Jakarta: Sejumlah ruas jalan, khususnya jam pergi dan pulang kerja, mengalami kemacetan akibat lalu lintas yang padat. Selain menyita waktu lebih banyak, kondisi macet ini berpengaruh terhadap komponen mobil.
National Sales Manager PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono, menjelaskan mobil harus bekerja lebih ekstra saat digunakan di kondisi jalanan yang macet, karena mesin, transmisi dan rem harus berhenti dan bekerja secara tiba-tiba. Bahkan Menurut Asosiasi Otomobil Amerika Serikat atau AAA, berkendara dalam kondisi stop and go akibat lalu lintas yang padat juga termasuk dalam kategori severe driving atau mengemudi dalam keadaan yang parah atau tidak ideal.
“Stop and go juga dapat mempengaruhi sirkulasi udara pada bagian mesin, sistem transmisi dan pengereman yang dapat mengakibatkan terjadinya overheating terutama. Bagian tapak ban juga menjadi lebih rawan mengalami keausan dini,” jelas Apriyanto melalui surat elektroniknya.
Saat mobil dalam kondisi berhenti dan berjalan terus-menerus, mesin tidak dalam kondisi optimal untuk mengeluarkan sisa produk pembakaran asam dan sisa bahan bakar yang sudah terpakai. Kedua sisa endapan produk tersebut dapat menyebabkan penyumbatan bagian injektor bahan bakar dan mengakibatkan kerusakan dini mesin mobil.
Pencegahan Potensi Kerusakan Mobil Akibat Sering Kena Macet
Para pemilik mobil perlu cermat melakukan perawatan demi menjaga kondisi mesin agar tetap optimal serta memperpanjang usia pemakaian komponen-komponen lainnya. Sejumlah tips perawatan ini juga perlu dilakukan apabila mobil digunakan secara rutin setiap harinya.
Pertama, selalu memeriksa dan mengganti oli mobil secara rutin mengikuti anjuran pedoman peralatan asli (OEM). Mengganti oli secara berkala dapat membantu pergerakan mesin mobil yang lebih halus sehingga dapat mencegah terjadinya keausan hingga overheat pada mesin. Posisi stop dan go dapat mengakibatkan gesekan yang terjadi antara komponen mesin yang dapat diatasi dengan pemilihan oli atau pelumas yang sesuai dengan tipe mobil yang dikendarai.
Kedua, para pemilik dan pengendara mobil juga diarahkan untuk selalu melakukan pengecekan pada bagian sistem transmisi. Dalam hal ini kopling sebagai salah satu bagian dari sistem transmisi yang menghubungkan antara putaran mesin dengan transmisi menjadi bagian yang membutuhkan ekstra perawatan.
Di mobil manual, kopling menjadi bagian yang bekerja keras saat melakukan perpindahan gigi, terutama saat mobil berubah dari keadaan berhenti ke kondisi berjalan. Usahakan selalu hindari menginjak pedal kopling dalam keadaan setengah atau yang lebih dikenal dengan teknik setengah kopling, karena dapat mengakibatkan kopling menjadi cepat aus, atau yang lebih berbahaya dapat menyebabkan kebakaran.
Sementara di mobil otomatis, sistemnya yang sudah otomatis. Untuk menjaga kondisi kopling tetap optimal, pengendara mobil otomatis dianjurkan untuk memindahkan transmisi dalam kondisi netral atau N, saat mobil sedang dalam keadaan berhenti di tengah kemacetan.
Ketiga, selalu periksa kondisi rem mobil secara berkala. Kondisi mobil yang berhenti dan berjalan secara terus-menerus dapat mengakibatkan menipisnya kanvas rem, yang diakibatkan suhu tinggi dan gesekan saat mobil berhenti. Jika tidak segera diganti, hal ini dapat berakibat fatal seperti rem blong atau bahkan kecelakaan seperti tabrakan beruntun.
