Jakarta - Banyak orang yang asal memilih kaca film gelap dan mengesampingkan tingkat kegelapan yang direkomendasikan untuk keselamatan berkendara. Kalau Sobat Medcom salah satu yang bingung dengan tingkat kegalapan kaca film, sini-sini kumpul!
Indonesia dan negara-negara lain yang berada di wilayah tropis memiliki karakteristik cuaca yang cukup ekstrem. Matahari bersinar terik hampir sepanjang tahun, suhu udara tinggi, dan tingkat kelembaban yang cukup besar.
Kondisi ini membuat penggunaan kaca film pada kendaraan menjadi kebutuhan penting, bukan sekadar pelengkap estetika. Salah satu pertimbangan utama dalam memilih kaca film adalah tingkat penerusan cahaya (Visible Light Transmission/VLT) yang akan menentukan kegelapan kaca film yang sesuai dengan iklim tropis.
Mengapa Tingkat Kegelapan Penting di Iklim Tropis?
Tingkat kegelapan kaca film berpengaruh langsung pada kenyamanan dan keamanan berkendara. Semakin gelap kaca film, semakin sedikit cahaya yang masuk. Namun, kegelapan tidak selalu identik dengan perlindungan panas, karena beberapa kaca film murah hanya mengandalkan sekedar gelap tanpa teknologi tolak panas yang memadai.
Untuk wilayah tropis, Anda membutuhkan kaca film yang bisa menolak panas dan radiasi UV secara efektif namun juga memberikan visibilitas baik siang dan malam.
Terkait hal itu, Vice President Director PT V-Kool Indo Lestari, Linda Widjaja menjelaskan bahwa di iklim tropis dengan cuaca yang cenderung panas, maka pemilihan kaca film yang bisa menolak inframerah mutlak diperlukan.
"Cuaca semakin panas, kita sebagai pengendara mobil memerlukan kaca film yang bagus berkualitas yang bisa menolak inframerah, bukan hanya menggelapkan kaca saja," ujar Linda.
Linda menyebut, pengaplikasian kaca film tidak boleh asal gelap saja. Asal tidak terlihat dari luar, bukan berarti kabin dalamnya sudah sejuk. Gelap bukan berarti tidak kepanasan. "Jadi kaca film bukan hanya sekadar gelap saja lalu sudah cukup. Itu sudah tidak bisa menjawab perubahan iklim seperti ini."
V-Kool hadir dengan teknologi multi-layer sputtered metal yang mampu menolak hingga 98% sinar infra merah dan 99% sinar UV, bahkan pada varian dengan tingkat kegelapan rendah. Ini sangat ideal untuk iklim tropis, karena Anda tidak perlu menggelapkan kaca secara ekstrem hanya untuk mendapatkan perlindungan panas.
"Saya merekomendasikan untuk amannya kaca depan transparan, yang mana adalah visible light transmittance sebesar70 persen yang masuk ke dalam. Yang clear saja."
Baru kemudian, pada area samping, disesuaikan dengan keinginan konsumen atau pemilik mobil. Itupun dengan catatan bahwa kaca film tidak asal gelap dan memiliki kemampuan menolak panas yang baik.
"Kalau untuk kaca samping dan belakang terserah konsumen, kegelapannya yang masuk cahayanya hanya 20 persen, 60 persen juga ada. Rekomendasi kami disesuaikan dengan pengemudi mobil, kalau ada masalah pada matanya misalnya silinder atau mata minus, kami sarankan yang aman saja."
Jakarta - Banyak orang yang asal memilih
kaca film gelap dan mengesampingkan tingkat kegelapan yang direkomendasikan untuk keselamatan berkendara. Kalau
Sobat Medcom salah satu yang bingung dengan tingkat kegalapan kaca film, sini-sini kumpul!
Indonesia dan negara-negara lain yang berada di wilayah tropis memiliki karakteristik cuaca yang cukup ekstrem. Matahari bersinar terik hampir sepanjang tahun, suhu udara tinggi, dan tingkat kelembaban yang cukup besar.
Kondisi ini membuat penggunaan kaca film pada kendaraan menjadi kebutuhan penting, bukan sekadar pelengkap estetika. Salah satu pertimbangan utama dalam memilih kaca film adalah tingkat penerusan cahaya (Visible Light Transmission/VLT) yang akan menentukan kegelapan kaca film yang sesuai dengan iklim tropis.
Mengapa Tingkat Kegelapan Penting di Iklim Tropis?
Tingkat kegelapan kaca film berpengaruh langsung pada kenyamanan dan keamanan berkendara. Semakin gelap kaca film, semakin sedikit cahaya yang masuk. Namun, kegelapan tidak selalu identik dengan perlindungan panas, karena beberapa kaca film murah hanya mengandalkan sekedar gelap tanpa teknologi tolak panas yang memadai.
Untuk wilayah tropis, Anda membutuhkan kaca film yang bisa menolak panas dan radiasi UV secara efektif namun juga memberikan visibilitas baik siang dan malam.
Terkait hal itu, Vice President Director PT V-Kool Indo Lestari, Linda Widjaja menjelaskan bahwa di iklim tropis dengan cuaca yang cenderung panas, maka pemilihan kaca film yang bisa menolak inframerah mutlak diperlukan.
"Cuaca semakin panas, kita sebagai pengendara mobil memerlukan kaca film yang bagus berkualitas yang bisa menolak inframerah, bukan hanya menggelapkan kaca saja," ujar Linda.
Linda menyebut, pengaplikasian kaca film tidak boleh asal gelap saja. Asal tidak terlihat dari luar, bukan berarti kabin dalamnya sudah sejuk. Gelap bukan berarti tidak kepanasan. "Jadi kaca film bukan hanya sekadar gelap saja lalu sudah cukup. Itu sudah tidak bisa menjawab perubahan iklim seperti ini."
V-Kool hadir dengan teknologi multi-layer sputtered metal yang mampu menolak hingga 98% sinar infra merah dan 99% sinar UV, bahkan pada varian dengan tingkat kegelapan rendah. Ini sangat ideal untuk iklim tropis, karena Anda tidak perlu menggelapkan kaca secara ekstrem hanya untuk mendapatkan perlindungan panas.
"Saya merekomendasikan untuk amannya kaca depan transparan, yang mana adalah visible light transmittance sebesar70 persen yang masuk ke dalam. Yang clear saja."
Baru kemudian, pada area samping, disesuaikan dengan keinginan konsumen atau pemilik mobil. Itupun dengan catatan bahwa kaca film tidak asal gelap dan memiliki kemampuan menolak panas yang baik.
"Kalau untuk kaca samping dan belakang terserah konsumen, kegelapannya yang masuk cahayanya hanya 20 persen, 60 persen juga ada. Rekomendasi kami disesuaikan dengan pengemudi mobil, kalau ada masalah pada matanya misalnya silinder atau mata minus, kami sarankan yang aman saja."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)