Jakarta: Sistem pembakaran sepeda motor sekarang ini sudah menganut teknologi injeksi, menggantikan teknologi karburator. Meski diakui perawatan sistem injeksi lebih mudah, namun bukan berarti abai untuk memeriksa kondisi injeksi.
Menurut laman resmi Suzuki, sepeda motor injeksi tetap perlu mendapatkan perawatan secara rutin meski secara kemampuan lebih baik dari karburator. Khususnya di sistem injeksinya yang tugas utamanya adalah menyuplai bahan bakar ke ruang pembakaran.
Umumnya pengecekan dilakukan setiap interval 8.000 kilometer. Sistem pengecekan akan di mulai dari selang injektor sampai ke bagian throttle body. Dua komponen ini wajib mendapat perawatan secara berkala karena kalau dibiarkan sangat berpengaruh terhadap performa mesin.
Efek jika injektor tidak dibersihkan adalah sepeda motor akan berpotensi brebet atau bahkan bisa juga tiba-tiba terjadi gejala loss power yang diakibatkan oleh suplai bahan bakar yang tidak maksimal. Kalau tidak dirawat, injektor berisiko mampet karena tersumbat kotoran.
Akibatnya akan langsung terlihat di performa mesin yang akan menurun karena pasokan bahan bakar terganggu. Oleh karena itulah wajib dibersihkan secara berkala, terutama komponen throttle body.
Tidak hanya rutin memeriksa komponen injeksi setiap kelipatan jarak 8.000 km, memeriksa busi dan filter udara juga penting untuk dilakukan. Busi punya tugas penting untuk memercikkan api ke ruang bakar. Kalau pengapian dari busi terhambat, bensin berisiko terbuang sia-sia dan proses pembakaran tidak maksimal.
Sementara untuk filter udara sebaiknya dicek dan dibersihkan tiap 2.000 km. Dengan rutin membersihkan filter udara, kepastian ruang bakar mendapat asupan udara yang bersih menjadi lebih terjamin dan pembakaran akan lebih baik.
Tentu saja untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan, sebaiknya di bengkel yang sudah terpercaya atau ke bengkel resmi sekalian. Sehingga sepeda motor akan ditangani oleh orang yang ahlinya, dan bila ada pergantian suku cadang pun akan terjamin keasliannya.
Jakarta: Sistem pembakaran sepeda motor sekarang ini sudah menganut teknologi injeksi, menggantikan teknologi karburator. Meski diakui perawatan sistem injeksi lebih mudah, namun bukan berarti abai untuk memeriksa kondisi injeksi.
Menurut laman resmi Suzuki, sepeda motor injeksi tetap perlu mendapatkan perawatan secara rutin meski secara kemampuan lebih baik dari karburator. Khususnya di sistem injeksinya yang tugas utamanya adalah menyuplai bahan bakar ke ruang pembakaran.
Umumnya pengecekan dilakukan setiap interval 8.000 kilometer. Sistem pengecekan akan di mulai dari selang injektor sampai ke bagian throttle body. Dua komponen ini wajib mendapat perawatan secara berkala karena kalau dibiarkan sangat berpengaruh terhadap performa mesin.
Efek jika injektor tidak dibersihkan adalah sepeda motor akan berpotensi brebet atau bahkan bisa juga tiba-tiba terjadi gejala loss power yang diakibatkan oleh suplai bahan bakar yang tidak maksimal. Kalau tidak dirawat, injektor berisiko mampet karena tersumbat kotoran.
Akibatnya akan langsung terlihat di performa mesin yang akan menurun karena pasokan bahan bakar terganggu. Oleh karena itulah wajib dibersihkan secara berkala, terutama komponen throttle body.