Jakarta: Para pemilik mobil harus memperhatikan kondisi ban dan menggantinya apabila sudah mengalami keausan. Nah ketika ingin menggantinya, apabila memungkin untuk menukarnya dengan merek yang berbeda?
Kadang dengan alasan dana atau ingin mencoba ban lain, pemilik mobil mengganti ban dengan mereka berbeda. Auto2000 sebagai dealer resmi menyarankan sebaiknya hal tersebut dihindari oleh pemilik mobil.
Menurut mereka setiap merek ban pasti berbeda performanya karena proses desain dan manufaktur yang berbeda. Termasuk peruntukannya, seperti antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga. Belum lagi terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban.
Ukuran tidak hanya menyangkut dimensi umum seperti lebar dan rasio tinggi ban. Ukuran di sini juga termasuk ukuran pelek, batas kecepatan maksimal, dan load index. Perhatikan pula jenis ban, apakah radial atau bias, ban tubeless atau tube type?
Selain itu, pattern atau pola telapak ban (awam sering menyebutnya kembangan ban), berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju. Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol.
Apalagi waktu melewati jalan dengan kondisi yang jelek, licin karena hujan, atau muatan mobil penuh. Jenis kompon dan grip tiap merek ban kemungkinan besar berbeda. Alhasil, daya cengkraman ban yang digunakan akan berbeda. Mobil bakal sulit dikendalikan karena perbedaan karakter ban kiri dan kanan sehingga membahayakan.
Lebih jauh, ban dengan merek berbeda sebagian besar tidak sama performanya di jalan karena beda tipe dan peruntukan. Misalnya, produsen ban X mengeluarkan merek ban A dan ban B dengan ukuran yang sama namun berbeda jenis karena peruntukannya juga berbeda. Bisa dipastikan kinerja dan karakter ban A dan ban B tidak sama. Salah satu indikatornya, pola telapak ban keduanya berbeda disesuaikan kebutuhan aplikasinya.
Tips Mengganti Ban dengan Merek yang Berbeda
Jika mau mengganti ban, sebaiknya berasal dari merek yang sama. Kalaupun tetap ingin menggunakan ban yang beda merek, ganti ban yang sama dalam satu poros roda. Misalnya, mobil menggunakan ban standar yakni ban A dari produsen ban X dan ternyata ban belakang kanan rusak. Dengan pertimbangan dana, pemilik mobil mau mengganti kedua ban belakang dengan ban C dari produsen ban X karena harganya lebih terjangkau.
Asalkan ukurannya sama dan sesuai rekomendasi pabrikan mobil, pilihan ini masih diperbolehkan. Termasuk andai mau mengganti dengan ban merek D dari produsen ban Y. Sepanjang ukuran dan peruntukannya sesuai serta berada di poros roda yang sama, yaitu antara poros roda depan atau belakang, masih diperbolehkan. Meskipun idealnya, seluruh as roda menggunakan ban yang sama guna memperoleh sinergi kinerja terbaiknya.
“Ban merupakan komponen kendaraan yang sangat penting dalam menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara di jalan. Oleh karena itu, segera ganti ban yang telapak bannya sudah aus atau ada indikasi kerusakan fisik. Pastikan mengganti ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga kinerja ban di jalan,” kata Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, melalui keterangan resminya
Jakarta: Para pemilik mobil harus memperhatikan kondisi ban dan menggantinya apabila sudah mengalami keausan. Nah ketika ingin menggantinya, apabila memungkin untuk menukarnya dengan merek yang berbeda?
Kadang dengan alasan dana atau ingin mencoba ban lain, pemilik mobil mengganti ban dengan mereka berbeda. Auto2000 sebagai dealer resmi menyarankan sebaiknya hal tersebut dihindari oleh pemilik mobil.
Menurut mereka setiap merek ban pasti berbeda performanya karena proses desain dan manufaktur yang berbeda. Termasuk peruntukannya, seperti antara ban basah dan kering, ban SUV dan sedan, atau ban penumpang dan ban niaga. Belum lagi terkait material dan konstruksi ban yang tidak sama meskipun ukurannya sama persis karena terkait kebutuhan penggunaan ban.
Ukuran tidak hanya menyangkut dimensi umum seperti lebar dan rasio tinggi ban. Ukuran di sini juga termasuk ukuran pelek, batas kecepatan maksimal, dan load index. Perhatikan pula jenis ban, apakah radial atau bias, ban tubeless atau tube type?
Selain itu, pattern atau pola telapak ban (awam sering menyebutnya kembangan ban), berbeda sedikit saja bakal mengganggu stabilitas saat mobil melaju. Perbedaan performa ban akan sangat terasa ketika kecepatan mobil cukup tinggi, seperti di jalan tol.