Tips Otomotif
Ini Cara Mengisi Air Radiator Mobil yang Benar
Ekawan Raharja • 20 Desember 2020 15:00
Jakarta: Radiator merupakan salah satu komponen pendingin yang memiliki peran untuk melancarkan kerja mesin. Dalam kinerjanya, radiator menggunakan air yang harus dicek secara berkala agar tidak sampai kurang dan kehabisan.
Air radiator yang kurang dapat mengakibatkan suhu mobil meningkat. Oleh karena itu agar cairan radiator tetap dalam kondisi aman, harus dicek secara berkala.
Lalu, kalau air radiatornya habis, bagaimana cara mengisinya? Suzuki melalui laman resminya menguraikan secara singkat cara mengisi air radiator yang benar.
Pastikan Mesin Mobil dalam Kondisi Dingin
Sebelum membuka tutup radiator untuk melakukan pengisian atau hanya sekadar mengecek kondisinya, pastikan mesin dalam kondisi dingin. Idealnya pengecekan radiator dilakukan saat pagi hari ketika mesin masih dalam kondisi dingin dan mobil belum dipanaskan.
Mobil yang didalamnya tidak terdapat tabung reservoir radiator akan sangat membahayakan jika tutup radiatornya dibuka saat mesin mobil dalam keadaan panas. Hal ini disebabkan karena jika mesin dalam kondisi panas dan tutup dibuka, air radiator akan muncrat dan mengenai Anda.
Jika cairan radiator panas tersebut mengenai kulit Anda, maka kulit akan melepuh seperti luka bakar. Oleh karena itu, ketika hendak membuka tutup radiatornya, pastikan dulu mesin mobil tidak dalam kondisi panas.
Periksalah Kondisi Air Radiator
Sebelum melakukan pengisian, periksalah kondisi air radiatornya terlebih dahulu. Cek apakah air radiator keruh atau tidak, sehingga perlu diganti atau masih bersih namun hampir habis. Jika air radiator telah berubah menjadi keruh sebaiknya harus segera dikuras lalu ganti dengan yang baru.
Menjaga kebersihan air radiator merupakan hal yang sangat penting karena jika air dalam kondisi keruh dapat mengakibatkan air radiator mampat dan mengganggu kinerja mesin. Pengecekan seperti ini bisa dilakukan secara berkala agar air radiator tetap dalam kondisi aman.
Jika air radiator ketinggiannya berada di bawah batas maksimum namun masih bersih, maka segera melakukan pengisian. Namun bagi mobil yang tidak memiliki reservoir, cukup mengira-ngira ketinggiannya melalui air melalui tabung radiator.
Dengan memeriksa berapa ketinggian air radiator tersebut, setidaknya telah mendapat sedikit gambaran berapa jumlah air yang nantinya akan dituangkan ke dalam tabung reservoirnya. Hal ini sangat perlu dilakukan agar saat mengisi air radiator ukurannya pas.
Gantilah Air Radiator yang Lama dengan yang Baru
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan setelah mengecek kondisi air radiator adalah membuang air lamanya kemudian menggantinya dengan yang baru. Tahap ini bisa dilakukan jika air radiator dalam kondisi keruh.
Cara menggantinya juga cukup mudah untuk dilakukan. Pertama harus membuka tutup air radiatornya terlebih dahulu. Buka juga baut yang berada di bagian pembuangan tepatnya di bagian bawah radiator. Tunggu sampai air radiatornya mengalir ke tempat pembuangan sampai habis.
Nah, jika air radiator mobil sudah keluar, maka sudah bisa melakukan pengisian. Pada proses yang satu ini, mesin mobil harus dalam keadaan menyala agar air radiator dapat keluar semua. Namun harus diingat, proses pengisian radiator jangan saat mesin dalam keadaan panas.
Sebelum melakukan pengisian, jangan gunakan mobil terlebih dahulu agar mesin tetap dalam kondisi dingin.
Jika mesin sudah dalam kondisi dingin, barulah dapat menyalakan mesin dan membuka tutup radiatornya untuk melakukan pengisian atau sekedar mengecek kondisi airnya.
Jangan Lupa Menggunakan Corong
Mengisi air radiator sebenarnya bukanlah hal yang sangat sulit. Anda tidak perlu sampai membawanya ke bengkel, cukup dilakukan sendiri di rumah. Namun ketika melakukan pengisian, siapkan sebuah corong bersih untuk membantu mengisi air radiatornya.
Lubang tabung radiator memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga ketika hendak melakukan pengisian, airnya jangan langsung menuangkannya tanpa menggunakan alat bantu. Bukan tidak mungkin ini akan membuat air tercecer dan terbuang percuma jika langsung menuangkannya.