“Saat kondisi stop and go, kinerja rem mobil banyak dibantu oleh tapak ban khususnya yang dilengkapi dengan cengkeraman dan traksi yang optimal. Maka dari itu selain merawat sistem pengereman penting juga untuk selalu memperhatikan komponen tambahannya, yakni ban mobil,” kata Apriyanto.
Perawatan Ban Berkala Mengurangi Resiko Kerusakan
Agar dapat mengurangi laju kendaraan dengan sempurna, tekanan angin dari tiap ban harus selalu seimbang dan sesuai takaran yang dianjurkan. Ban dengan tekanan angin berlebih akan mengurangi kemampuan cengkeraman, yang dapat mempengaruhi traksi atau kontak dengan permukaan jalanan menjadi tidak optimal.
Akibatnya mobil akan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan. Sementara itu, jika ban kurang angin maka akan berdampak boros pada konsumsi bahan bakar, apalagi jika mobil banyak melakukan pengereman. Struktur ban juga menjadi lebih rentan rusak akibat beban yang ditanggung mobil tidak sepadan dengan tekanan ban.
Selain memeriksa tekanan angin secara berkala, para pemilik dan pengendara juga harus memastikan tepak ban tidak dalam keadaan aus atau yang kerap disebut ban botak. Ban botak tidak hanya menurunkan kualitas pengereman dan traksi mobil, tetapi juga berakibat pada mobil tergelincir hingga yang lebih fatal seperti pecah ban.
Hankook memiliki beberapa ban yang bisa digunakan sehari-hari, seperti Ventus Prime3. Si karet bundar ini dilengkapi dengan tiga rib tapak yang lebar dan kuat, cocok untuk pengemudian jarak jauh. Kemudian pola tapak ban khusus yang menyebarkan bidang sentuh saat melakukan pengeraman, sehingga cengkeraman yang dihasilkan lebih optimal.
Pertama, selalu memeriksa dan mengganti oli mobil secara rutin mengikuti anjuran pedoman peralatan asli (OEM). Mengganti oli secara berkala dapat membantu pergerakan mesin mobil yang lebih halus sehingga dapat mencegah terjadinya keausan hingga overheat pada mesin. Posisi stop dan go dapat mengakibatkan gesekan yang terjadi antara komponen mesin yang dapat diatasi dengan pemilihan oli atau pelumas yang sesuai dengan tipe mobil yang dikendarai.
Kedua, para pemilik dan pengendara mobil juga diarahkan untuk selalu melakukan pengecekan pada bagian sistem transmisi. Dalam hal ini kopling sebagai salah satu bagian dari sistem transmisi yang menghubungkan antara putaran mesin dengan transmisi menjadi bagian yang membutuhkan ekstra perawatan.
Di mobil manual, kopling menjadi bagian yang bekerja keras saat melakukan perpindahan gigi, terutama saat mobil berubah dari keadaan berhenti ke kondisi berjalan. Usahakan selalu hindari menginjak pedal kopling dalam keadaan setengah atau yang lebih dikenal dengan teknik setengah kopling, karena dapat mengakibatkan kopling menjadi cepat aus, atau yang lebih berbahaya dapat menyebabkan kebakaran.
Sementara di mobil otomatis, sistemnya yang sudah otomatis. Untuk menjaga kondisi kopling tetap optimal, pengendara mobil otomatis dianjurkan untuk memindahkan transmisi dalam kondisi netral atau N, saat mobil sedang dalam keadaan berhenti di tengah kemacetan.
Ketiga, selalu periksa kondisi rem mobil secara berkala. Kondisi mobil yang berhenti dan berjalan secara terus-menerus dapat mengakibatkan menipisnya kanvas rem, yang diakibatkan suhu tinggi dan gesekan saat mobil berhenti. Jika tidak segera diganti, hal ini dapat berakibat fatal seperti rem blong atau bahkan kecelakaan seperti tabrakan beruntun.