Perawatan Kendaraan
Langkah Mudah Perawatan Mobil yang Kelamaan Nganggur
Ekawan Raharja • 31 Agustus 2020 14:41
Jakarta: Di masa Pademik Covid-19 ini, baik selama PSBB atau masa transisi, masih banyak masyarakat yang bekerja dari rumah (work from home) dan membuat mobil lama dianggurin di garasi. Kalau sudah seperti ini, maka sejumlah resiko menanti apabila mobil kesayangan yang lama mangkrak dibiarkan begitu saja.
Selama mobil di garasi diam begitu saja, bukan berarti mobil bebas dari perawatan dan penyakit. Bahkan laman resmi Mobil88 melansir, ada 4 resiko yang bisa dialami oleh mobil di garasi.
1. Kondisi Aki Berpotensi Menjadi Kurang Prima
Ini adalah risiko yang paling rentan rusak karena mobil hanya terparkir saja dan Anda tidak rutin untuk memanaskan mesin. Komponen aki tugasnya adalah menyimpan daya listrik pada mobil, jika lama tidak dinyalakan maka daya yang tersimpan akan terus berkurang. Sedangkan jika mobil digunakan rutin maka aki ini akan terus menyimpan daya listrik yang didapat dari putaran mesin.
Apalagi jika umur aki mobil sudah di atas 2 tahun, otomatis akan rentan sekali terjadi penurunan kualitas aki tersebut. Cara satu-satunya merawat aki ini dengan rutin menyalakan mobil dan biarkan sampai ke kondisi ideal mesin. Atau lebih baik, sesekali jalankan mobil keliling komplek dan jalan sekitar rumah. Sebab ketika mobil bergerak pengisian daya listrik pada aki lebih maksimal.
2. Ban Kempes
Saat mobil hanya diam saja di garasi, bisa dipastikan tekanan angin pada ban akan susut. Kalau dibiarkan dalam waktu lama maka bisa menyebabkan permukaan ban yang menempel pada lantai menjadi rata. Jika ini terjadi maka bentuk ban tidak lagi jadi bundar. Jika sudah begitu, maka mau tidak mau kamu harus mengganti dengan ban baru.
Untuk menghindari hal tersebut, sesekali jalankan mobil keluar masuk garasi atau bisa juga keliling komplek sambil memanaskan mesin. Agar terjadi perubahan posisi ban yang menopang mobil ke lantai garasi. Hal ini bertujuan agar tekanan angin pada langsung terdistribusi secara merata. Jangan lupa untuk menambahkan tekanan angin jika mobil parkir dalam waktu lama, karena jika dalam kondisi dingin bisa dipastikan tekanan angin di ban akan mengalami penurunan seiring waktu.
3. BBM Basi
Iklim di Indonesia tergolong tropis, sehingga bisa menyebabkan tangki BBM mengembun. Apalagi jika mobil sama sekali tidak pernah dinyalakan. Akibatnya BBM di tangki akan bercampur dengan uap air dari embun. Efek terburuknya adalah menurunnya kualitas BBM atau biasa disebut dengan BBM basi dan juga terjadi karat pada tangki bensin mobil.
Pada mobil bermesin diesel, jika terlalu lama diam maka BBM solar bisa mengendap dan terjadi penyumbatan pada injektor bahan bakar. Jika sudah begini maka Anda mesti mengganti filter solar agar BBM dapat tersaring dan bersih dari partikel kotoran serta karat.
4. Korosi pada Piringan Cakram Rem
Biasanya mobil dengan rem cakram jika terparkir lama maka akan timbul karat atau korosi pada piringan cakram tersebut. Pasalnya material cakram itu biasanya terbuat dari besi. Jika terus dibiarkan menyebabkan berkurangnya performa rem. Juga menimbulkan bunyi saat mobil pertama kali dipakai kembali.
Pastikan mobil tetap dipakai jalan minimal satu kali dalam seminggu. Sebab karat pada piringan cakram pada umumnya bisa hilang sendirinya ketika mobil bergerak. Korosi ini akan luntur karena gesekan dari kampas rem.
Nah lantas bagaimana perawatan dan langkah penanganan dini untuk mobil yang lama didiamkan? Auto2000 membeberkan sejumlah langkah bagi pemilik mobil untuk mengurusinya.
A. Pemeriksaan Sebelum Mesin Dinyalakan
Pengecekan awal tentunya tekanan angin ban. Jangan sampai kurang karena akan membahayakan saat dipakai, termasuk memeriksa kondisi ban serep.
Pastikan pula tidak ada penghalang di kolong mobil yang bisa mengganggu seperti ganjal ban, tetesan oli, atau binatang seperti kucing yang tidur, termasuk potensi ada binatang di kolong spakbor dan ruang mesin lantaran mobil tidak pernah dijalankan.
Buka kap mesin dan periksa ketinggian oli mesin lewat dipstick. Pastikan ketinggian oli mesin berada di antara high dan low. Perhatikan pula warna dari oli mesin, bila warnanya berubah seperti kopi susu, segera ganti karena ada resiko terkontaminasi oleh air.
Lakukan pula pengecekan cairan lain seperti air radiator, washer wiper, minyak rem, dan air aki. Pastikan kecukupan cairan tersebut dan tidak ada kebocoran yang bisa menimbulkan masalah. Periksa kondisi terminal aki, sambungan dan jalur kabel karena ada resiko digigit tikus saat dibiarkan di dalam garasi, lanjut kekencangan fan belt untuk menjamin semua dapat beroperasi dengan baik saat dipakai.
