Jakarta: Pemerintah sudah berkomitmen untuk menjalankan insentif Low Cost Green Car (LCGC) hingga tahun 2031. Honda sebagai salah satu produsen LCGC mengakui menyambut baik rencana pemerintah tersebut karena terbukti mendongrak penjualan mobil selama ini.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, memastikan program insentif LCGC akan terus dilanjutkan hingga tahun 2031. Hal ini bertujuan untuk menjaga keterjangkauan kendaraan bagi masyarakat serta mendukung transisi elektrifikasi secara bertahap.
“Program LCGC terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan masyarakat dan mendukung industri otomotif nasional. Oleh karena itu, insentif untuk LCGC akan kami lanjutkan hingga 2031,” jelas Agus.
Hal ini, diharapkan Agus, memberikan kepastian jangka panjang bagi prinsipal dan pelaku industri untuk terus memproduksi dan mengembangkan kendaraan hemat energi di dalam negeri.
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, kemudian menyambut baik rencana pemerintah. Sejak 2013 pertama kali LCGC dihadirkan, Honda Brio Satya sudah terjual sebanyak 463.428 unit.
"Sejak pertama kali diperkenalkan, program ini telah berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan pasar otomotif, khususnya di segmen pembeli mobil pertama," ujar Billy kepada Medcom.id
"Kami harap insentif LCGC membantu meringankan konsumen yang ingin memiliki mobil lebih terjangkau sekaligus ramah lingkungan dan mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia," harap Billy.
Jakarta: Pemerintah sudah berkomitmen untuk menjalankan insentif
Low Cost Green Car (LCGC) hingga tahun 2031. Honda sebagai salah satu produsen
LCGC mengakui menyambut baik rencana pemerintah tersebut karena terbukti mendongrak penjualan
mobil selama ini.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, memastikan program insentif LCGC akan terus dilanjutkan hingga tahun 2031. Hal ini bertujuan untuk menjaga keterjangkauan kendaraan bagi masyarakat serta mendukung transisi elektrifikasi secara bertahap.
“Program LCGC terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan masyarakat dan mendukung industri otomotif nasional. Oleh karena itu, insentif untuk LCGC akan kami lanjutkan hingga 2031,” jelas Agus.
Hal ini, diharapkan Agus, memberikan kepastian jangka panjang bagi prinsipal dan pelaku industri untuk terus memproduksi dan mengembangkan kendaraan hemat energi di dalam negeri.
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, kemudian menyambut baik rencana pemerintah. Sejak 2013 pertama kali LCGC dihadirkan, Honda Brio Satya sudah terjual sebanyak 463.428 unit.
"Sejak pertama kali diperkenalkan, program ini telah berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan pasar otomotif, khususnya di segmen pembeli mobil pertama," ujar Billy kepada Medcom.id
"Kami harap insentif LCGC membantu meringankan konsumen yang ingin memiliki mobil lebih terjangkau sekaligus ramah lingkungan dan mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia," harap Billy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)