Jakarta: Membeli mobil baru membutuhkan pertimbangan yang cukup panjang karena melibatkan jumlah dana yang sangat besar. Calon pembeli mobil harus mempertimbangkan matang-matang mengenai kondisi keuangan agar pembelian mobil kelak tidak mengganggu hal-hal lainnya.
Meski di era sekarang ini pembelian mobil bisa terbantu dengan adanya perusahaan pembiayaan, Anda tidak bisa sembarangan dalam melakukan kredit mobil. Lifepal sendiri merangkum ada 2 hal keuangan yang harus diperhatikan calon pembeli mobil sebelum memutuskannya.
Ambil Cicilan Mobil Sesuai dengan Pemasukan
Menggunakan skema kredit untuk pembelian mobil bisa membantu bagi Anda apabila tidak memiliki dana dalam nilai cukup besar. Ketika menentukan kredit mobil, pastikan cicilan yang dibayarkan setiap bulan bisa dibayarkan.
Cara mengukurnya tentu saja dengan mengetahui debt service ratio (DSR). DSR menunjukkan total cicilan utang yang kita miliki berbanding pemasukan bulanan, tidak hanya cicilan mobil, melainkan juga cicilan kartu kredit, dan kredit lainnya bila ada.
Untuk menghitung nilai DSR, Anda bisa melakukan perbandingan dari jumlah total cicilan dengan pemasukan bulanan. Bila besaran cicilan mobil dan utang-utang lainnya masih di bawah 35 persen dari penghasilan maka jumlah cicilan itu masih wajar.
Tapi jika berlebih tandanya sudah terlalu besar, artinya harus mengatur ulang pembayaran utang dengan cara melakukan perpanjangan tenor pinjaman atau dengan melunasi utang-utang lain di luar kredit mobil yang berbunga besar.
Sediakan Dana Cadangan untuk Mobil
Ada sejumlah pengeluaran tahunan yang harus dikeluarkan saat beli mobil, sebut saja seperti biaya ganti oli, servis ringan, servis besar, premi asuransi, hingga pajak mobil tahunan. Alangkah baiknya bagi untuk menghitung segala pengeluaran untuk kebutuhan mobil itu dan menjumlahkannya. Setelah itu, mulailah menabung setiap bulan untuk memenuhi dana tersebut.
Tujuan memiliki dana cadangan (sinking fund) adalah agar tidak menggunakan dana darurat untuk setiap kebutuhan mobil. Dana darurat akan lebih ditujukan untuk pengeluaran-pengeluaran yang bersifat mendadak saja seperti mengganti ban yang kempes di jalan, ganti aki mobil yang sudah habis masa pakai, atau membayar OR (own risk) asuransi mobil.
Cukup penting tentunya untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan ini. Tidaklah salah untuk menabung setidaknya 1 - 5 persen dari pemasukan per bulan untuk dana cadangan mobil. Simpan saja dana tersebut di tabungan agar tetap likuid alias mudah digunakan.
Jakarta: Membeli mobil baru membutuhkan pertimbangan yang cukup panjang karena melibatkan jumlah dana yang sangat besar. Calon pembeli mobil harus mempertimbangkan matang-matang mengenai kondisi keuangan agar pembelian mobil kelak tidak mengganggu hal-hal lainnya.
Meski di era sekarang ini pembelian mobil bisa terbantu dengan adanya perusahaan pembiayaan, Anda tidak bisa sembarangan dalam melakukan kredit mobil. Lifepal sendiri merangkum ada 2 hal keuangan yang harus diperhatikan calon pembeli mobil sebelum memutuskannya.
Ambil Cicilan Mobil Sesuai dengan Pemasukan
Menggunakan skema kredit untuk pembelian mobil bisa membantu bagi Anda apabila tidak memiliki dana dalam nilai cukup besar. Ketika menentukan kredit mobil, pastikan cicilan yang dibayarkan setiap bulan bisa dibayarkan.
Cara mengukurnya tentu saja dengan mengetahui debt service ratio (DSR). DSR menunjukkan total cicilan utang yang kita miliki berbanding pemasukan bulanan, tidak hanya cicilan mobil, melainkan juga cicilan kartu kredit, dan kredit lainnya bila ada.
Untuk menghitung nilai DSR, Anda bisa melakukan perbandingan dari jumlah total cicilan dengan pemasukan bulanan. Bila besaran cicilan mobil dan utang-utang lainnya masih di bawah 35 persen dari penghasilan maka jumlah cicilan itu masih wajar.