Jakarta: Curah hujan ekstrem yang terjadi di berbagai wilayah merupakan pertanda untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara, terlebih saat kendaraan Anda rentan terpapar banjir atau genangan. Namun sayangnya, tidak semua pengendara dapat mengantisipasi kejadian banjir yang tidak terduga, akibatnya mereka harus menanggung risiko kerusakan pada komponen vital kendaraan seperti ban akibat melibas banjir.
National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) Hankook. Tire Apriyanto Yuwono, sebagai komponen penunjang kendaraan, ban perlu mendapatkan perhatian khusus pada musim hujan. Pemilihan ban yang tepat menjadi faktor terpenting untuk melintasi berbagai kontur jalan seperti aspal, tanah, hingga bebatuan.
“Selain aquaplaning, ada risiko lain yang perlu diwaspadai. Terlebih lagi di saat kondisi angin kencang, permukaan jalan lebih licin dan tertutup air bahkan lumpur. Ban sebagai komponen penopang kendaraan perlu didukung dengan daya tahan yang optimal sehingga mampu untuk memecah genangan air, bekerja stabil saat hujan, dan memberikan kenyamanan berkendara,” ungkap Apriyanto melalui surat elektronik yang ditawarkan.
Lantas bahaya apa saja yang mengintai dan patut diwaspadai pengendara agar memaksimalkan mobilitas sehari-hari di tengah musim penghujan dan potensi banjir?
Pertama ialah objek tersembunyi ban. Saat melintasi genangan air, pengendara sulit untuk menghindari adanya objek tersembunyi yang tajam atau cukup keras. Misalnya objek seperti paku yang menempel di kayu, bongkahan batu, atau semen tajam serta pecahan botol dapat berisiko menembus ban.
“Biasanya mengenai bagian telapak ban dapat mengakibatkan sobek di bagian samping ban (sidewall). Jika terjadi kerusakan atau sobekan yang cukup besar disarankan ban tersebut untuk segera diganti,” tambah Apriyanto.
Kedua, kerusakan casing break up (Shock CBU) berpotensi terjadi saat hujan dan banjir akibat ban yang terbentur dengan jalan rusak dan berlubang. Untuk itu, penting bagi pengendara untuk menjaga kecepatan mobil dan jaga jarak aman antar kendaraan.
Dinding ban yang benjol menjadi tanda kerusakan ban akibat melintasi jalan rusak dan berlubang. Dengan berkendara tidak terlalu kencang dapat meminimalisir benturan ke jalan yang rusak serta menghindari terciptanya ombak air yang bisa membuat air masuk ke dalam mesin yang berakibat merusak komponen elektrikal lainnya.
Ketiga, ozone crack yaitu retakan pada ban karena setelah terendam air serta lumpur, ban terpapar sinar matahari secara terus menerus tanpa dipakai berkendara. Sinar matahari merupakan salah satu penghasil gas O3 (Ozone).
Sering terjadi saat mobil disimpan di area terbuka sehingga terkena matahari. Untuk itu, penting untuk selalu mencuci kendaraan serta parkir ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Pada dasarnya, musim hujan bukan menjadi halangan untuk mobilitas sehari-hari selama cuaca masih relatif aman untuk berkendara, khususnya di dalam kota. Salah satu cara untuk mengantisipasi kondisi ini adalah dengan memilih ban yang sesuai demi menunjang performa kendaraan yang lebih maksimal, seperti daya cengkram yang kuat pada jalan basah serta handling yang lebih stabil.
Keempat adalah skidding atau tergelincir akibat kontrol traksi yang kurang optimal saat berpindah jalur atau bermanuver dengan mendadak. Selain dapat diwaspadai dengan mengurangi kecepatan berkendara, pengendara perlu menginjak dan melepaskan rem secara hati-hati agar roda tidak terkunci dan memastikan tekanan udara ban sesuai dengan kebutuhan.
