahan bakarnya.
Manager Public Relation, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Antonius Widiantoro, menjelaskan soal konsumsi bahan bakar selama perjalanan bisa ditekan. Terlebih untuk sepeda motor sekarang ini sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang bisa menunjang efisiensi bahan bakar.
"Bagi para Bikers yang doyan melakukan touring dalam menikmati kenyamanan maksimal motornya, dirasa perlu mengetahui tips terkait tata cara berkendara yang irit bahan bakar karena efektif dalam menghemat pengeluaran biaya saat perjalanan," ujar Antonius Widiantoro melalui keterangan resminya.
Dia pun kemudian membeberkan ada 4 aspek yang harus diperhatikan apabila ingin memaksimalkan konsumsi bahan bakar. Berikut penjelasannya:
1. Kondisi Motor Prima
Kondisi motor yang prima menjadi salah satu faktor penting dalam menunjang keiritan berkendara. Sebelum berkendara pastikan motor dalam kondisi baik. Cek tekanan ban dalam kondisi normal karena apabila ban kekurangan angin, maka tarikan motor menjadi berat dan ini membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros.
Tidak hanya itu, perawatan berkala seperti penggantian oli dan membersihkan filter udara juga perlu dilakukan untuk menjaga tarikan motor tetap optimal. Sehingga konsumsi bahan bakar tidak boros.
2. Pengoperasian Motor yang Baik
Selain kondisi motor yang prima, hal lain yang perlu diperhatikan dalam menjaga keiritan bensin adalah cara berkendara. Semakin agresif gaya berkendara, dengan bukaan gas dan pengoperasian rem yang tidak teratur, akan membuat bensin motor menjadi sangat boros.
Oleh karena itu perlu cara berkendara yang halus dalam hal pengoperasian motor. seperti membuka gas perlahan dan menjaga kecepatan konstan. Lalu, tidak melakukan pengereman secara mendadak (terkecuali emergency) sehingga suplai bensin yang dialirkan ke ruang bakar menjadi lebih terukur dan irit.
3. Pemanfaatan Teknologi & Fitur Motor
Sepeda motor yang ada sekarang ini telah dilengkapi teknologi dan beberapa fitur fungsional yang mendukung terciptanya efisiensi bahan bakar. Dia mencontohkan di Yamaha, sudah dilengkapi dengan penggunaan mesin Blue Core, fitur Stop & Start System yang mengurangi konsumsi bahan bakar yang tidak perlu saat motor sedang berhenti, hingga adanya Eco Riding indicator di speedometer, hingga aplikasi Y-Connect untuk memberitahu bahwa pengendara sedang mengoperasikan motor dalam kondisi irit bahan bakar.
4. Membawa Barang Sesuai Kapasitas
Satu hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjaga keiritan bensin adalah dengan tidak membawa barang yang melebihi kapasitas (overload) daya angkut motor. Biasanya saat hendak touring, motor kerap dilengkapi dengan touring box pada sisi kanan, kiri dan belakang body motor untuk menaruh barang tanpa mengindahkan kemampuan daya angkut motor yang berujung pada kelebihan beban.
Kondisi overload, selain membuat kinerja mesin menjadi berat yang berimbas pada borosnya bensin, kondisi ini turut pula membahayakan bagi pengendara karena dapat menghilangkan keseimbangan motor terutama saat sedang bermanuver.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)