Jakarta: Pelek merupakan komponen penting yang menunjang gerak kendaraan agar bisa berjalan dengan sempurna. Meski biasanya para pemilik mobil memilih pelek berdasarkan desainnya, sebaiknya pemilik mobil juga bisa mengenali pelek berdasarkan teknik pembuatannya.
Community Manager HSR Wheel, Aldhy Rais, menjelaskan ada 3 teknik dalam pembuatan pelek mobil, yaitu casting, flow formed, dan forged. Lantas apa perbedaannya?
1. Casting
Sesuai dengan namanya, pelek casting dibuat dengan cara dicetak. Cara pembuatan pelek jenis ini dibagi jadi dua, yaitu gravity casting dan low pressure casting.
Pembuatan pelek casting dengan melelehkan material menjadi cairan. Material tersebut dituang ke cetakan yang sudah dibentuk.
Casting merupakan metode pembuatan pelek paling umum. Biaya produksi lebih murah dan waktu pembuatan lebih singkat. teknik ini bisa dilakukan sekaligus untuk banyak pelek.
2. Flow Forming
Teknik ini merupakan pengembangan dari jenis casting. Pelek flow forming dibuat melalui beberapa tahap, dimulai melalui proses cetak, kemudian ditekan dengan roller, dan ditarik menggunakan mesin sehingga menjadi sebuah pelek.
Pelek casting setengah jadi kemudian dibentuk lagi bagian pinggirnya. Dengan cara ini kepadatan materialnya pun lebih baik dengan durabilitasnya 20 persen lebih kuat, Lebih ringan, dan lebih mahal dibanding casting.
3. Forged
Ini adalah teknik yang paling rumit dengan material berbentuk silinder padat. Material yang biasa digunakan adalah aluminium, karena kuat dan ringan sehingga cocok untuk bahan pembuatan pelek.
Cara pembuatannya yaitu alumunium padat tersebut dimasukkan ke dalam mesin dan dipanaskan kemudian dibentuk jadi pelek. Dalam prosesnya pelek ditekan (press) sehingga menghasilkan pelek yang solid dan keras. Harga jelas lebih mahal karena banyaknya bahan baku yang terbuang saat proses pembuatannya.
Pelek Edisi Khusus Mazda MX-5
Aldhy juga membeberkan bahwasanya mereka dalam waktu dekat ini akan membuat pelek edisi spesial untuk Mazda Miata (MX-5). Bahkan dalam pengembangannya ini, mereka menggandeng pembalap nasional, Fitra Eri, agar bisa menghadirkan pelek yang cocok dengan gaya mobil roadster tersebut.
“Kami akan buatkan pelek khusus untuk mobil Fitra Eri, namun untuk desain kami serahkan kepada Fitra,” tambah Aldhy.
Fitra pun terbuka akan desain peleknya ini, dan membuka lomba yang berlangsung hingga 14 Maret 2021. Nantinya pemenang akan mendapatkan uang tunai, serta pelek desainnya akan diproduksi untuk Fitra serta sang pemenang.
2. Flow Forming
Teknik ini merupakan pengembangan dari jenis casting. Pelek flow forming dibuat melalui beberapa tahap, dimulai melalui proses cetak, kemudian ditekan dengan roller, dan ditarik menggunakan mesin sehingga menjadi sebuah pelek.
Pelek casting setengah jadi kemudian dibentuk lagi bagian pinggirnya. Dengan cara ini kepadatan materialnya pun lebih baik dengan durabilitasnya 20 persen lebih kuat, Lebih ringan, dan lebih mahal dibanding casting.
3. Forged
Ini adalah teknik yang paling rumit dengan material berbentuk silinder padat. Material yang biasa digunakan adalah aluminium, karena kuat dan ringan sehingga cocok untuk bahan pembuatan pelek.
Cara pembuatannya yaitu alumunium padat tersebut dimasukkan ke dalam mesin dan dipanaskan kemudian dibentuk jadi pelek. Dalam prosesnya pelek ditekan (press) sehingga menghasilkan pelek yang solid dan keras. Harga jelas lebih mahal karena banyaknya bahan baku yang terbuang saat proses pembuatannya.
Pelek Edisi Khusus Mazda MX-5
Aldhy juga membeberkan bahwasanya mereka dalam waktu dekat ini akan membuat pelek edisi spesial untuk Mazda Miata (MX-5). Bahkan dalam pengembangannya ini, mereka menggandeng pembalap nasional, Fitra Eri, agar bisa menghadirkan pelek yang cocok dengan gaya mobil roadster tersebut.