Jakarta - Mobil dengan transmisi otomatis kini kian diminati. Kondisi ini membuat banyak produsen yang hanya menyediakan mobil dengan transmisi manual dalam jumlah terbatas. Variannya pun rata-rata ada di bagian bawah.
Namun beberapa pabrikan yang sadar akan pentingnya tetap menyediakan fitur untuk merasakan efek perpindahan gigi, juga membekali dengan ragam fitur. Di antaranya sistem shifting manual melalui tuas transmisi dan paddle shifter.
Nah kedua cara ini biasanya jadi pilihan di mobil-mobil tertentu. Namun di Mazda CX-30, fitur ini menjadi dua cara unik untuk merasakan sensasi mobil manual di mobil bertransmisi matic itu.
Cara pertama melalui tuas transmisi itu bisa digeser-geser ke atas dan ke bawah. Sistem ini bekerja berdasarkan perintah. Namun ketika transmisi dibiarkan tidak berpindah ketika RPM sudah menyentuh angka 5000, secara otomatis akan naik ke percepatan yang lebih tinggi.
Ketika tuas transmisi ini dipindahkan ke sisi semi otomatis, paddle shift tetap bisa difungsikan sebagai tandem untuk memindahkan percepatan. Sementara jika hanya menggunakan paddle shifting dan tuas transmisi tetap berada di posisi D atau Drive, maka ketika pedal akselerator (pedal gas) ditekan, mode otomatis atau D akan kembali dengan sendirinya.
Mode semi otomatis melalui paddle shifting ini, juga akan tertahan di mode tersebut selama pedal gas tidak ditekan. Tentu ini membantu proses deselerasi ketika berada di jalur menurun. Mudah bukan?
Jakarta - Mobil dengan
transmisi otomatis kini kian diminati. Kondisi ini membuat banyak produsen yang hanya menyediakan mobil dengan transmisi manual dalam jumlah terbatas. Variannya pun rata-rata ada di bagian bawah.
Namun beberapa pabrikan yang sadar akan pentingnya tetap menyediakan fitur untuk merasakan efek perpindahan gigi, juga membekali dengan ragam fitur. Di antaranya sistem shifting manual melalui tuas transmisi dan paddle shifter.
Nah kedua cara ini biasanya jadi pilihan di mobil-mobil tertentu. Namun di Mazda CX-30, fitur ini menjadi dua cara unik untuk merasakan sensasi mobil manual di mobil bertransmisi matic itu.
Cara pertama melalui tuas transmisi itu bisa digeser-geser ke atas dan ke bawah. Sistem ini bekerja berdasarkan perintah. Namun ketika transmisi dibiarkan tidak berpindah ketika RPM sudah menyentuh angka 5000, secara otomatis akan naik ke percepatan yang lebih tinggi.
Ketika tuas transmisi ini dipindahkan ke sisi semi otomatis, paddle shift tetap bisa difungsikan sebagai tandem untuk memindahkan percepatan. Sementara jika hanya menggunakan paddle shifting dan tuas transmisi tetap berada di posisi D atau Drive, maka ketika pedal akselerator (pedal gas) ditekan, mode otomatis atau D akan kembali dengan sendirinya.
Mode semi otomatis melalui paddle shifting ini, juga akan tertahan di mode tersebut selama pedal gas tidak ditekan. Tentu ini membantu proses deselerasi ketika berada di jalur menurun. Mudah bukan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)