Jakarta: Kondisi jalanan rusak menjadi salah satu hal yang paling dibenci oleh kebanyakan pengendara motor. Pasalnya, jalan yang tidak mulus, bergelombang atau rusak tak hanya merusak kenyamanan berkendara namun juga berpotensi bahaya.
Maka dari itu, pengendara motor perlu memahami teknik berkendara yang benar, agar tetap aman selama berkendara.
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto membeberkan teknik dan cara yang tepat ketika pengendara motor melewati jalanan rusak.
Hal pertama pemotor disarankan memakai teknik berkendara dengan postur tubuh setengah berdiri. Melansir dari Autogear.id, berikut ini teknik dan cara melibas jalan rusak:
1. Tetap kurangi kecepatan motor, tanpa mengganggu keamanan (angka kecepatan masing-masing orang bisa berbeda dan menyesuaikan situasi dan kondisi). Kurangi kecepatan secara wajar, hanya dengan menggunakan rem belakang. Atau dibantu dengan kombinasi rem depan, jika jarak sudah terlampau dekat. Sangat dianjurkan menghindari turunkan kecepatan secara drastis.
2. Mengangkat badan, demi mencegah goncangan dari motor, karena jalan yang dilalui tidak rata. Berdampak mengganggu konsentrasi berkendara. Pastikan tangan tetap lincah kuasai gerak setang ke kanan dan kiri. Saat berdiri, beban tubuh harus bertumpu pada lutut (telapak kaki di footstep/ floor step), gunakan lutut sebagai lengan ayun/peredam guncangan dari kendaraan. Pastikan seluruh jemari memegang setang dan apabila dibutuhkan juga mudah meraih tuas-tuas.
3. Tetap tenang dan selalu arahkan pandangan ke depan, atau tidak menunduk serta tengok kanan-kiri. Ini berguna sekaligus untuk memperhatikan permukaan jalan yang bakal dilalui.
4. Bukaan gas harus selalu konstan, dan atur gas agar tidak terpengaruh ayunan badan motor atau pengendara (jemari seluruhnya memegang grip gas). Pusatkan kekuatan memegang setang dengan jemari kiri. Ketika melakukan teknik ini dengan motor matik, kiranya jadi lebih praktis, karena sudah otomatis tanpa harus memilih gigi persneling.
Namun pengendara motor perlu mengetahui, kalau respon mesin matik lebih lambat dibandingkan motor kopling. Motor sport alias motor kopling akan terasa lebih responsif, jika tuas gas mendadak terbuka secara tak sengaja, maka gerakan motor juga sontak bisa berubah.
5. Sewaktu melalui rintangan, jagalah kecepatan. Kuasai roda depan dan gunakan rem belakang, jika memang pengguna motor butuh pengurangan kecepatan. Kemudian boleh tambah gas jika perlu kesimbangan motor.
Saat akan melintasi polisi tidur, perlu menggunakan kecepatan ekstra rendah, dengan menjaga motor tidak oleng alias tetap stabil. Polisi tidur di tengah jalan, tujuannya adalah agar pengendara lebih berhati-hati, supaya menjaga keamanan dan ketertiban berkendara.
“Selama berkendara, pastikan bikers tidak panik. Hendaknya jangan membuat gerakan tiba-tiba, yang bisa mengakibatkan bahaya bagi diri sendiri dan pengendara lain. Usahakan untuk selalu menjaga jarak aman saat berkendara. Demi mengantisipasi hal-hal berbahaya di depan kita,” pungkas Oke.
Jakarta: Kondisi jalanan rusak menjadi salah satu hal yang paling dibenci oleh kebanyakan pengendara motor. Pasalnya, jalan yang tidak mulus, bergelombang atau rusak tak hanya merusak kenyamanan berkendara namun juga berpotensi bahaya.
Maka dari itu, pengendara motor perlu memahami
teknik berkendara yang benar, agar tetap aman selama berkendara.
Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Oke Desiyanto membeberkan teknik dan cara yang tepat ketika pengendara motor melewati jalanan rusak.
Hal pertama pemotor disarankan memakai teknik berkendara dengan postur tubuh setengah berdiri. Melansir dari
Autogear.id, berikut ini teknik dan cara melibas jalan rusak:
1. Tetap kurangi kecepatan motor, tanpa mengganggu keamanan (angka kecepatan masing-masing orang bisa berbeda dan menyesuaikan situasi dan kondisi). Kurangi kecepatan secara wajar, hanya dengan menggunakan rem belakang. Atau dibantu dengan kombinasi rem depan, jika jarak sudah terlampau dekat. Sangat dianjurkan menghindari turunkan kecepatan secara drastis.
2. Mengangkat badan, demi mencegah goncangan dari motor, karena jalan yang dilalui tidak rata. Berdampak mengganggu konsentrasi berkendara. Pastikan tangan tetap lincah kuasai gerak setang ke kanan dan kiri. Saat berdiri, beban tubuh harus bertumpu pada lutut (telapak kaki di
footstep/ floor step), gunakan lutut sebagai lengan ayun/peredam guncangan dari kendaraan. Pastikan seluruh jemari memegang setang dan apabila dibutuhkan juga mudah meraih tuas-tuas.
3. Tetap tenang dan selalu arahkan pandangan ke depan, atau tidak menunduk serta tengok kanan-kiri. Ini berguna sekaligus untuk memperhatikan permukaan jalan yang bakal dilalui.