Fungsi sensor tersebut adalah untuk mendeteksi dan memantau suhu oli mesin. Sensor ini mengirimkan data suhu ke ECU, yang kemudian menggunakan informasi tersebut untuk mengontrol kinerja mesin, mencegah overheating (panas berlebih), dan memastikan performa optimal.
Berikut beberapa cara kerja dan fungsi
1. Memantau suhu oli
Sensor EOT mendeteksi perubahan suhu oli mesin dan mengirimkan data ini ke ECU (Electronic Control Unit).
2. Mencegah overheating
Jika suhu oli terlalu panas (terdeteksi overheating), sensor akan memberikan sinyal ke ECU. ECU kemudian akan menyalakan lampu indikator MIL (Malfunction Indicator Lamp) pada dashboard untuk memberi peringatan kepada pengendara.Baca Juga:
Next-Gen Volt-Dragon Charger, Ngecas 5 Menit Bisa Jalan 500 KM?
3. Mengoptimalkan performa
Informasi suhu dari sensor EOT juga digunakan ECU untuk mengatur campuran bahan bakar dan waktu pengapian, sehingga mesin bisa bekerja secara efisien pada suhu yang optimal.Lantaran posisinya cukup vital di mesin, tentu Sobat Medcom juga wajib mewaspadai kondisi yang menunjukkan adanya gejala kerusakan pada sensor EOT. Di antaranya adalah lampu MIL menyala. Kondisi ini membuat mesin sulit menyala saat dingin, namun normal saat sudah panas.
Kemudian juga muncul asap hitam dari knalpot. Lantaran mesin tidak stabil saat idle (langsam), tetapi kembali normal jika soket sensor EOT dilepas. Jika perlu dilakukan penggantian pada sensor tersebut, sebaiknya diganti agar tidak membuat sistem lain jadi error.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id