Jakarta: Mabuk perjalanan adalah ketika seseorang mengalami kondisi tidak nyaman waktu bepergian dengan kendaraan, seperti mobil, bus, kereta api, kapal laut, atau pesawat terbang. Kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak berusia 5-12 tahun, wanita hamil, dan orang lanjut usia.
Sebenarnya mabuk perjalanan juga tidak berbahaya, namun mengganggu bagi yang mengalami dan orang lain di sekitarnya. Mabuk perjalanan dapat membuat penderitanya mengalami pusing, pucat, peningkatan produksi air liur, tidak nyaman pada bagian perut, lemas, mengeluarkan keringat dingin, kehilangan keseimbangan, bahkan muntah.
Menurut Auto2000, mabuk perjalanan terjadi akibat otak tidak mampu menerima dengan baik campuran sinyal dari beberapa anggota tubuh dalam perjalanan. Ditambah, telinga bagian dalam yang berisi cairan untuk mengatur keseimbangan tubuh merasakan guncangan ketika kendaraan melaju. Dalam kondisi tertentu, otak tidak mampu memproses dengan baik sinyal-sinyal yang berbeda dan membuat kerja otak menjadi kacau sehingga timbul keluhan mabuk perjalanan.
Faktor yang dapat memicu dan meningkatkan risiko mabuk perjalanan di antaranya adalah kurang istirahat, perubahan hormonal karena kondisi-kondisi tertentu seperti sedang menstruasi, hamil, atau menggunakan pil KB. Lainnya adalah bermain gadget atau membaca buku di dalam kendaraan, menderita gangguan keseimbangan tubuh seperti migrain, dan memiliki riwayat mabuk perjalanan.
Lantas bagaimana untuk mengatasi mengatasi mabuk perjalanan di mobil? Ada 2 aspek yang harus diperhatikan, mulai dari penumpang mobil hingga kondisi mobil.
Kondisi Penumpang
Bagi para penumpang sebaiknya menghindari mengkonsumsi makanan berat sebelum perjalanan,utamakan camilan, sehingga perut tidak mudah mual saat menerima guncangan di jalan. Pilih pula posisi duduk yang membuat mata leluasa memandang lurus searah jalan atau posisi duduk yang minim guncangan. Misalnya, duduk di samping sopir dan tidak duduk menghadap ke samping atau belakang.
Usahakan untuk beristirahat yang cukup sebelum mulai bepergian. Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan konsumsilah air putih atau minuman semisalnya jus jeruk. Jangan membaca buku atau menatap layar gadget saat kendaraan sedang melaju karena otak sulit mencerna semua informasi ketika bergerak.
Saat merasa tidak enak badan, pusing, atau mual, usahakan untuk segera membaringkan diri dan memejamkan mata sampai gejala mereda. Untuk yang mempunyai riwayat mabuk perjalanan, sebaiknya meminum obat anti mabuk yang banyak dijual di apotek sebelum perjalanan.
Kondisi Mobil
Kemudian dari segi kondisi mobil, penumpang juga mengalami mabuk karena sensitif terhadap bau tertentu, bahkan parfum mobil sekalipun. Hindari memasang parfum mobil yang memiliki aroma menyengat dan makanan atau minuman beraroma kuat seperti buah durian.
Selain itu, jaga kondisi kabin mobil agar selalu bersih untuk mencegah bau tidak sedap yang dapat membuat penumpang merasa kurang nyaman. AC yang sejuk dan bersih jelas memberikan rasa nyaman bagi penghuni kabin.
Pastikan kondisi filter kabin selalu resik supaya tidak ada bau aneh dari udara yang dihembuskan oleh AC mobil. Pastikan selalu menjalankan servis berkala di bengkel resmi karena akan dilakukan pengecekan filter kabin atau penggantian jika dibutuhkan, serta pengecekan AC untuk memastikan selalu sejuk, bersih, dan nyaman.
Guncangan berlebih di mobil juga dapat memicu mabuk perjalanan. Oleh sebab itu, pastikan mesin mobil selalu dalam kondisi prima sehingga mobil dapat melaju dengan mulus. Termasuk pula pastikan kondisi sistem suspensi seperti shock absorber selalu dalam kondisi optimal untuk meredam guncangan mobil dan mencegah penumpang bergerak tidak terkendali.
Jakarta: Mabuk perjalanan adalah ketika seseorang mengalami kondisi tidak nyaman waktu bepergian dengan kendaraan, seperti mobil, bus, kereta api, kapal laut, atau pesawat terbang. Kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak berusia 5-12 tahun, wanita hamil, dan orang lanjut usia.
Sebenarnya mabuk perjalanan juga tidak berbahaya, namun mengganggu bagi yang mengalami dan orang lain di sekitarnya. Mabuk perjalanan dapat membuat penderitanya mengalami pusing, pucat, peningkatan produksi air liur, tidak nyaman pada bagian perut, lemas, mengeluarkan keringat dingin, kehilangan keseimbangan, bahkan muntah.
Menurut Auto2000, mabuk perjalanan terjadi akibat otak tidak mampu menerima dengan baik campuran sinyal dari beberapa anggota tubuh dalam perjalanan. Ditambah, telinga bagian dalam yang berisi cairan untuk mengatur keseimbangan tubuh merasakan guncangan ketika kendaraan melaju. Dalam kondisi tertentu, otak tidak mampu memproses dengan baik sinyal-sinyal yang berbeda dan membuat kerja otak menjadi kacau sehingga timbul keluhan mabuk perjalanan.
Faktor yang dapat memicu dan meningkatkan risiko mabuk perjalanan di antaranya adalah kurang istirahat, perubahan hormonal karena kondisi-kondisi tertentu seperti sedang menstruasi, hamil, atau menggunakan pil KB. Lainnya adalah bermain gadget atau membaca buku di dalam kendaraan, menderita gangguan keseimbangan tubuh seperti migrain, dan memiliki riwayat mabuk perjalanan.
Lantas bagaimana untuk mengatasi mengatasi mabuk perjalanan di mobil? Ada 2 aspek yang harus diperhatikan, mulai dari penumpang mobil hingga kondisi mobil.