Jakarta - Pemilik mobil listrik biasanya ogah repot dengan menyiapkan fasilitas pengisian baterai kendaraan listrik di rumah sendiri. Meski beberapa brand otomotif menyertakan wall charging sistem di rumah, namun banyak orang yang merasakan ini membuat penempatannya lebih terbatas.
Terutama untuk yang rumahnya tidak memiliki lahan yang luas di garasi untuk melakukan pengisian baterai kendaraan. Lalu mengapa sistem pengisian baterai kendaraan listrik di rumah lebih efektif dan sehat buat kendaraan dibandingkan dengan fasilitas SPKLU?
Alasan utamanya tentu karena fasilitas pengisian baterai di rumah itu hanya digunakan untuk 1 kendaraan saja. Sementara fasilitas di SPKLU itu digunakan oleh banyak kendaraan. Apalagi untuk fasilitas SPKLU fast charging dan ultra fast charging juga bikin baterai lebih cepat panas.
Perbedaan Tarif
Tarif listrik untuk pengisian daya mobil listrik di SPKLU umumnya lebih mahal dibandingkan dengan pengisian di rumah. Di SPKLU, tarif per kWh bisa bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara Rp1.650 hingga Rp2.475, bahkan bisa lebih mahal.
Biasanya tergantung jenis pengisian (fast charging atau ultra fast charging) dan penyedia layanan. Sementara itu, tarif listrik rumah tangga untuk pengisian kendaraan listrik relatif lebih murah, biasanya sekitar Rp1.445 hingga Rp1.700 per kWh.
Hal ini juga yang wajib dipahami oleh para pengguna kendaraan listrik. Mengingat pengisian baterai di rumah lebih murah dan aman juga buat kendaraan listrik Sobat. Namun sebaiknya Sobat memisahkan meteran untuk mengisi baterai kendaraan listrik dan meteran untuk listrik rumah.
Mengingat jika disatukan, ini akan membuat penggunaan listrik di rumah jadi terganggu. Ini juga diperlukan, agar Sobat bisa menghitung secara presisi berapa konsumsi listrik yang dibutuhkan khusus untuk operasional kendaraan listrik sehari-hari.
Jakarta - Pemilik
mobil listrik biasanya ogah repot dengan menyiapkan fasilitas pengisian baterai
kendaraan listrik di rumah sendiri. Meski beberapa brand
otomotif menyertakan wall charging sistem di rumah, namun banyak orang yang merasakan ini membuat penempatannya lebih terbatas.
Terutama untuk yang rumahnya tidak memiliki lahan yang luas di garasi untuk melakukan pengisian baterai kendaraan. Lalu mengapa sistem pengisian baterai kendaraan listrik di rumah lebih efektif dan sehat buat kendaraan dibandingkan dengan fasilitas
SPKLU?
Alasan utamanya tentu karena fasilitas pengisian baterai di rumah itu hanya digunakan untuk 1 kendaraan saja. Sementara fasilitas di SPKLU itu digunakan oleh banyak kendaraan. Apalagi untuk fasilitas SPKLU fast charging dan ultra fast charging juga bikin baterai lebih cepat panas.
Perbedaan Tarif
Tarif listrik untuk pengisian daya mobil listrik di SPKLU umumnya lebih mahal dibandingkan dengan pengisian di rumah. Di SPKLU, tarif per kWh bisa bervariasi, tetapi umumnya berkisar antara Rp1.650 hingga Rp2.475, bahkan bisa lebih mahal.
Biasanya tergantung jenis pengisian (fast charging atau ultra fast charging) dan penyedia layanan. Sementara itu, tarif listrik rumah tangga untuk pengisian kendaraan listrik relatif lebih murah, biasanya sekitar Rp1.445 hingga Rp1.700 per kWh.
Hal ini juga yang wajib dipahami oleh para pengguna kendaraan listrik. Mengingat pengisian baterai di rumah lebih murah dan aman juga buat kendaraan listrik Sobat. Namun sebaiknya Sobat memisahkan meteran untuk mengisi baterai kendaraan listrik dan meteran untuk listrik rumah.
Mengingat jika disatukan, ini akan membuat penggunaan listrik di rumah jadi terganggu. Ini juga diperlukan, agar Sobat bisa menghitung secara presisi berapa konsumsi listrik yang dibutuhkan khusus untuk operasional kendaraan listrik sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)