Jakarta: Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi mengguyur Jakarta dan sekitar membuat banjir di beberapa titik. Bagi pengemudi mobil, wajib waspada dengan resiko hydrolock kala menerjang banjir.
Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan mobil dengan mesin bensin harus berhati-hati kalau terpaksa menerjang banjir. Pengemudi harus harus memperhatikan kedalaman air sebelum menerjangnya.
Pastikan air tidak melebihi setengah tinggi roda,” ujar Yannes dikutip dari Antara.
"Jaga kecepatan tetap rendah dan stabil, serta hindari melepas gas secara tiba-tiba saat melewati banjir termasuk pengereman mendadak, karena putaran mesin (RPM) akan langsung turun," kata Yannes.
Putaran mesin atau yang disebut RPM yang rendah dapat mengakibatkan daya isap di intake manifold meningkat. Kondisi ini memperbesar risiko air tersedot masuk ke ruang bakar melalui saluran udara, atau yang disebut fenomena hydrolock
"Jika terjadi hydrolock, piston bisa macet, connecting rod (komponen vital dalam mesin mobil yang berfungsi sebagai penghubung antara piston dan poros engkol) bengkok, bahkan mesin bisa rusak parah," jelas Yannes.
Ia juga mengingatkan untuk tidak menyalakan AC, karena hal itu hanya menambah beban kerja mesin dan memperbesar risiko kerusakan kelistrikan, terutama pada extra fan.
Selain itu, pastikan filter udara dan knalpot tidak terendam, gunakan gigi rendah untuk menjaga RPM tetap stabil, dan segera periksa sistem rem dan komponen vital lainnya usai melewati banjir.
Jakarta: Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi mengguyur Jakarta dan sekitar membuat banjir di beberapa titik. Bagi pengemudi
mobil, wajib waspada dengan resiko hydrolock kala menerjang banjir.
Pakar
otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, menegaskan mobil dengan mesin bensin harus berhati-hati kalau terpaksa menerjang banjir. Pengemudi harus harus memperhatikan kedalaman air sebelum menerjangnya.
Pastikan air tidak melebihi setengah tinggi roda,” ujar Yannes dikutip dari Antara.
"Jaga kecepatan tetap rendah dan stabil, serta hindari melepas gas secara tiba-tiba saat melewati banjir termasuk pengereman mendadak, karena putaran mesin (RPM) akan langsung turun," kata Yannes.
Putaran mesin atau yang disebut RPM yang rendah dapat mengakibatkan daya isap di intake manifold meningkat. Kondisi ini memperbesar risiko air tersedot masuk ke ruang bakar melalui saluran udara, atau yang disebut fenomena hydrolock
"Jika terjadi hydrolock, piston bisa macet, connecting rod (komponen vital dalam mesin mobil yang berfungsi sebagai penghubung antara piston dan poros engkol) bengkok, bahkan mesin bisa rusak parah," jelas Yannes.
Ia juga mengingatkan untuk tidak menyalakan AC, karena hal itu hanya menambah beban kerja mesin dan memperbesar risiko kerusakan kelistrikan, terutama pada extra fan.
Selain itu, pastikan filter udara dan knalpot tidak terendam, gunakan gigi rendah untuk menjaga RPM tetap stabil, dan segera periksa sistem rem dan komponen vital lainnya usai melewati banjir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)