Jakarta: Meski sudah dibekali baterai sebagai sumber tenaga utama, mobil listrik tetap membutuhkan aki layaknya mobil konvensional. Kehadiran aki pada kendaraan listrik memiliki peran penting, terutama untuk mendukung sistem kelistrikan bertegangan rendah yang digunakan sehari-hari.
Sama seperti mobil berbahan bakar minyak (BBM), aki pada mobil listrik biasanya terletak di bagian kap depan. Dikutip dari situs resmi Aion, baterai utama yang menjadi sumber tenaga motor listrik ditempatkan di bagian bawah atau lantai mobil.
Kapasitas aki mobil listrik umumnya sebesar 12 Volt (12V), sama seperti pada mobil konvensional. Baik baterai maupun aki sama-sama menjadi komponen vital.
Baterai berfungsi memasok listrik tegangan tinggi untuk menggerakkan motor listrik, sedangkan aki 12V bertugas memenuhi kebutuhan elektronik bertegangan rendah seperti lampu, audio, radio, dan sistem keselamatan darurat.
Aki mobil listrik juga berfungsi menyimpan daya cadangan sebelum digunakan, termasuk untuk menyalakan kendaraan, mengaktifkan sistem pengereman darurat, alarm, jam, hingga memori komputer. Jika baterai utama bermasalah, aki 12V dapat menjadi sumber daya sementara bagi sistem penting tersebut.
Dari sisi konstruksi, aki mobil listrik cenderung lebih sederhana dibandingkan aki mobil konvensional karena hanya terhubung dengan sistem pengisian daya terintegrasi. Perbedaan lainnya terlihat pada usia pakai.
Aki mobil konvensional biasanya bertahan 2–5 tahun karena beban kerjanya lebih berat, sementara aki mobil listrik bisa bertahan lebih dari 10 tahun karena hanya melayani komponen kelistrikan ringan.
Kesimpulannya, fungsi aki pada mobil listrik sama pentingnya dengan baterai. Jika aki mengalami kerusakan atau soak, mobil listrik tidak akan bisa dihidupkan karena sistem starter tidak aktif. Oleh sebab itu, pengecekan aki secara rutin menjadi langkah penting untuk memastikan kendaraan listrik tetap optimal.
Jakarta: Meski sudah dibekali baterai sebagai sumber tenaga utama,
mobil listrik tetap membutuhkan
aki layaknya
mobil konvensional. Kehadiran aki pada kendaraan listrik memiliki peran penting, terutama untuk mendukung sistem kelistrikan bertegangan rendah yang digunakan sehari-hari.
Sama seperti mobil berbahan bakar minyak (BBM), aki pada mobil listrik biasanya terletak di bagian kap depan. Dikutip dari situs resmi Aion, baterai utama yang menjadi sumber tenaga motor listrik ditempatkan di bagian bawah atau lantai mobil.
Kapasitas aki mobil listrik umumnya sebesar 12 Volt (12V), sama seperti pada mobil konvensional. Baik baterai maupun aki sama-sama menjadi komponen vital.
Baterai berfungsi memasok listrik tegangan tinggi untuk menggerakkan motor listrik, sedangkan aki 12V bertugas memenuhi kebutuhan elektronik bertegangan rendah seperti lampu, audio, radio, dan sistem keselamatan darurat.
Aki mobil listrik juga berfungsi menyimpan daya cadangan sebelum digunakan, termasuk untuk menyalakan kendaraan, mengaktifkan sistem pengereman darurat, alarm, jam, hingga memori komputer. Jika baterai utama bermasalah, aki 12V dapat menjadi sumber daya sementara bagi sistem penting tersebut.
Dari sisi konstruksi, aki mobil listrik cenderung lebih sederhana dibandingkan aki mobil konvensional karena hanya terhubung dengan sistem pengisian daya terintegrasi. Perbedaan lainnya terlihat pada usia pakai.
Aki mobil konvensional biasanya bertahan 2–5 tahun karena beban kerjanya lebih berat, sementara aki mobil listrik bisa bertahan lebih dari 10 tahun karena hanya melayani komponen kelistrikan ringan.
Kesimpulannya, fungsi aki pada mobil listrik sama pentingnya dengan baterai. Jika aki mengalami kerusakan atau soak, mobil listrik tidak akan bisa dihidupkan karena sistem starter tidak aktif. Oleh sebab itu, pengecekan aki secara rutin menjadi langkah penting untuk memastikan kendaraan listrik tetap optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)