Jakarta: Salah satu tantangan berkendara di kota-kota besar adalah kemacetan akibat padatnya lalu lintas.
Terjebak di kemacetan panjang hingga berjam-jam tidak hanya memicu stres bagi pengemudi, tapi juga berdampak buruk bagi kendaraan.
Sebab, ketika dalam kondisi macet, ada banyak komponen mobil yang bekerja lebih ekstra, mulai dari mesin, hingga pengereman. Apabila mobil tidak mendapatkan perawatan ideal maka akan mendatangkan masalah di kemudian hari.
Melansir dari laman resmi Suzuki, berikut ini empat (4) masalah pada mobil yang sering terjebak macet:
1. Mobil overheat
Kemacetan yang parah tak hanya menghambat aktivitas, namun juga pemicu utama mesin overheat. Ini terjadi karena mobil bekerja terlalu keras sehingga mesin terlalu panas, terlebih jika dengan kondisi pada komponen pendingin mesin tidak optimal.
Agar terhindar dari kondisi ini, selalu cek kondisi komponen pendingin seperti radiator, kipas radiator, sirkulasi air, dan kipas AC masih berfungsi dengan baik.
2. Komponen rem bermasalah
Sektor pengereman menjadi bagian paling berisiko terkena dampak jika mobil setiap terjebak macet dalam waktu yang lama. Masalah pada rem sering terjadi, terutama pada mobil matic.
Hal ini disebabkan sistem kerja mobil matic yang dapat bergerak maju bahkan jika tanpa digas sekalipun, membuat pengemudi hanya bisa mengandalkan pedal rem berhenti dan mengatur laju kendaraan. Pastikan Anda selalu memeriksa kondisi rem setiap saat, terutama sebelum berkendara ke titik yang memang rawan kemacetan.
3. Boros bahan bakar
Macet tak hanya membuat Anda rugi secara waktu, tapi juga rugi secara biaya. Hal ini disebabkan pada saat terjebak macet, penggunaan bahan bakar akan lebih boros dari pada kondisi jalan normal.
Dalam posisi terjebak macet, mesin harus tetap bekerja tanpa bergerak dan sering melakukan stop and go sehingga lebih boros bahan bakar.
4. Oli mesin cepat berkurang
Pada saat macet, mobil Anda akan berada pada kondisi diam atau bergerak lambat. Pada kondisi ini, seluruh kinerja mesin tetap bekerja dengan normal dan artinya oli mesin akan tetap terus bersirkulasi layaknya mobil sedang berjalan.
Proses pelumasan setiap komponen yang bekerja dan bergesekan tetap berjalan, meskipun jarak tempuh mobil tidak bertambah. Inilah yang menyebabkan oli jadi lebih cepat berkurang kualitasnya dan lebih cepat jenuh.
Karenanya bagi Anda yang sehari-harinya sering berkendara dan terjebak macet berjam-jam, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk penggantian oli yang lebih cepat dari jarak penggantian normal untuk menjaga mesin tetap prima.
Hal ini disebabkan sistem kerja mobil matic yang dapat bergerak maju bahkan jika tanpa digas sekalipun, membuat pengemudi hanya bisa mengandalkan pedal rem berhenti dan mengatur laju kendaraan. Pastikan Anda selalu memeriksa kondisi rem setiap saat, terutama sebelum berkendara ke titik yang memang rawan kemacetan.
3. Boros bahan bakar
Macet tak hanya membuat Anda rugi secara waktu, tapi juga rugi secara biaya. Hal ini disebabkan pada saat terjebak macet, penggunaan bahan bakar akan lebih boros dari pada kondisi jalan normal.
Dalam posisi terjebak macet, mesin harus tetap bekerja tanpa bergerak dan sering melakukan
stop and go sehingga lebih boros bahan bakar.
4. Oli mesin cepat berkurang
Pada saat macet, mobil Anda akan berada pada kondisi diam atau bergerak lambat. Pada kondisi ini, seluruh kinerja mesin tetap bekerja dengan normal dan artinya oli mesin akan tetap terus bersirkulasi layaknya mobil sedang berjalan.
Proses pelumasan setiap komponen yang bekerja dan bergesekan tetap berjalan, meskipun jarak tempuh mobil tidak bertambah. Inilah yang menyebabkan oli jadi lebih cepat berkurang kualitasnya dan lebih cepat jenuh.
Karenanya bagi Anda yang sehari-harinya sering berkendara dan terjebak macet berjam-jam, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk penggantian oli yang lebih cepat dari jarak penggantian normal untuk menjaga mesin tetap prima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)