Jakarta: Memasuki Bulan Ramadan, mayoritas masyarakat Indonesia sedang menjalani puasa sehingga kondisi fisik berbeda dengan biasanya. Padahal untuk aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi, memerlukan fokus tinggi selama perjalanan.
Lantas, bagaimana cara mengemudi yang aman dan nyaman sambil tetap menjalankan ibadah puasa? Auto2000 membagikan 4 tips mengemudi di bulan puasa yang bisa diterapkan selama perjalanan.
1. Menjaga Kebugaran Tubuh
Ketika sahur diutamakan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan protein karena memberikan efek kenyang yang cukup lama, dan menyediakan energi yang besar serta tahan lebih lama. Hindari makanan dengan kadar gula tinggi karena lebih cepat diserap tubuh sehingga menurunkan energi di siang hari, dan perbanyak minum air putih supaya tidak mudah dehidrasi.
Saat berbuka puasa, Anda harus tetap menjaga pola makan. Minuman dan makanan yang manis lebih dianjurkan agar tubuh kembali bugar. Tapi jangan berlebih karena kekenyangan membuat tubuh terasa tidak nyaman dan mudah mengantuk sehingga berbahaya jika harus mengemudi.
Hindari berbuka puasa sembari menyetir mobil, tapi jika tidak bisa berhenti, makan dan minum secukupnya untuk membatalkan puasa dan kembali fokus mengemudi. Selain itu, Anda juga harus mengatur waktu istirahat dengan baik.
2. Kendalikan Emosi
Umumnya waktu puasa, godaan emosional relatif meningkat lantaran rasa lapar yang menghantui tubuh. Selain itu, emosi yang tinggi juga membuat tubuh lebih cepat membakar kalori sehingga cepat letih atau lemas.
Oleh sebab itu, Anda harus mampu mengendalikan emosi ketika mengemudi. Jangan langgar aturan lalu lintas karena akan membuat emosi meningkat.
Orang yang emosinya sedang tinggi malah cenderung melakukan kesalahan kecil tapi fatal, seperti menyenggol mobil lain yang tidak terlibat masalah. Dan yang pasti, nilai pahala puasa akan berkurang. Kalau ada pengemudi lain yang memancing amarah, Anda bisa mencoba menarik nafas dan buang perlahan lewat mulut sebanyak 3 kali sampai merasa tenang.
3. Pelajari Pola Berkendara
Berangkat ke kantor lebih awal jelas menguntungkan karena kondisi tubuh masih fit dan jalan belum macet. Usahakan tidak mengemudi di tengah hari yang sangat panas. Menjelang buka puasa biasanya jalan relatif lebih macet, terutama di daerah yang ada penjual makanan berbuka puasa.
Atur waktu dan cari rute yang tidak melalui daerah rawan macet. Sebagai masukan, golden moment mengemudi di bulan Ramadan adalah sesaat setelah waktu berbuka karena jalan masih cukup sepi.
4. Jaga Kondisi Mobil
Jangan sampai Anda mengalami kesulitan dengan kendaraan saat berpuasa, seperti AC yang tidak dingin atau mesin mengalami masalah teknis. Servis berkala di bengkel resmi memastikan mobil selalu dalam kondisi prima dan terhindar dari potensi masalah yang merepotkan. Biasanya jelang lebaran, beban bengkel resmi akan tinggi, makanya lalukan booking servis berkala dan mamfaatkan promo aftersales yang ditawarkan.
Jakarta: Memasuki Bulan Ramadan, mayoritas masyarakat Indonesia sedang menjalani puasa sehingga kondisi fisik berbeda dengan biasanya. Padahal untuk aktivitas sehari-hari, seperti mengemudi, memerlukan fokus tinggi selama perjalanan.
Lantas, bagaimana cara mengemudi yang aman dan nyaman sambil tetap menjalankan ibadah puasa? Auto2000 membagikan 4 tips mengemudi di bulan puasa yang bisa diterapkan selama perjalanan.
1. Menjaga Kebugaran Tubuh
Ketika sahur diutamakan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat dan protein karena memberikan efek kenyang yang cukup lama, dan menyediakan energi yang besar serta tahan lebih lama. Hindari makanan dengan kadar gula tinggi karena lebih cepat diserap tubuh sehingga menurunkan energi di siang hari, dan perbanyak minum air putih supaya tidak mudah dehidrasi.
Saat berbuka puasa, Anda harus tetap menjaga pola makan. Minuman dan makanan yang manis lebih dianjurkan agar tubuh kembali bugar. Tapi jangan berlebih karena kekenyangan membuat tubuh terasa tidak nyaman dan mudah mengantuk sehingga berbahaya jika harus mengemudi.
Hindari berbuka puasa sembari menyetir mobil, tapi jika tidak bisa berhenti, makan dan minum secukupnya untuk membatalkan puasa dan kembali fokus mengemudi. Selain itu, Anda juga harus mengatur waktu istirahat dengan baik.