Tips Otomotif
Cara Mengecek Kondisi Ban Truk & Bus Sebelum Perjalanan
Ekawan Raharja • 16 Juni 2022 14:00
Jakarta: Bagi kendaraan komersial, truk dan bus, melakukan perjalanan jarak jauh merupakan menu sehari-harinya demi menunjang usaha. Oleh sebab itu, kondisi ban harus diperhatikan dengan baik dan kondisinya diperhatikan dengan seksama agar tidak mengalami permasalahan di tengah jalan.
National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni, menyatakan kesehatan kendaraan perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan jarak jauh. “Beberapa komponen kendaraan harus di cek kembali seperti kondisi rem, kemudi, visibilitas (termasuk lampu, kaca, wiper), dan ban,” ujar Ahmad melalui keterangan resminya.
Secara teori, kendaraan memang harus dicek secara berkala, namun khusus sebelum perjalanan jarak jauh, pemilik dan pengemudi kendaraan niaga harus melakukan pengecekan kembali untuk memastikan tidak ada kendala saat diperjalanan. Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), perjalanan jarak jauh merupakan perjalanan dengan minimal jarak 250 kilometer atau minimal 4 jam perjalanan.
Pengecekan sebelum perjalanan panjang diperlukan terlepas dari usia kendaraan. Kendaraan baru pun tidak luput dari pengecekan untuk memprediksi dan mengantisipasi kendala yang mungkin akan muncul selama perjalanan. Juweni kemudian memberikan langkah-langkah untuk mengecek kondisi ban;
Pertama, selain melakukan perawatan rutin sebagaimana disarankan oleh pabrikan mobil, pastikan untuk melakukan pengecekan kendaraan dan komponennya sebelum melakukan perjalanan panjang. Hal tersebut diperlukan untuk memberikan waktu yang cukup untuk memperbaiki kerusakan pada kendaraan.
Kedua, persiapkan perkakas darurat. Walaupun sudah memeriksakan kendaraan sebelum perjalanan, membawa perkakas darurat sangat dibutuhkan untuk kondisi yang tidak diduga. Perkakas tersebut meliputi kunci pembuka ban, dongkrak, P3K, segitiga pengaman hingga ban cadangan.
Ketiga, istirahat secara berkala. Selain untuk mengistirahatkan diri, momen beristirahat ini juga bisa mengistirahatkan mesin kendaraan. “Secara teknis, ketika kendaraan sudah dirawat secara baik, maka kendaraan tersebut bisa digunakan untuk perjalanan berjam-jam. Namun, kita harus mengingat tentang temperatur kendaraan yang harus kita jaga agar tidak overheating,” ujar Ahmad.
Keempat, berkendara pada kecepatan yang stabil. Menjaga stabilitas kecepatan kendaraan bisa mengefisienkan bahan bakar juga keselamatan berkendara. Dalam perjalanan jauh, melajukan kendaraan melebihi batas kecepatan yang disarankan agar cepat sampai tujuan bisa menimbulkan risiko kecelakaan. Karena dengan kecepatan tinggi dan tidak stabil dapat menyulitkan akselerasi yang mendadak.
Kelima, pilih ban yang dapat menunjang perjalanan. Ban yang merupakan bagian yang bersentuhan langsung dengan jalanan harus dalam kondisi yang prima. Disarankan untuk menggunakan ban yang tangguh di segala musim dan kondisi jalanan.
“Sebagai perusahaan manufaktur global, Hankook Tire sudah mempersiapkan lini produknya untuk kondisi jalan dan cuaca di Indonesia sehingga para pemilik kendaraan niaga dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya,” jelas Ahmad.
Jakarta: Bagi kendaraan komersial, truk dan bus, melakukan perjalanan jarak jauh merupakan menu sehari-harinya demi menunjang usaha. Oleh sebab itu, kondisi ban harus diperhatikan dengan baik dan kondisinya diperhatikan dengan seksama agar tidak mengalami permasalahan di tengah jalan.
National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni, menyatakan kesehatan kendaraan perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan jarak jauh. “Beberapa komponen kendaraan harus di cek kembali seperti kondisi rem, kemudi, visibilitas (termasuk lampu, kaca, wiper), dan ban,” ujar Ahmad melalui keterangan resminya.
Secara teori, kendaraan memang harus dicek secara berkala, namun khusus sebelum perjalanan jarak jauh, pemilik dan pengemudi kendaraan niaga harus melakukan pengecekan kembali untuk memastikan tidak ada kendala saat diperjalanan. Berdasarkan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), perjalanan jarak jauh merupakan perjalanan dengan minimal jarak 250 kilometer atau minimal 4 jam perjalanan.
Pengecekan sebelum perjalanan panjang diperlukan terlepas dari usia kendaraan. Kendaraan baru pun tidak luput dari pengecekan untuk memprediksi dan mengantisipasi kendala yang mungkin akan muncul selama perjalanan. Juweni kemudian memberikan langkah-langkah untuk mengecek kondisi ban;
Pertama, selain melakukan perawatan rutin sebagaimana disarankan oleh pabrikan mobil, pastikan untuk melakukan pengecekan kendaraan dan komponennya sebelum melakukan perjalanan panjang. Hal tersebut diperlukan untuk memberikan waktu yang cukup untuk memperbaiki kerusakan pada kendaraan.