Jakarta: Saat berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan, terkadang merasakan setir bergetar berlebihan. Tak jarang, dengan setir berubah haluan ke kanan atau kiri. Sekilas situasi ini tampak tidak terlalu serius, tapi kondisi tersebut merupakan indikasi ban mobil membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Posisi roda dapat akan berubah seiring jangka waktu pemakaian, kondisi jalan yang ditempuh, serta gaya mengemudi. Cara lain untuk mengetahui apakah ban mobil sudah harus memerlukan alignment (atau lebih dikenal dengan spooring) adalah dengan membawa mobil dalam kecepatan rendah seperti 40-50 kilometer per jam. Jika setir berbelok ke arah kanan atau kiri, tandanya ban sudah harus mendapatkan perawatan. Spooring ini berfungsi untuk menyelaraskan setelan posisi roda agar menyeimbangkan antara setelan toe, camber atau caster.
Proses spooring ban wajib dilakukan oleh pemilik dan pengemudi mobil ketika posisi setir sudah tidak searah dengan posisi ban. Hal tersebut diakibatkan oleh posisi dari sudut camber dan sudut caster yang sudah melenceng terlalu jauh. Perubahan signifikan akibat ketidaksesuaian dari posisi ban akan paling dirasakan melalui keadaan setir tidak bisa lurus, sehingga membuat pengemudi seakan-akan sulit untuk mengendalikan mobil mereka.
Secara teknis wheel alignment atau spooring akan membantu ban untuk mengintegrasikan semua faktor geometri dari sistem kemudi dan suspensi, untuk menghasilkan kualitas stabilitas kendaraan yang lebih baik dan tentunya juga meningkatkan masa pakai ban.
Lain halnya dengan wheel alignment atau spooring, istilah balancing juga kerap didengar oleh para pemilik dan pengemudi mobil. Walaupun hampir serupa dengan alignment, balancing ban merupakan proses penyeimbangan pada titik atas - bawah serta kiri - kanan ban mobil, dengan metode penambahan timah pada bagian yang kurang bobotnya, agar menjadi lebih seimbang. Balancing juga memiliki fungsi lain yakni untuk menyeimbangkan keempat roda agar putarannya menjadi seimbang, dan agar ban tetap dapat berputar sempurna tanpa adanya getaran berlebihan.
Jika balancing tidak dilakukan ban, getaran berlebihan pada mobil akan memaksa mesin mobil untuk bekerja lebih keras agar mobil tetap melaju ke depan. Akibatnya, pemakaian bahan bakar akan lebih meningkat dibandingkan saat ban dalam posisi selaras. Ban yang belum pernah mendapatkan perawatan balancing akan lebih rentan rusak sebelum waktunya, apalagi jika sering digunakan pada kontur jalanan yang bergelombang atau berlubang.
Spooring dan Balancing Dilakukan Saat Mobil Mencapai 10 Ribu Kilometer
President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin, mengingatkan sebaiknya spooring dan balancing ban dilakukan ketika mobil sudah mencapai di atas 10.000 km dan harus dilakukan secara berkala.
“Khusus untuk balancing ban, juga dapat dilakukan ketika pemilik dan pengemudi mobil baru saja mengganti ban yang memerlukan balancing untuk menyesuaikan antara ban baru dan pelek mobil. Balancing juga dapat dilakukan jika dirasa ada getaran berlebihan saat sedang dikendarai pada kecepatan 100 kilometer per jam,” jelas Yoonsoo Shin.
Selain itu pemilik dan pengemudi mobil juga dapat melakukan inspeksi di rumah. Beberapa di antaranya dengan memeriksa keausan pada salah setiap tapak ban mobil, atau jika ada benjolan salah satu ban. Hal ini bisa menjadi indikasi jika ada masalah pada sistem suspensi di ban mobil dan diperlukan perawatan lebih lanjut. Kemudian saat memarkir mobil, jika berada di tempat dengan permukaan yang datar tapi roda mobil tetap miring artinya diperlukan spooring.
“Perawatan seperti spooring dan balancing tampak seperti ongkos tambahan yang harus kita keluarkan, namun sebetulnya angka ini memberikan nilai ekonomis lebih ketimbang pengeluaran untuk perbaikan mobil dan penggantian ban akibat kelalaian dalam posisi ban. Salah satunya efisiensi bahan bakar, di mana jika ban yang tidak dalam kondisi prima tetap terus digunakan akan berdampak pada habisnya bensin dalam waktu singkat, akibat kerja ekstra yang dilakukan oleh mesin mobil."
"Spooring dan balancing secara berkala juga secara otomatis akan meminimalisir terjadinya kerusakan-kerusakan yang lebih fatal, yang mengharuskan pemilik dan pengendara mobil untuk memperbaikinya dengan jumlah biaya yang tentunya lebih mahal. Dan yang terakhir tentunya Anda dapat mengendarai mobil tanpa rasa khawatir dan nyaman, dengan mengetahui bahwa kondisi ban dan suku cadang lainnya sudah dalam kondisi paling optimal,” kata Yoonsoo Shin melalui keterangan resminya.
Hankook sudah menawarkan teknologi Alignment Indicator yang berfungsi untuk memudahkan para pemilik dan pengemudi mobil dalam mengetahui kondisi keausan ban, melalui dua pasang lubang kecil yang terdapat pada kedua sisi luar tapak ban. Fitur ini juga berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya masalah pada keselarasan roda, jika salah satu dari dua lubang tersebut berkurang akibat terkikis terlebih dahulu.
