Jakarta: Pertamina berencana untuk membatasi pembelian bahan bakar Pertalite dan biosolar untuk masyarakat. Auto2000 sebagai dealer mobil bereaksi dan mengingatkan kepada konsumen untuk lebih mementingkan penggunaan BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil.
Mesin bensin terkini Toyota di Indonesia sudah mengandalkan teknologi canggih seperti katup variabel ganda (Dual VVT-i). Penghasil tenaga modern seperti ini menuntut kualitas bahan bakar yang sesuai kebutuhan agar dapat bekerja secara optimal.
Pemanfaatan BBM sesuai rekomendasi pabrikan bertujuan untuk kesempurnaan proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin. Seperti diketahui, mesin mobil zaman sekarang memiliki rasio kompresi yang tinggi. Bahkan untuk LCGC sekalipun telah memiliki rasio kompresi di atas 10;1 dan membutuhkan bensin dengan RON 92.
Sedangkan BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah memiliki sifat mudah terbakar, sehingga jika dipakai pada mesin modern malah akan terbakar sendiri sebelum busi memercikkan api sesuai siklus kerja mesin alias knocking. Efeknya beragam mulai dari penggunaan BBM yang tak efisien, mobil kehilangan performa sampai pada gangguan mesin seperti knocking.
Dan bila dibiarkan menggunakan BBM yang tak sesuai rekomendasi, dalam jangka panjang mesin lebih cepat kelelahan, sehingga mempercepat proses kerusakan komponen di dalamnya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memanfaatkan bensin dengan nilai oktan sesuai rekomendasi pabrikan.
Manfaat Menggunakan BBM Sesuai Spesifikasi
Artinya pemilik mobil tidak akan rugi ketika mengisi BBM sesuai rekomendasi pabrikan. Bahan bakar yang sesuai akan membantu meningkatkan efisiensi mesin yang berujung pada penghematan bahan bakar.
Tenaga yang sesuai spesifikasi mesin juga membuat pemilik mobil tidak perlu memaksakan menekan pedal gas yang membuat boros BBM. Kondisi mesin yang terjaga membuatnya lebih tahan lama sehingga mudah dalam perawatan. Gabungkan semua keuntungan tersebut, biaya operasional mobil dalam jangka panjang akan terasa lebih ringan dan memberikan kenyamanan berkendara.
Servis Berkala untuk Mencegah Mobil "Ngelitik"
Selain memakai bahan bakar yang sesuai kebutuhan dapur pacu, cara lain untuk mencegah mesin mobil ngelitik atau knocking adalah dengan servis berkala secara teratur setiap 6 bulan sekali. Ketika servis berkala, setelan ECU mesin akan diatur supaya dapat bekerja seideal mungkin guna menjaga efisiensi mesin.
Semua komponen pendukung seperti filter-filter mesin, busi, dan onderdil lainnya akan dibersihkan dan diganti jika sudah tidak layak pakai atau waktunya diganti. Tahapan uji emisi gas buang dijalankan sebagai indikator pendukung apakah kondisi mesin sudah prima.
“Penggunaan bensin sesuai rekomendasi pabrikan sangat penting artinya bagi kendaraan supaya dapat bekerja dengan baik. Mesin yang prima dan efisien membuat tenaganya dapat disalurkan dengan mudah dan menjaga konsumsi bensin tetap irit, dan menghindari masalah pada mesin di kemudian hari,” kata Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara, melalui keterangan resminya.
Jakarta: Pertamina berencana untuk membatasi pembelian bahan bakar Pertalite dan biosolar untuk masyarakat. Auto2000 sebagai dealer mobil bereaksi dan mengingatkan kepada konsumen untuk lebih mementingkan penggunaan BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil.
Mesin bensin terkini Toyota di Indonesia sudah mengandalkan teknologi canggih seperti katup variabel ganda (Dual VVT-i). Penghasil tenaga modern seperti ini menuntut kualitas bahan bakar yang sesuai kebutuhan agar dapat bekerja secara optimal.
Pemanfaatan BBM sesuai rekomendasi pabrikan bertujuan untuk kesempurnaan proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin. Seperti diketahui, mesin mobil zaman sekarang memiliki rasio kompresi yang tinggi. Bahkan untuk LCGC sekalipun telah memiliki rasio kompresi di atas 10;1 dan membutuhkan bensin dengan RON 92.
Sedangkan BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah memiliki sifat mudah terbakar, sehingga jika dipakai pada mesin modern malah akan terbakar sendiri sebelum busi memercikkan api sesuai siklus kerja mesin alias knocking. Efeknya beragam mulai dari penggunaan BBM yang tak efisien, mobil kehilangan performa sampai pada gangguan mesin seperti knocking.
Dan bila dibiarkan menggunakan BBM yang tak sesuai rekomendasi, dalam jangka panjang mesin lebih cepat kelelahan, sehingga mempercepat proses kerusakan komponen di dalamnya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memanfaatkan bensin dengan nilai oktan sesuai rekomendasi pabrikan.