Jakarta – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya menyetir mobil tanpa bantuan power steering? Dahulu, pengemudi harus mengerahkan banyak tenaga hanya untuk memutar setir. Akibatnya, manuver terutama pada kendaraan besar terasa sangat berat.
Kini, hampir semua mobil modern telah dilengkapi fitur power steering yang membuat kemudi lebih ringan, stabil, dan nyaman. Teknologi ini pun terus berkembang hingga hadir dalam tiga jenis utama, yaitu sistem hidrolik, elektrik, dan hybrid.
Hydraulic Power Steering (HPS) bekerja dengan bantuan pompa hidrolik yang digerakkan oleh mesin mobil. Cairan bertekanan dari pompa ini membantu mendorong piston pada rack steering sehingga kemudi terasa lebih ringan.
Kelebihannya, sistem ini memberikan rasa kemudi yang alami dan responsif. Namun, karena bergantung pada cairan, HPS membutuhkan perawatan rutin dan memiliki potensi kebocoran yang dapat membebani kerja mesin.
Electric Power Steering (EPS) berbeda karena tidak menggunakan cairan sama sekali. Sistem ini memanfaatkan motor listrik yang bekerja bersama sensor torsi untuk memberi bantuan langsung ke kemudi.
Teknologi ini membuat konsumsi energi lebih hemat, tidak membebani mesin, serta minim perawatan. Namun, jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan relatif lebih mahal karena komponennya biasanya diganti secara utuh.
Sementara itu, Power Steering Hybrid menggabungkan keunggulan sistem hidrolik dan elektrik. Pompa nya menggunakan electric sehingga tidak membebani mesin tap masih menggunakan cairan untuk membantu meringankan kemudi.
“Untuk mobil Peugeot produksi lama rata-rata masih menggunakan power steering tipe hidrolik. Sedangkan varian terbaru seperti Peugeot SUV 3008, 5008, dan 2008 sudah dilengkapi sistem elektrik yang lebih modern,” ujar Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter, Rafii Sinurat dalam siaran persnya.
Agar performa kemudi selalu optimal, pemilik kendaraan disarankan untuk rutin memeriksa kondisi power steering di bengkel resmi mereka. Untuk tipe hidrolik, penting memperhatikan kondisi dan volume cairan agar tidak terjadi kebocoran.
Sementara pada tipe elektrik, pastikan sistem kelistrikan mobil tetap dalam kondisi prima. Jangan ragu untuk melakukan pengecekan dan perbaikan bila terasa ada gejala setir berat, bunyi tidak normal, atau kendala lainnya.
Dengan perawatan yang tepat, power steering pada mobil Peugeot akan tetap bekerja maksimal, mendukung kenyamanan sekaligus keselamatan berkendara setiap saat.
Jakarta – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya menyetir
mobil tanpa bantuan
power steering? Dahulu, pengemudi harus mengerahkan banyak tenaga hanya untuk memutar setir. Akibatnya, manuver terutama pada kendaraan besar terasa sangat berat.
Kini, hampir semua mobil modern telah dilengkapi fitur power steering yang membuat kemudi lebih ringan, stabil, dan nyaman.
Teknologi ini pun terus berkembang hingga hadir dalam tiga jenis utama, yaitu sistem hidrolik, elektrik, dan hybrid.
Hydraulic Power Steering (HPS) bekerja dengan bantuan pompa hidrolik yang digerakkan oleh mesin mobil. Cairan bertekanan dari pompa ini membantu mendorong piston pada rack steering sehingga kemudi terasa lebih ringan.
Kelebihannya, sistem ini memberikan rasa kemudi yang alami dan responsif. Namun, karena bergantung pada cairan, HPS membutuhkan perawatan rutin dan memiliki potensi kebocoran yang dapat membebani kerja mesin.
Electric Power Steering (EPS) berbeda karena tidak menggunakan cairan sama sekali. Sistem ini memanfaatkan motor listrik yang bekerja bersama sensor torsi untuk memberi bantuan langsung ke kemudi.
Teknologi ini membuat konsumsi energi lebih hemat, tidak membebani mesin, serta minim perawatan. Namun, jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan relatif lebih mahal karena komponennya biasanya diganti secara utuh.
Sementara itu, Power Steering Hybrid menggabungkan keunggulan sistem hidrolik dan elektrik. Pompa nya menggunakan electric sehingga tidak membebani mesin tap masih menggunakan cairan untuk membantu meringankan kemudi.
“Untuk mobil Peugeot produksi lama rata-rata masih menggunakan power steering tipe hidrolik. Sedangkan varian terbaru seperti Peugeot SUV 3008, 5008, dan 2008 sudah dilengkapi sistem elektrik yang lebih modern,” ujar Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter, Rafii Sinurat dalam siaran persnya.
Agar performa kemudi selalu optimal, pemilik kendaraan disarankan untuk rutin memeriksa kondisi power steering di bengkel resmi mereka. Untuk tipe hidrolik, penting memperhatikan kondisi dan volume cairan agar tidak terjadi kebocoran.
Sementara pada tipe elektrik, pastikan sistem kelistrikan mobil tetap dalam kondisi prima. Jangan ragu untuk melakukan pengecekan dan perbaikan bila terasa ada gejala setir berat, bunyi tidak normal, atau kendala lainnya.
Dengan perawatan yang tepat, power steering pada mobil Peugeot akan tetap bekerja maksimal, mendukung kenyamanan sekaligus keselamatan berkendara setiap saat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)