Jakarta: Kasus kebakaran mobil di jalan masih kerap ditemui di berbagai wilayah di Indonesia. Ada berbagai macam penyebab mobil bisa terbakar, termasuk masalah sekring.
Meskipun dianggap sederhana, sekring meleleh bisa sangat membahayakan jika dibiarkan, karena dapat memicu kebakaran. Tentu saja sebelum terlambat, Auto2000 membagikan beberapa penyebab sekring bisa meleleh dan membuat mobil terbakar.
1. Kualitas Sekring Jelek
Sekring dibuat dari lempeng logam yang didesain secara khusus dengan bentuk pipih dan terputus jika dilalui oleh arus listrik yang melampaui kapasitasnya. Bagian luar sekring dibalut plastik isolator berbagai warna sebagai pelindung sekaligus penanda ukuran sekring.
Komponen kelistrikan yang sedang bekerja akan menghasilkan panas. Sekring dengan kualitas kurang baik umumnya bermasalah dengan standar ukuran lempeng logam pemutus arus listrik. Alhasil, plastik isolator tidak mampu menahan panas sehingga sekring meleleh.
2. Sekring Tidak Sesuai Ukuran
Karena terburu-buru atau tidak ada cadangan, Anda mengganti sekring 5A yang putus dengan sekring 10A. Padahal, putusnya sekring mengindikasikan adanya masalah di sistem kelistrikan kendaraan.
Ditambah, semakin tinggi arus listrik maka semakin tinggi pula suhu panas yang dihasilkan. Saat arus listrik yang lewat sekring melebihi ketentuan, sekring tidak putus karena sudah diganti lebih besar. Suhu yang meningkat akan membuat rumah sekring meleleh dan memicu kebakaran.
3. Penambahan Beban pada Sekring
Modifikasi sistem kelistrikan mobil kerap dilakukan karena penambahan perangkat baru yang butuh arus listrik (modifikasi kelistrikan). Masalahnya, jalur sekring tidak dibuat terpisah dan menumpang ke sekring bawaan mobil. Saat ingin menambah beban pada suatu rangkaian listrik, sebaiknya mengganti kabel bersama sekring dengan ukuran yang lebih besar dan sesuai kebutuhan.
Pastikan sistem perkabelan dibuat dengan baik oleh teknisi profesional dan menggunakan bahan berkualitas agar tidak mudah memicu hubungan arus pendek. Perombakan kelistrikan mobil akan terkait faktor keamanan dan risiko garansi tidak dapat diklaim kalau sampai ada masalah.
Oleh karenanya bila Anda ingin memasang aksesoris tambahan yang terkait dengan kelistrikan, pastikan merupakan aksesoris resmi pabrikan dan pemasangan dapat berkonsultasi dengan service advisor di bengkel resmi.
4. Pemasangan Sekring Tidak Pas
Dudukan sekring dibuat sedemikian rupa supaya dapat menopang sekring dengan kuat dan aman. Pemasangan sekring pada dudukan atau terminalnya harus benar-benar presisi dan tidak boleh longgar. Kalau sampai longgar akan menimbulkan arus listrik yang tidak stabil sehingga memunculkan bunga api yang membuat sekring panas, meleleh, bahkan terbakar.
Jakarta: Kasus kebakaran mobil di jalan masih kerap ditemui di berbagai wilayah di Indonesia. Ada berbagai macam penyebab mobil bisa terbakar, termasuk masalah sekring.
Meskipun dianggap sederhana, sekring meleleh bisa sangat membahayakan jika dibiarkan, karena dapat memicu kebakaran. Tentu saja sebelum terlambat, Auto2000 membagikan beberapa penyebab sekring bisa meleleh dan membuat mobil terbakar.
1. Kualitas Sekring Jelek
Sekring dibuat dari lempeng logam yang didesain secara khusus dengan bentuk pipih dan terputus jika dilalui oleh arus listrik yang melampaui kapasitasnya. Bagian luar sekring dibalut plastik isolator berbagai warna sebagai pelindung sekaligus penanda ukuran sekring.
Komponen kelistrikan yang sedang bekerja akan menghasilkan panas. Sekring dengan kualitas kurang baik umumnya bermasalah dengan standar ukuran lempeng logam pemutus arus listrik. Alhasil, plastik isolator tidak mampu menahan panas sehingga sekring meleleh.
2. Sekring Tidak Sesuai Ukuran
Karena terburu-buru atau tidak ada cadangan, Anda mengganti sekring 5A yang putus dengan sekring 10A. Padahal, putusnya sekring mengindikasikan adanya masalah di sistem kelistrikan kendaraan.