Sebelum mesin dinyalakan, coba nyalakan klakson dan mainkan lampu luar mobil. Jika mati, berarti ada masalah di sistem kelistrikan dan harus diperiksa lebih jauh sebelum mesin dinyalakan.
B. Pemeriksaan Setelah Mesin Dinyalakan
Putar kunci kontak ke ON, dan lihat apakah ada lampu indikator yang mati. Kalau aman, nyalakan mesin mobil dan biarkan beberapa saat supaya oli mesin bersirkulasi dengan baik yang ditandai oleh putaran mesin lebih stabil. Perhatikan seksama, apakah ada suara aneh tidak lazim? Jika ada segera periksa sumbernya jika ada.
Perhatikan kembali lampu indikator di balik kemudi, apakah ada yang abnormal seperti mati atau berkedip-kedip? Jika tidak, coba fungsikan fitur-fitur mobil seperti lampu, audio, dan AC secara bersamaan untuk memastikan tidak ada masalah di sistem kelistrikan. Termasuk pula mainkan tombol power window di seluruh kaca, lampu sein, dan wiper depan-belakang untuk memastikan seluruhnya berfungsi normal.
C. Pemeriksaan Berkendara
Sebelum dibawa jalan, cobalah memainkan pedal gas. Apakah terdeteksi suara mesin yang aneh seperti tersendat-sendat atau putaran mesin tidak stabil ketika idle. Pantau indikator untuk berjaga-jaga andai tiba-tiba ada lampu yang nyala. Masukkan gigi ke D untuk transmisi otomatis atau gigi 1 untuk transmisi manual, dan rasakan apakah ada masalah saat proses dijalankan.
Maju perlahan dan injak rem sedikit untuk memastikannya bekerja dengan baik. Setelah yakin aman, baru ajak mobil berjalan keliling lingkungan rumah sembari memperhatikan bila ada gejala masalah. Jalankan mobil dalam kecepatan normal, dan pastikan seluruh perangkat bekerja dengan baik, seperti rem dan setir. Cek indikator bahan bakar dan segera isi ke SPBU kalau kurang dari setengah untuk mengurangi risiko tangki bensin terkontaminasi oleh uap air.
D. Protokol Kesehatan New Normal
Penerapan AKB menuntut pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat, termasuk yang mengendarai mobil. Seperti kewajiban menggunakan masker untuk pengemudi dan penumpang serta jumlah penumpang yang hanya boleh 50 persen dari kapasitas normal. Siapkan masker di laci dasbor sebagai cadangan dan hand sanitizer di panel pintu untuk dipakai membersihkan tangan saat masuk dan keluar mobil.
Sediakan produk interior cleaner dan exterior cleaner untuk membersihkan bagian mobil yang sering dipegang seperti hendel pintu, tutup tangki bensin, dan area kokpit seperti setir, tuas transmisi, dan rem parkir. Produk interior dan exterior cleaner dalam bentuk Car Care Kit dapat di beli dan pesan di toko aksesoris mobil, bengkel resmi Auto2000, atau sejumlah e-commerce.
E. Manfaatkan Layanan Home Service untuk Pemeriksaan
Untuk pemilik mobil yang tidak ingin repot atau kesulitan menjalankan prosedur pengecekan di atas, pihak bengkel resmi biasanya memiliki layanan home service yang bisa membentu pengecekan kondisi mobil lebih komprefensif. Salah satunya Auto2000 menyediakan layanan Toyota Home Service (THS) untuk melakukan servis berkala sekaligus pengecekan kondisi kendaraan pelanggan. Petugas THS akan memastikan mobil siap untuk dipakai saat kondisi New Normal diterapkan.
Jakarta: Di masa Pademik Covid-19 ini, baik selama PSBB atau masa transisi, masih banyak masyarakat yang bekerja dari rumah (work from home) dan membuat mobil lama dianggurin di garasi. Kalau sudah seperti ini, maka sejumlah resiko menanti apabila mobil kesayangan yang lama mangkrak dibiarkan begitu saja.
Selama mobil di garasi diam begitu saja, bukan berarti mobil bebas dari perawatan dan penyakit. Bahkan laman resmi Mobil88 melansir, ada 4 resiko yang bisa dialami oleh mobil di garasi.
1. Kondisi Aki Berpotensi Menjadi Kurang Prima
Ini adalah risiko yang paling rentan rusak karena mobil hanya terparkir saja dan Anda tidak rutin untuk memanaskan mesin. Komponen aki tugasnya adalah menyimpan daya listrik pada mobil, jika lama tidak dinyalakan maka daya yang tersimpan akan terus berkurang. Sedangkan jika mobil digunakan rutin maka aki ini akan terus menyimpan daya listrik yang didapat dari putaran mesin.
Apalagi jika umur aki mobil sudah di atas 2 tahun, otomatis akan rentan sekali terjadi penurunan kualitas aki tersebut. Cara satu-satunya merawat aki ini dengan rutin menyalakan mobil dan biarkan sampai ke kondisi ideal mesin. Atau lebih baik, sesekali jalankan mobil keliling komplek dan jalan sekitar rumah. Sebab ketika mobil bergerak pengisian daya listrik pada aki lebih maksimal.
Halaman Selanjutnya
2. Ban Kempes Saat…