Jakarta: Kecelakaan truk tronton yang menabrak sejumlah kendaraan di turunan simpang lampu merah Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, karena rem blong. Selain menyiapkan kendaraan dengan baik dan benar, pengemudi juga harus bisa mencegah terkena tabrakan dari belakang saat berada di persimpangan atau lampu merah.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), Jusri Pulubuhu, menyebutkan kecelakaan ditabrak dari belakang belakangan ini kerap terjadi dan memakan korban. Bahkan pria yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia keselamatan di jalan raya ini menilai banyak orang yang tidak siap untuk menghadapi tabrakan dari belakang.
"Mutlaknya para korban, secara sadar maupun tidak sadar, tidak pernah terlintas bahwa mereka akan menjadi korban kecelakaan karena mereka sedang melakukan perlambatan atau tidak bergerak. Fenomena pelan atau berhenti maka aman ada di benak mereka," ungkap Jusri.
Jusri sendiri menyebutkan bahwa persentase keselamatan saat di jalan raya mengalami penurunan. Sehingga para pengguna jalan harus ekstra hati-hati mulai dari persiapan perjalanan, pencegahan, terampil, tertib, antisipatif, dan berbagai jalan menjadi kunci d menggunakan jalan raya.
Soal antisipatif, khususnya mencegah tabrakan dari belakang, Jusri kemudian memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan saat diperjalanan;
Cek Spion setiap saat akan memperlambat kecepatan, Jika aman;
Lakukan perlambatan dan berhenti dengan menyediakan jarak aman (1 panjang badan kendaraan atau minimal 1 panjang badan kendaraan), Tetap sesekali cek spion;
Perhatikan situasi traffic di area belakang, peliharan ruang menghindar di samping atau di area muka;
Tetap waspada, jika terdapat indikasi situasi di area belakang mengancam, maka bergerak dengan memajukan kendaraan, keluar dari antrian, atau tinggalkan kendaraan.
Jakarta: Kecelakaan truk tronton yang menabrak sejumlah kendaraan di turunan simpang lampu merah Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, karena rem blong. Selain menyiapkan kendaraan dengan baik dan benar, pengemudi juga harus bisa mencegah terkena tabrakan dari belakang saat berada di persimpangan atau lampu merah.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), Jusri Pulubuhu, menyebutkan kecelakaan ditabrak dari belakang belakangan ini kerap terjadi dan memakan korban. Bahkan pria yang sudah puluhan tahun menggeluti dunia keselamatan di jalan raya ini menilai banyak orang yang tidak siap untuk menghadapi tabrakan dari belakang.
"Mutlaknya para korban, secara sadar maupun tidak sadar, tidak pernah terlintas bahwa mereka akan menjadi korban kecelakaan karena mereka sedang melakukan perlambatan atau tidak bergerak. Fenomena pelan atau berhenti maka aman ada di benak mereka," ungkap Jusri.
Jusri sendiri menyebutkan bahwa persentase keselamatan saat di jalan raya mengalami penurunan. Sehingga para pengguna jalan harus ekstra hati-hati mulai dari persiapan perjalanan, pencegahan, terampil, tertib, antisipatif, dan berbagai jalan menjadi kunci d menggunakan jalan raya.
Soal antisipatif, khususnya mencegah tabrakan dari belakang, Jusri kemudian memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan saat diperjalanan;
Halaman Selanjutnya
Cek Spion setiap…