Purwakarta: Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi dan menyebabkan korban jiwa. Diketahui sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat tabrakan beruntun di Jalan Tol Cikopo - Palimanan KM 78.400, Purwakarta, Senin pagi, 30 November 2020.
Kecelakaan bermula ketika sebuah truk trailer mogok di jalur lambat arah Jakarta menuju Palimanan di KM 78.400 Kecamatan Campaka, Purwakarta. Dari belakang datang tronton dan menabrak trailer mogok. Tidak lama kemudian travel sarat penumpang muncul dengan kecepatan tinggi dan menabrak tronton.
Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, memiliki ulasan mengenai kecelakaan beruntun di jalan tol. Dia menjelaskan ada resiko tabrakan beruntun yang mengintai pengemudi di jalan tol. Mengingat jika jalan tol lancar, maka pengemudi akan bergerak dengan kecepatan tinggi dan konstan.
"Ketika jalanan lancar, maka akan ada karakteristik jalan tol yakni kondisi laju yang konstan dan kecepatan tinggi. Ada risiko kecelakaan beruntun," ungkap Jusri kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Efek dari melaju secara konstan dan kecepatan tinggi adalah persepsi dan motorik pengemudi akan turun. Proses dari indera ke otak akan menurun, dan selanjutnya kemampuan pengemudi untuk mengambil keputusan akan menurun.
Dia menyarankan kepada pengemudi yang melintas di tol Trans Jawa untuk terus menstimulasi otak. Hal ini dilakukan agar persepsi dan motorik tetap terjaga.
"Caranya dengan membaca setiap yang terlihat, menganalisa apa yang kita lihat. Kemudian jangan lupa juga menganalisa apa yang tidak terlihat seperti mengecek kondisi di belakang."
Jusri juga menyebutkan untuk pengemudi juga harus beristirahat yang cukup. Setiap mengemudi sudah dua jam disarankan berhenti dan beristirahat sejenak.
Selain itu, Training Director The Real Driving Center Marcell Kurniawan, menjaga jarak juga menjadi salah satu kunci ketika berkendara. Cara adalah menjaga jarak aman kendaraan menggunakan teknik jarak 3 detik.
"Jaga jarak aman kendaraan lakukan three second rule. bahkan kalau hujan atau jalanan basah, tambahkan detik ekstra dari tiga detik menjadi empat detik," kata Marcell.
Hal ini dikarenakan saat jalanan licin, maka daya cengkram ban akan berkurang. Belum lagi beban berat yang dibawa turut mempengaruhi jarak pengereman. Maka diperlukan jarak yang lebih lebar, terutama saat kondisi hujan atau jalanan licin.
Purwakarta: Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi dan menyebabkan korban jiwa. Diketahui sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat tabrakan beruntun di Jalan Tol Cikopo - Palimanan KM 78.400, Purwakarta, Senin pagi, 30 November 2020.
Kecelakaan bermula ketika sebuah truk trailer mogok di jalur lambat arah Jakarta menuju Palimanan di KM 78.400 Kecamatan Campaka, Purwakarta. Dari belakang datang tronton dan menabrak trailer mogok. Tidak lama kemudian travel sarat penumpang muncul dengan kecepatan tinggi dan menabrak tronton.
Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, memiliki ulasan mengenai kecelakaan beruntun di jalan tol. Dia menjelaskan ada resiko tabrakan beruntun yang mengintai pengemudi di jalan tol. Mengingat jika jalan tol lancar, maka pengemudi akan bergerak dengan kecepatan tinggi dan konstan.
"Ketika jalanan lancar, maka akan ada karakteristik jalan tol yakni kondisi laju yang konstan dan kecepatan tinggi. Ada risiko kecelakaan beruntun," ungkap Jusri kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Efek dari melaju secara konstan dan kecepatan tinggi adalah persepsi dan motorik pengemudi akan turun. Proses dari indera ke otak akan menurun, dan selanjutnya kemampuan pengemudi untuk mengambil keputusan akan menurun.