Jakarta: Saat berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan, terkadang merasakan setir bergetar berlebihan. Tak jarang, dengan setir berubah haluan ke kanan atau kiri. Sekilas situasi ini tampak tidak terlalu serius, tapi kondisi tersebut merupakan indikasi ban mobil membutuhkan perawatan lebih lanjut.
Posisi roda dapat akan berubah seiring jangka waktu pemakaian, kondisi jalan yang ditempuh, serta gaya mengemudi. Cara lain untuk mengetahui apakah ban mobil sudah harus memerlukan alignment (atau lebih dikenal dengan spooring) adalah dengan membawa mobil dalam kecepatan rendah seperti 40-50 kilometer per jam. Jika setir berbelok ke arah kanan atau kiri, tandanya ban sudah harus mendapatkan perawatan. Spooring ini berfungsi untuk menyelaraskan setelan posisi roda agar menyeimbangkan antara setelan toe, camber atau caster.
Proses spooring ban wajib dilakukan oleh pemilik dan pengemudi mobil ketika posisi setir sudah tidak searah dengan posisi ban. Hal tersebut diakibatkan oleh posisi dari sudut camber dan sudut caster yang sudah melenceng terlalu jauh. Perubahan signifikan akibat ketidaksesuaian dari posisi ban akan paling dirasakan melalui keadaan setir tidak bisa lurus, sehingga membuat pengemudi seakan-akan sulit untuk mengendalikan mobil mereka.
Secara teknis wheel alignment atau spooring akan membantu ban untuk mengintegrasikan semua faktor geometri dari sistem kemudi dan suspensi, untuk menghasilkan kualitas stabilitas kendaraan yang lebih baik dan tentunya juga meningkatkan masa pakai ban.
Lain halnya dengan wheel alignment atau spooring, istilah balancing juga kerap didengar oleh para pemilik dan pengemudi mobil. Walaupun hampir serupa dengan alignment, balancing ban merupakan proses penyeimbangan pada titik atas - bawah serta kiri - kanan ban mobil, dengan metode penambahan timah pada bagian yang kurang bobotnya, agar menjadi lebih seimbang. Balancing juga memiliki fungsi lain yakni untuk menyeimbangkan keempat roda agar putarannya menjadi seimbang, dan agar ban tetap dapat berputar sempurna tanpa adanya getaran berlebihan.
Jika balancing tidak dilakukan ban, getaran berlebihan pada mobil akan memaksa mesin mobil untuk bekerja lebih keras agar mobil tetap melaju ke depan. Akibatnya, pemakaian bahan bakar akan lebih meningkat dibandingkan saat ban dalam posisi selaras. Ban yang belum pernah mendapatkan perawatan balancing akan lebih rentan rusak sebelum waktunya, apalagi jika sering digunakan pada kontur jalanan yang bergelombang atau berlubang.
Spooring dan Balancing Dilakukan Saat Mobil Mencapai 10 Ribu Kilometer
President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin, mengingatkan sebaiknya spooring dan balancing ban dilakukan ketika mobil sudah mencapai di atas 10.000 km dan harus dilakukan secara berkala.
“Khusus untuk balancing ban, juga dapat dilakukan ketika pemilik dan pengemudi mobil baru saja mengganti ban yang memerlukan balancing untuk menyesuaikan antara ban baru dan pelek mobil. Balancing juga dapat dilakukan jika dirasa ada getaran berlebihan saat sedang dikendarai pada kecepatan 100 kilometer per jam,” jelas Yoonsoo Shin.
Selain itu pemilik dan pengemudi mobil juga dapat melakukan inspeksi di rumah. Beberapa di antaranya dengan memeriksa keausan pada salah setiap tapak ban mobil, atau jika ada benjolan salah satu ban. Hal ini bisa menjadi indikasi jika ada masalah pada sistem suspensi di ban mobil dan diperlukan perawatan lebih lanjut. Kemudian saat memarkir mobil, jika berada di tempat dengan permukaan yang datar tapi roda mobil tetap miring artinya diperlukan spooring.
“Perawatan seperti spooring dan balancing tampak seperti ongkos tambahan yang harus kita keluarkan, namun sebetulnya angka ini memberikan nilai ekonomis lebih ketimbang pengeluaran untuk perbaikan mobil dan penggantian ban akibat kelalaian dalam posisi ban. Salah satunya efisiensi bahan bakar, di mana jika ban yang tidak dalam kondisi prima tetap terus digunakan akan berdampak pada habisnya bensin dalam waktu singkat, akibat kerja ekstra yang dilakukan oleh mesin mobil."
"Spooring dan balancing secara berkala juga secara otomatis akan meminimalisir terjadinya kerusakan-kerusakan yang lebih fatal, yang mengharuskan pemilik dan pengendara mobil untuk memperbaikinya dengan jumlah biaya yang tentunya lebih mahal. Dan yang terakhir tentunya Anda dapat mengendarai mobil tanpa rasa khawatir dan nyaman, dengan mengetahui bahwa kondisi ban dan suku cadang lainnya sudah dalam kondisi paling optimal,” kata Yoonsoo Shin melalui keterangan resminya.
Hankook sudah menawarkan teknologi Alignment Indicator yang berfungsi untuk memudahkan para pemilik dan pengemudi mobil dalam mengetahui kondisi keausan ban, melalui dua pasang lubang kecil yang terdapat pada kedua sisi luar tapak ban. Fitur ini juga berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya masalah pada keselarasan roda, jika salah satu dari dua lubang tersebut berkurang akibat terkikis terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)