Selain karena terbuang sia-sia, air yang tercecer tersebut pun juga dapat membahayakan. Air radiator tersebut bisa saja menyebabkan terjadinya korsleting listrik maupun membuat komponen berkarat. Selain itu, mesin yang terkena air radiator bisa saja mati.
Oleh karena itu, ketika melakukan pengisian air radiator mobil, jangan lupa memakai alat bantu seperti sebuah corong. Pemakaian corong seperti ini dapat memberi kemudahan dan meminimalisir tercecernya air radiator sehingga terbuang percuma.
Isi Air Radiator dengan Ukuran yang Pas
Pengisian air radiator jangan sampai terlalu berlebihan apalagi kurang. Isilah dengan ukuran yang pas, sampai batas maksimumnya saja, jangan sampai melebihinya. Pengisian air radiator yang terlalu berlebihan juga akan membahayakan.
Meskipun jarak batas maksimum dengan tutup reservoirnya terbilang masih jauh, hentikan pengisiannya. Bila pengisian melebihi batas maksimum ada hal yang sangat dikhawatirkan ketika mobil tengah berjalan.
Ketika mesin hidup dan mobil berjalan, air radiator akan mengalami sirkulasi yang nantinya akan kembali ke tabung lagi. Jika air radiator dalam kondisi terlalu penuh, pasti akan secara langsung mengarah pada bagian pembuangan.
Sebagaimana sebelumnya dijelaskan, jangan lupa, ketika melakukan pengisian air radiator, mesin mobil harus dalam kondisi menyala. Hal ini dilakukan agar air yang berada pada sistem pendingin mesin semuanya keluar dan diganti dengan air radiator yang baru.
Namun, sebelum hendak menghidupkan mesin, pastikan AC dalam keadaan mati. Kemudian, dapat menghidupkan mesin sampai setengah temperatur dan tunggu sampai kipas yang ada pada radiator berputar.
Perlu Anda ketahui, cairan yang bisa digunakan untuk mengisi radiator sangatlah banyak. Salah satunya adalah air biasa seperti air dari kran. Namun, air biasa seperti ini titik didihnya rendah dan saat menguap memiliki kadar yang tinggi sehingga akan cepat habis.
Meski mengisi radiator juga bisa menggunakan air biasa namun yang paling disarankan dan dinilai paling tepat dalam hal ini adalah coolant. Coolant merupakan cairan khusus yang dapat menyerap panas dengan baik dan mencegah terjadinya korosi, sehingga sangat aman digunakan.
Jangan Lupa Menutupnya Sampai Rapat
Langkah terakhir dari cara mengisi air radiator adalah memastikan menutup penutup tabung radiatornya sampai rapat. Jika tidak menutupnya hingga benar-benar rapat, dikhawatirkan ketika mesin menyala dan radiator mendapatkan tekanan, air dapat luber dan tutupnya terpental.
Akan sangat membahayakan jika air radiator yang luber tersebut sampai mengenai komponen yang ada pada mesin mobil, karena dapat mengakibatkan mesin menjadi panas. Apabila keadaan seperti itu dibiarkan maka secara tiba-tiba mesin mobil bisa mati.
Mudah bukan cara mengisi air radiator mobil? Namun harus benar-benar diperhatikan saat hendak melakukan pengisian air radiator, agar tetap aman dan mesin dapat bekerja dengan baik dan maksimal.
Meski mengisi radiator juga bisa menggunakan air biasa namun yang paling disarankan dan dinilai paling tepat dalam hal ini adalah coolant. Coolant merupakan cairan khusus yang dapat menyerap panas dengan baik dan mencegah terjadinya korosi, sehingga sangat aman digunakan.
Jangan Lupa Menutupnya Sampai Rapat
Langkah terakhir dari cara mengisi air radiator adalah memastikan menutup penutup tabung radiatornya sampai rapat. Jika tidak menutupnya hingga benar-benar rapat, dikhawatirkan ketika mesin menyala dan radiator mendapatkan tekanan, air dapat luber dan tutupnya terpental.
Akan sangat membahayakan jika air radiator yang luber tersebut sampai mengenai komponen yang ada pada mesin mobil, karena dapat mengakibatkan mesin menjadi panas. Apabila keadaan seperti itu dibiarkan maka secara tiba-tiba mesin mobil bisa mati.
Mudah bukan cara mengisi air radiator mobil? Namun harus benar-benar diperhatikan saat hendak melakukan pengisian air radiator, agar tetap aman dan mesin dapat bekerja dengan baik dan maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)