Jakarta: Ban merupakan salah satu komponen penting pada sepeda motor yang tidak hanya berfungsi untuk menunjang laju kendaraan, tetapi juga menahan beban, meredam getaran, serta menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Namun, semua fungsi tersebut hanya dapat dirasakan secara optimal jika kondisi ban dalam keadaan prima dan sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan.
Pemilik sepeda motor disarankan untuk tidak asal memilih ban, dikutip dari situs resmi Daya Adicipta Motora. Ukuran ban dan pelek harus sesuai dengan ketentuan, serta hindari penggunaan ban bekas atau ban modifikasi yang kualitasnya diragukan.
Ban yang tidak sesuai dapat memicu resiko kecelakaan dan kerusakan pada komponen lainnya. Agar ban tetap awet dan tidak cepat rusak, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan pengendara.
Pertama, cek kondisi ban secara rutin, termasuk bagian kembang dan indikator Tread Wear Indicator (TWI). Jika kembang ban sudah menyentuh tanda segitiga TWI, sebaiknya ban segera diganti.
Kedua, jaga tekanan angin ban sesuai jenis motor. Untuk motor matic, tekanan ideal ban depan adalah 29 psi dan ban belakang 33 psi (sendirian) hingga 36 psi (berboncengan). Motor bebek memerlukan tekanan sekitar 29-30 psi di depan dan 31-33 psi di belakang.
Sementara untuk motor sport, tekanan ban depan 32-34 psi dan belakang 39-41 psi. Penting untuk melakukan pengecekan ketika ban dalam kondisi dingin, seperti di pagi hari sebelum digunakan.
Selain itu, hindari membawa beban berlebih, karena bisa menyebabkan keausan ban lebih cepat serta kerusakan komponen lainnya. Pengendara juga disarankan untuk tidak ngebut di jalan rusak atau melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, karena bisa merusak ban, shockbreaker, dan velg.
Langkah selanjutnya, parkirkan motor di tempat teduh agar ban tidak terpapar langsung panas matahari atau hujan. Jika memungkinkan, gunakan area parkir indoor.
Terakhir, gunakan standar tengah saat parkir, terutama untuk waktu yang lama. Parkir menggunakan standar samping membuat bobot motor bertumpu hanya pada satu sisi ban, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan deformasi.
Jakarta: Ban merupakan salah satu komponen penting pada
sepeda motor yang tidak hanya berfungsi untuk menunjang laju kendaraan, tetapi juga menahan beban, meredam getaran, serta menjaga kenyamanan dan
keselamatan berkendara.
Namun, semua fungsi tersebut hanya dapat dirasakan secara optimal jika kondisi ban dalam keadaan prima dan sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan.
Pemilik sepeda motor disarankan untuk tidak asal memilih ban, dikutip dari situs resmi Daya Adicipta Motora. Ukuran ban dan pelek harus sesuai dengan ketentuan, serta hindari penggunaan ban bekas atau ban
modifikasi yang kualitasnya diragukan.
Ban yang tidak sesuai dapat memicu resiko kecelakaan dan kerusakan pada komponen lainnya. Agar ban tetap awet dan tidak cepat rusak, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan pengendara.
Pertama, cek kondisi ban secara rutin, termasuk bagian kembang dan indikator Tread Wear Indicator (TWI). Jika kembang ban sudah menyentuh tanda segitiga TWI, sebaiknya ban segera diganti.
Kedua, jaga tekanan angin ban sesuai jenis motor. Untuk motor matic, tekanan ideal ban depan adalah 29 psi dan ban belakang 33 psi (sendirian) hingga 36 psi (berboncengan). Motor bebek memerlukan tekanan sekitar 29-30 psi di depan dan 31-33 psi di belakang.
Sementara untuk motor sport, tekanan ban depan 32-34 psi dan belakang 39-41 psi. Penting untuk melakukan pengecekan ketika ban dalam kondisi dingin, seperti di pagi hari sebelum digunakan.
Selain itu, hindari membawa beban berlebih, karena bisa menyebabkan keausan ban lebih cepat serta kerusakan komponen lainnya. Pengendara juga disarankan untuk tidak ngebut di jalan rusak atau melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, karena bisa merusak ban, shockbreaker, dan velg.
Langkah selanjutnya, parkirkan motor di tempat teduh agar ban tidak terpapar langsung panas matahari atau hujan. Jika memungkinkan, gunakan area parkir indoor.
Terakhir, gunakan standar tengah saat parkir, terutama untuk waktu yang lama. Parkir menggunakan standar samping membuat bobot motor bertumpu hanya pada satu sisi ban, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan deformasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)