Jakarta: Di musim penghujan membuat banjir hadir di sejumlah daerah. Bagi pengemudi mobil dan motor yang terpaksa harus menerjang banjir, maka jangan lupa segera 'dipancing' remnya agar Kembali pakem.
Menurut Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN), Hermas E Prabowo, menyebutkan pengendara yang terpaksa melintasi jalur banjir dan tidak bisa menunggu lebih lama disarankan untuk memancing rem kendaraan agar berfungsi seperti sediakala.
“Setelah melintasi banjir, jangan terlalu jalan kencang dan pengemudi disarankan untuk pancing rem mereka agar bisa kering dan cengkeraman bekerja dengan baik kembali,” kata Hermas E Prabowo kepada ANTARA.
Tidak hanya itu, pengendara yang dengan terpaksa melintasi banjir juga disarankan untuk mengecek kondisi indikator-indikator yang ada pada kendaraan tersebut. “Pastikan juga apakah indikator kendaraan itu ada yang nyala atau tidak. Karena, takutnya ada soket engine yang terkena genangan air, sehingga mengganggu aliran listrik,” ujar dia.
Para pengendara juga diharuskan memiliki teknik dan skill khusus dalam melibas banjir. Menurut dia, pengendara tidak boleh asal-asalan ketika harus melintasi daerah banjir agar kendaraan tetap prima usai melintasinya. Dengan melakukan teknik menahan RPM di 1.500 sampai dengan 2.000, diyakini hal tersebut tidak memberikan kemudahan untuk kendaraan tersebut mati secara mendadak ketika melintasi genangan banjir di atas 20 cm.
“Ketika kita mau melintasi genangan atau banjir, sebaiknya ada teknik khusus. Pertama-tama, pindahkan tuas ke low gear, tahan RPM yang stabil dan yang terpenting, perhatikan jalan jangan terlalu kencang, jangan juga terlalu pelan,” ucap dia.
Selanjutnya, yang menurut dia penting untuk diperhatikan adalah, menjaga jarak yang aman dengan kendaraan lain atau di depannya. Ketika menjaga jarak yang aman dengan kendaraan lain, kendaraan yang digunakan dapat berjalan dengan normal tanpa ada hambatan dari kendaraan-kendaraan lain.
“Atur jarak dengan kendaraan di depan, sehingga kita tidak berhenti di tengah-tengah yang justru memberikan dampak buruk untuk kendaraan,” tegas dia.
Jakarta: Di
musim penghujan membuat
banjir hadir di sejumlah daerah. Bagi pengemudi
mobil dan
motor yang terpaksa harus menerjang banjir, maka jangan lupa segera 'dipancing' remnya agar Kembali pakem.
Menurut Ketua Umum Persatuan Bengkel
Otomotif Indonesia (PBOIN), Hermas E Prabowo, menyebutkan pengendara yang terpaksa melintasi jalur banjir dan tidak bisa menunggu lebih lama disarankan untuk memancing rem kendaraan agar berfungsi seperti sediakala.
“Setelah melintasi banjir, jangan terlalu jalan kencang dan pengemudi disarankan untuk pancing rem mereka agar bisa kering dan cengkeraman bekerja dengan baik kembali,” kata Hermas E Prabowo kepada ANTARA.
Tidak hanya itu, pengendara yang dengan terpaksa melintasi banjir juga disarankan untuk mengecek kondisi indikator-indikator yang ada pada kendaraan tersebut. “Pastikan juga apakah indikator kendaraan itu ada yang nyala atau tidak. Karena, takutnya ada soket engine yang terkena genangan air, sehingga mengganggu aliran listrik,” ujar dia.
Para pengendara juga diharuskan memiliki teknik dan skill khusus dalam melibas banjir. Menurut dia, pengendara tidak boleh asal-asalan ketika harus melintasi daerah banjir agar kendaraan tetap prima usai melintasinya. Dengan melakukan teknik menahan RPM di 1.500 sampai dengan 2.000, diyakini hal tersebut tidak memberikan kemudahan untuk kendaraan tersebut mati secara mendadak ketika melintasi genangan banjir di atas 20 cm.
“Ketika kita mau melintasi genangan atau banjir, sebaiknya ada teknik khusus. Pertama-tama, pindahkan tuas ke low gear, tahan RPM yang stabil dan yang terpenting, perhatikan jalan jangan terlalu kencang, jangan juga terlalu pelan,” ucap dia.
Selanjutnya, yang menurut dia penting untuk diperhatikan adalah, menjaga jarak yang aman dengan kendaraan lain atau di depannya. Ketika menjaga jarak yang aman dengan kendaraan lain, kendaraan yang digunakan dapat berjalan dengan normal tanpa ada hambatan dari kendaraan-kendaraan lain.
“Atur jarak dengan kendaraan di depan, sehingga kita tidak berhenti di tengah-tengah yang justru memberikan dampak buruk untuk kendaraan,” tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)