Jakarta: Curah hujan ekstrem yang terjadi di berbagai wilayah merupakan pertanda untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara, terlebih saat kendaraan Anda rentan terpapar banjir atau genangan. Namun sayangnya, tidak semua pengendara dapat mengantisipasi kejadian banjir yang tidak terduga, akibatnya mereka harus menanggung risiko kerusakan pada komponen vital kendaraan seperti ban akibat melibas banjir.
National Sales Manager PCR (Passenger Car Radial) Hankook. Tire Apriyanto Yuwono, sebagai komponen penunjang kendaraan, ban perlu mendapatkan perhatian khusus pada musim hujan. Pemilihan ban yang tepat menjadi faktor terpenting untuk melintasi berbagai kontur jalan seperti aspal, tanah, hingga bebatuan.
“Selain aquaplaning, ada risiko lain yang perlu diwaspadai. Terlebih lagi di saat kondisi angin kencang, permukaan jalan lebih licin dan tertutup air bahkan lumpur. Ban sebagai komponen penopang kendaraan perlu didukung dengan daya tahan yang optimal sehingga mampu untuk memecah genangan air, bekerja stabil saat hujan, dan memberikan kenyamanan berkendara,” ungkap Apriyanto melalui surat elektronik yang ditawarkan.
Lantas bahaya apa saja yang mengintai dan patut diwaspadai pengendara agar memaksimalkan mobilitas sehari-hari di tengah musim penghujan dan potensi banjir?
Pertama ialah objek tersembunyi ban. Saat melintasi genangan air, pengendara sulit untuk menghindari adanya objek tersembunyi yang tajam atau cukup keras. Misalnya objek seperti paku yang menempel di kayu, bongkahan batu, atau semen tajam serta pecahan botol dapat berisiko menembus ban.
“Biasanya mengenai bagian telapak ban dapat mengakibatkan sobek di bagian samping ban (sidewall). Jika terjadi kerusakan atau sobekan yang cukup besar disarankan ban tersebut untuk segera diganti,” tambah Apriyanto.
Kedua, kerusakan casing break up (Shock CBU) berpotensi terjadi saat hujan dan banjir akibat ban yang terbentur dengan jalan rusak dan berlubang. Untuk itu, penting bagi pengendara untuk menjaga kecepatan mobil dan jaga jarak aman antar kendaraan.
Dinding ban yang benjol menjadi tanda kerusakan ban akibat melintasi jalan rusak dan berlubang. Dengan berkendara tidak terlalu kencang dapat meminimalisir benturan ke jalan yang rusak serta menghindari terciptanya ombak air yang bisa membuat air masuk ke dalam mesin yang berakibat merusak komponen elektrikal lainnya.
Ketiga, ozone crack yaitu retakan pada ban karena setelah terendam air serta lumpur, ban terpapar sinar matahari secara terus menerus tanpa dipakai berkendara. Sinar matahari merupakan salah satu penghasil gas O3 (Ozone).
Sering terjadi saat mobil disimpan di area terbuka sehingga terkena matahari. Untuk itu, penting untuk selalu mencuci kendaraan serta parkir ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Pada dasarnya, musim hujan bukan menjadi halangan untuk mobilitas sehari-hari selama cuaca masih relatif aman untuk berkendara, khususnya di dalam kota. Salah satu cara untuk mengantisipasi kondisi ini adalah dengan memilih ban yang sesuai demi menunjang performa kendaraan yang lebih maksimal, seperti daya cengkram yang kuat pada jalan basah serta handling yang lebih stabil.
Keempat adalah skidding atau tergelincir akibat kontrol traksi yang kurang optimal saat berpindah jalur atau bermanuver dengan mendadak. Selain dapat diwaspadai dengan mengurangi kecepatan berkendara, pengendara perlu menginjak dan melepaskan rem secara hati-hati agar roda tidak terkunci dan memastikan tekanan udara ban sesuai dengan kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)