Jakarta: Bagi masyarakat yang hidup di tengah kota besar, dan kerap mengalami kemacetan saat mengemudikan mobil, memiliki 1 masalah yang kadang tidak diperhatikan. Mesin mobil yang bekerja dalam kondisi kurang ideal, seperti momen stop n go, menimbulkan masalah tersembunyi yakni penumpukan karbon sisa pembakaran tidak sempurna di ruang mesin.
Penumpukan karbon ini akan membuat komponen mesin tidak bisa bekerja secara optimal, bahkan menghambat pergerakan komponen mesin. Selain itu, menumpuknya karbon di ruang bakar juga akan mempengaruhi kompresi mesin dan mengurangi daya ledak karena karbon tidak bisa dibakar. Alhasil, selain tenaga turun, mesin mobil juga lebih boros bensin, dan emisi gas buangnya meningkat.
Ada sejumlah pemilik mobil yang memilih mengatasi penumpukan karbon di mesin dengan teknik Italian Tune-up. Nah, apa itu teknik Italian Tune-up?
Nama ini diambil dari kebiasaan mobil-mobil eksotis buatan Italia yang sering digeber di jalan bebas hambatan. Tujuannya adalah membuang deposit karbon yang mengendap di dalam ruang bakar mesin.
Caranya, ajak mobil melaju di mana putaran mesin dinaikkan dan ditahan di putaran atas sekitar 4.000 rpm selama 30 - 60 detik tergantung kondisi jalan. Putaran mesin bisa lebih tinggi bila situasi memungkinkan, untuk membuat mesin mobil lebih kuat dalam membuang deposit. Dengan begitu, kotoran yang menumpuk akan terdorong keluar dan ruang mesin akan bersih kembali.
Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, menyebutkan teknik ini sulit dan tidak aman dilakukan di jalan raya atau bahkan di jalan tol sekalipun. Selain hasilnya belum tentu optimal, ada risiko kerusakan mobil bahkan kecelakaan. Menurutnya, cara untuk menjaga kondisi mesin serta membuang karbon yang mengendap paling efektif dengan melakukan perawatan berkala secara rutin.
"Upaya untuk menjaga kondisi mesin mobil tetap prima, solusi paling mudah dan nyaman adalah melakukan servis berkala," ujar Nur Imansyah Tara.
Saat servis berkala, mesin mobil akan diperiksa dan dirawat guna menjaga kinerjanya agar selalu prima. Teknisi juga akan melakukan uji emisi untuk memastikan mesin dalam kondisi terbaiknya dan menjaga gas buang kendaraan sesuai aturan sehingga ramah lingkungan. Tidak hanya mesin, komponen lain dari mobil juga diperiksa dan dirawat untuk memastikan tidak ada masalah.
Jakarta: Bagi masyarakat yang hidup di tengah kota besar, dan kerap mengalami kemacetan saat mengemudikan mobil, memiliki 1 masalah yang kadang tidak diperhatikan. Mesin mobil yang bekerja dalam kondisi kurang ideal, seperti momen stop n go, menimbulkan masalah tersembunyi yakni penumpukan karbon sisa pembakaran tidak sempurna di ruang mesin.
Penumpukan karbon ini akan membuat komponen mesin tidak bisa bekerja secara optimal, bahkan menghambat pergerakan komponen mesin. Selain itu, menumpuknya karbon di ruang bakar juga akan mempengaruhi kompresi mesin dan mengurangi daya ledak karena karbon tidak bisa dibakar. Alhasil, selain tenaga turun, mesin mobil juga lebih boros bensin, dan emisi gas buangnya meningkat.
Ada sejumlah pemilik mobil yang memilih mengatasi penumpukan karbon di mesin dengan teknik Italian Tune-up. Nah, apa itu teknik Italian Tune-up?
Nama ini diambil dari kebiasaan mobil-mobil eksotis buatan Italia yang sering digeber di jalan bebas hambatan. Tujuannya adalah membuang deposit karbon yang mengendap di dalam ruang bakar mesin.
Caranya, ajak mobil melaju di mana putaran mesin dinaikkan dan ditahan di putaran atas sekitar 4.000 rpm selama 30 - 60 detik tergantung kondisi jalan. Putaran mesin bisa lebih tinggi bila situasi memungkinkan, untuk membuat mesin mobil lebih kuat dalam membuang deposit. Dengan begitu, kotoran yang menumpuk akan terdorong keluar dan ruang mesin akan bersih kembali.