Jakarta - Banyak orang berpkir untuk mengisi tekanan angin di ban mobilnya melebihi rekomendasi dari pabrikan. Hal ini biasanya dilakukan dengan asumsi agar tidak sering melakukan pengisian angin di ban.
Namun anggapan seperti itu ternyata bisa membawa malapetaka. Lantaran fungsi dan kinerjanya tidak akan optimal. Misalnya seperti memberikan traksi yang cukup di keempat roda agar optimal digunakan dalam bermanuver dan kecepatan tertentu.
Instruktur Safety Defensive Consulting Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengungkapkan bahwa setiap pabrikan punya rekomendasi tekanan angin yang ideal untuk kendaraannya. Tentu ada rentang tekanan angin yang direkomendasikan.
"Anda bisa menggunakan ukuran tekanan angin ban dari pabrikan itu. Biasanya ada di bagian pilar A pintu depan bagian pengemudi. Rekomendasi ini bisa digunakan agar Anda tidak over dalam mengisi tekanan angin ban di mobil Anda," ujar Sony kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Botak Tengah
Ini bukan istilah yang berlaku untuk lelaki berumur paruh baya saja ya! Tapi juga bisa berlaku untuk ban dengan tekanan angin berlebih. Lantaran tekanan anginnya berlebih, bagian tapak ban mobil yang harusnya menempel rata ke permukaan jalan, akan membentuk bulat karena kelebihan tekanan.
Hal ini akan mempercepat keausan ban terutama pada bagian tengah ban. Selain itu, daya cengkram ban akan jauh berkurang sehingga mobil terasa terombang-ambing. Situasi ini jelas sangat berbahaya terutama saat berada dalam kecepatan tinggi di jalan tol, mobil akan menjadi sulit dikendalikan.
Tidak hanya itu saja, tekanan ban yang terlalu tinggi akan memaksa sisi ban ke sisi pelek sehingga dapat mengurangi usia ban. Dampak lainnya, ban mobil bisa mudah pecah saat menabrak lubang di jalan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan fatal di jalan.
Jakarta - Banyak orang berpkir untuk mengisi
tekanan angin di
ban mobilnya melebihi rekomendasi dari pabrikan. Hal ini biasanya dilakukan dengan asumsi agar tidak sering melakukan pengisian angin di ban.
Namun anggapan seperti itu ternyata bisa membawa malapetaka. Lantaran fungsi dan kinerjanya tidak akan optimal. Misalnya seperti memberikan traksi yang cukup di keempat roda agar optimal digunakan dalam bermanuver dan kecepatan tertentu.
Instruktur Safety Defensive Consulting Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengungkapkan bahwa setiap pabrikan punya rekomendasi tekanan angin yang ideal untuk kendaraannya. Tentu ada rentang tekanan angin yang direkomendasikan.
"Anda bisa menggunakan ukuran tekanan angin ban dari pabrikan itu. Biasanya ada di bagian pilar A pintu depan bagian pengemudi. Rekomendasi ini bisa digunakan agar Anda tidak over dalam mengisi tekanan angin ban di mobil Anda," ujar Sony kepada Medcom.id beberapa waktu lalu.
Botak Tengah
Ini bukan istilah yang berlaku untuk lelaki berumur paruh baya saja ya! Tapi juga bisa berlaku untuk ban dengan tekanan angin berlebih. Lantaran tekanan anginnya berlebih, bagian tapak ban mobil yang harusnya menempel rata ke permukaan jalan, akan membentuk bulat karena kelebihan tekanan.
Hal ini akan mempercepat keausan ban terutama pada bagian tengah ban. Selain itu, daya cengkram ban akan jauh berkurang sehingga mobil terasa terombang-ambing. Situasi ini jelas sangat berbahaya terutama saat berada dalam kecepatan tinggi di jalan tol, mobil akan menjadi sulit dikendalikan.
Tidak hanya itu saja, tekanan ban yang terlalu tinggi akan memaksa sisi ban ke sisi pelek sehingga dapat mengurangi usia ban. Dampak lainnya, ban mobil bisa mudah pecah saat menabrak lubang di jalan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan fatal di jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)