Jakarta - Komponen otomotif nasional, memang cukup tricky. Bukan hanya dihadapkan pada kepbutuhan konsumen yang ingin komponen berkualitas tinggi, namun tak ingin bayar mahal untuk mendapatkan komponen berkualitas. Hal inilah yang kemudian dimainkan oleh para pemalsu produk otomotif, termasuk busi. Dalam sesi Deep Talk bersama PT Niterra Mobility Indonesia pemilik merek Busi NGK, mereka mewanti-wanti kepada konsumen melalui jurnalis otomotif, agar berhati-hati saat ingiin membeli komponen pemantik api ini.
Dalam acara tersebut dijelaskan bahwa secara umum, busi yang mereka produksi mulai dari nickel hingga MotoDX memiliki keunggulan tersendiri pada materialnya. Namun apabila dibedah lebin dalam, produk busi NGK menghadirkan lebih banyak perbedaan pada struktur busi dan proses manufaktur serta komponen yang berasal langsung dari Jepang.
Diterangkan oleh Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, Diko Oktaviano bahwa pada proses manufaktur busi NGK menggunakan serbuk khusus (Sealing Powder) yang berfungsi sebagai penguat struktur bentuk busi serta menahan kebocoran gas yang muncul dari ruang bakar.
"Selain menggunakan serbuk khusus, proses merapatkan metal shell pada busi NGK juga menggunakan proses cold caulking dan disertai dengan Insulator yang di buat di Jepang. Jika dilihat secara detail beberapa perbedaan membuat busi buatan Kami lebih baik. Sehingga usia pakai dan performa yang dihasilkan bisa dirasakan," ujar Diko Octaviano dalam sesi tersebut.
Diko melanjutkan bahwa untuk membedakan busi palsu dengan busi asli, selain lot number yang bisa dilihat secara kasat mata, dari feeling berkendara pun akan sangat berbeda. Mengingat busi-busi palsu itu tidak melaluiui proses riset yang jelas.
Di sisi lain, menilik harga komponen asli ini memang sedikit lebih tinggi dibanding busi kompetitor tidak telepas dari keunggulan Busi NGK yang memberikan jaminan kualitas jauh lebih baik seperti struktur dengan bahan khusus yang membuat busi lebih padat, komponen yang berasal langsung dari Jepang dan proses manufaktur dengan standar kualitas Jepang.
Apabila membandingkan dengan busi kompetitor maupun busi palsu yang beredar di pasaran, mereka mengakui menggunakan Sealing Powder khusus yang tidak dimiliki oleh kompetitor sehingga mempengaruhi kualitas, khususnya dalam hal durabilitas.
Selain itu keunggulan lainnya terdapat pada Insulator yang dibuat di Jepang dengan standar manufaktur yang ketat. Pada busi imitasi, banyak ditemukan struktur busi serta proses pembuatan yang tidak layak manufaktur sehingga sangat mempengaruhi kinerja ruang bakar yang berpotensi bisa merusak mesin kendaraan.
Dari hal diatas dapat disimpulkan untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan seperti kerusakan pada mesin kendaraan, sebaiknya hindari menggunakan busi imitasi ataupun busi dengan struktur maupun komponen yang kurang baik agar performa kendaraan tetap prima
Jakarta - Komponen otomotif nasional, memang cukup tricky. Bukan hanya dihadapkan pada kepbutuhan konsumen yang ingin komponen berkualitas tinggi, namun tak ingin bayar mahal untuk mendapatkan komponen berkualitas. Hal inilah yang kemudian dimainkan oleh para pemalsu produk otomotif, termasuk busi. Dalam sesi Deep Talk bersama PT Niterra Mobility Indonesia pemilik merek
Busi NGK, mereka mewanti-wanti kepada konsumen melalui jurnalis otomotif, agar berhati-hati saat ingiin membeli komponen pemantik api ini.
Dalam acara tersebut dijelaskan bahwa secara umum, busi yang mereka produksi mulai dari nickel hingga MotoDX memiliki keunggulan tersendiri pada materialnya. Namun apabila dibedah lebin dalam, produk busi NGK menghadirkan lebih banyak perbedaan pada struktur busi dan proses manufaktur serta komponen yang berasal langsung dari Jepang.
Diterangkan oleh Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, Diko Oktaviano bahwa pada proses manufaktur busi NGK menggunakan serbuk khusus (Sealing Powder) yang berfungsi sebagai penguat struktur bentuk busi serta menahan kebocoran gas yang muncul dari ruang bakar.
"Selain menggunakan serbuk khusus, proses merapatkan metal shell pada busi NGK juga menggunakan proses cold caulking dan disertai dengan Insulator yang di buat di Jepang. Jika dilihat secara detail beberapa perbedaan membuat busi buatan Kami lebih baik. Sehingga usia pakai dan performa yang dihasilkan bisa dirasakan," ujar Diko Octaviano dalam sesi tersebut.
Diko melanjutkan bahwa untuk membedakan busi palsu dengan busi asli, selain lot number yang bisa dilihat secara kasat mata, dari feeling berkendara pun akan sangat berbeda. Mengingat busi-busi palsu itu tidak melaluiui proses riset yang jelas.
Di sisi lain, menilik harga komponen asli ini memang sedikit lebih tinggi dibanding busi kompetitor tidak telepas dari keunggulan Busi NGK yang memberikan jaminan kualitas jauh lebih baik seperti struktur dengan bahan khusus yang membuat busi lebih padat, komponen yang berasal langsung dari Jepang dan proses manufaktur dengan standar kualitas Jepang.
Apabila membandingkan dengan busi kompetitor maupun busi palsu yang beredar di pasaran, mereka mengakui menggunakan Sealing Powder khusus yang tidak dimiliki oleh kompetitor sehingga mempengaruhi kualitas, khususnya dalam hal durabilitas.
Selain itu keunggulan lainnya terdapat pada Insulator yang dibuat di Jepang dengan standar manufaktur yang ketat. Pada busi imitasi, banyak ditemukan struktur busi serta proses pembuatan yang tidak layak manufaktur sehingga sangat mempengaruhi kinerja ruang bakar yang berpotensi bisa merusak mesin kendaraan.
Dari hal diatas dapat disimpulkan untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan seperti kerusakan pada mesin kendaraan, sebaiknya hindari menggunakan busi imitasi ataupun busi dengan struktur maupun komponen yang kurang baik agar performa kendaraan tetap prima
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
