Ilustrasi berkendara sepeda motor. Wahana Makmur Sejati
Ilustrasi berkendara sepeda motor. Wahana Makmur Sejati

Waspadai Microsleep Saat Naik Motor Demi Selamat di Jalan

Ekawan Raharja • 25 April 2025 16:17
Jakarta: Berkendara dengan menggunakan sepeda motor berikan keleluasaan dan kecepatan, tapi menyimpan potensi bahaya jika tidak disertai kesadaran penuh akan keselamatan.
 
Satu resiko serius namun diremehkan oleh pengendara adalah microsleep yang dalam hitungan detik bisa menyebabkan kecelakaan fatal.
 
Microsleep adalah kondisi saat seseorang tertidur selama 1 hingga 10 detik tanpa disadari. Meskipun mata bisa saja tetap terbuka, otak kehilangan kemampuan untuk memproses informasi di sekitarnya.
 
Bahaya bila saat sedang berkendara mengalami microsleep, bisa kehilangan kendali tanpa tahu apa yang sedang terjadi. Hal ini sangat berbahaya karena tidak ada peringatan pasti sebelum kondisi ini terjadi.
 
Baca Juga:
Pedang Bermata Dua, Tarif Resiprokal AS Bisa Bikin Penjualan Mobil Turun

 
Umumnya dipicu oleh kurang tidur, kelelahan fisik, atau bisa juga dikarenakan perjalanan jarak jauh tanpa istirahat.
 
“Pengendara sepeda motor sering berpikir saat rasa kantuk melanda, bisa dilawan dengan meminum kopi atau yang mengandung kafein saja. Padahal microsleep datang tanpa bisa ditahan ketika tubuh sudah terlalu lelah. Ini bukan soal malas atau tidak fokus, tapi respons biologis yang otomatis,” ujar Head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, Agus Sani, melalui keterangan resminya.
 
Bahaya microsleep bagi pengendara motor lebih besar dibandingkan pengguna mobil. Tanpa pelindung tambahan seperti sabuk pengaman atau airbag, kehilangan kendali saat berkendara motor bisa berujung jatuh dari motor, menabrak kendaraan lain, masuk ke jalur berlawanan, atau menghantam benda keras seperti tiang dan trotoar.
 
Agar pengendara dapat menghindari bahaya microsleep, Agus Sani kemudian memberikan empat langkah konkret yang bisa dilakukan:
 
Baca Juga:
Mewah! Zeekr 009 Grand Collector Edition Berlapis Emas

1. Pastikan Tidur Cukup

Sebelum berkendara ada baiknya sudah tidur yang cukup (7-9 jam), ini cara efektif mencegah microsleep. Jangan paksakan tubuh untuk tetap aktif jika kondisi fisik belum pulih sepenuhnya, terutama jika berkendara jarak jauh.

2. Istirahat Setiap 2 Jam

Disarankan untuk berhenti dan istirahat sejenak setelah dua jam berkendara. Gunakan waktu ini untuk meregangkan otot, minum air putih, atau sekadar menyegarkan pikiran. Ini membantu menjaga fokus dan mencegah kelelahan otak.

3. Kenali Tanda Awal Microsleep

Kepala terasa berat, sering mengedip, menguap, atau sulit mengingat apa yang terjadi beberapa detik sebelumnya adalah sinyal keras untuk berhenti sejenak.

4. Hindari Berkendara dalam Kondisi Terlalu Lama dan Rute Monoton

Jika rute yang dilalui membosankan dan jalannya lurus terus, coba variasikan posisi duduk, ajak ngobrol teman yang dibonceng untuk menjaga suasana tetap hidup namun tetap prioritaskan konsentrasi.
  
“Rider sejati adalah yang tahu kapan harus gas, dan kapan harus istirahat. Pulang selamat jauh lebih penting daripada cepat sampai. #Cari_aman adalah identitas setiap pengendara cerdas. Keselamatan itu bukan soal cepat sampai, tapi bagaimana kita bisa pulang tanpa luka,” lanjut Agus Sani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan