Jakarta: Ada banyak alasan yang membuat seseorang ingin membeli mobil kedua. Besar kemungkinan adalah karena mobilitas anggota keluarga yang juga meningkat, dan beberapa alasan lainnya.
Secara tidak langsung, penambahan jumlah mobil di garasi akan menimbulkan kenaikan jumlah aset yang dimiliki. Namun ketahui pula meski kuat secara finansial untuk membeli mobil, belum tentu siap dengan biaya lainnya.
Bagi yang berniat menambah jumlah mobil, maka berikut beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan menurut Lifepal
1. Alasannya Pembelian karena Bersifat Produktif
Tidak masalah memiliki dua mobil jika memang hal itu didasari dengan alasan kebutuhan. Sebut saja ingin mencari penghasilan tambahan dengan membuka layanan jasa angkut barang, mau tidak mau harus membeli satu mobil pikap atau van yang bisa menampung banyak barang.
Atau bisa juga dengan membeli mobil penumpang jika Anda berniat menjadikan mobil tersebut sebagai taksi online.
Pertimbangkan dua kali jika ingin membeli mobil hanya sebatas untuk mempermudah mobilitas anggota keluarga lainnya. Selama masih memiliki waktu untuk mengantar mereka untuk beraktivitas, lakukanlah hal ini ketimbang membeli satu lagi.
Jika tidak memungkinkan, maka pertimbangkan untuk membeli sepeda motor saja. Biaya operasional dan pajak sepeda motor tentu lebih murah ketimbang mobil.
2. Harus Sehat dari Segi Keuangan
Mobil adalah aset yang tidak murah, lakukanlah perencanaan terlebih dulu sebelum membeli. Hindari melakukan pembelian secara impulsif dan mengandalkan pembiayaan dari lembaga keuangan, baik bank atau perusahaan multifinance.
Maka kenalilah dengan baik kesehatan finansial saat ini. Keuangan dapat dikatakan sehat apabila hal-hal berikut ini telah terpenuhi:
a. Dana Darurat Harus Ideal
Dana darurat akan sangat berguna untuk memitigasi risiko hilangnya pendapatan karena kehilangan pekerjaan. Pastikan bahwa sudah memiliki dana darurat dalam jumlah ideal. Bila sudah berumah tangga dan memiliki tanggungan, sediakanlah dana darurat paling tidak setara dengan enam bulan pengeluaran bulanan.
b. Terlindungi Secara Finansial
Selain dana darurat, Anda pun harus terlindungi dengan baik dari segala risiko yang sama sekali tidak bisa ditanggulangi dengan dana darurat. Beberapa risiko seperti kehilangan kapabilitas untuk mencari nafkah karena kehilangan fungsi anggota tubuh, sakit kritis, maupun meninggal dunia tentu akan membebani keuangan keluarga secara permanen. Itu sebabnya kita wajib terlindungi secara finansial dengan memiliki asuransi.
c. Memiliki Hutang dalam Batas Wajar atau Tidak Punya Sama Sekali
Mereka yang hidup tanpa utang tentu memiliki beban pengeluaran yang lebih ringan ketimbang yang memiliki. Maksimal cicilan utang yang bisa ditoleransi adalah setara dengan 35 persen dari penghasilan bulanan.
Ketika hutang kita sudah mencapai batas maksimal, hindari mengajukan permohonan kredit untuk membeli mobil kedua. Ingatlah bahwasanya masih butuh dana untuk hidup, membayar premi asuransi, dan berinvestasi untuk jangka panjang.
d. Tabungan Sudah Ideal dan Sudah Disiplin Berinvestasi
Tabungan ideal dinilai dari kepemilikan aset lancar berada di kisaran 15-20 persen dari kekayaan bersih. Terlalu sedikit bisa sangat berisiko untuk memenuhi kewajiban sehari-hari maupun yang bersifat darurat, sementara itu terlalu banyak maka hal itu menandakan kita kurang berinvestasi.
Sementara itu untuk urusan investasi, pastikan saja Anda sudah rutin menyisihkan dana minimal 10 persen atau lebih dari penghasilan bulanan untuk berinvestasi demi merealisasikan tujuan jangka panjang.
3. Lakukan Perbandingan
Cari tahu mobil apa yang menjadi kebutuhan saat ini, lakukan perbandingan antar merek mobil yang diburu, dan pastinya pertimbangkan pula untuk membeli mobil dengan kondisi bekas bila ingin menghemat pengeluaran.
Tidak perlu terburu-buru dalam membeli, sangatlah wajar bila harus menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk melakukan komparasi sebelum membeli. Kenali pula waktu-waktu dimana dealer menggelar diskon untuk setiap pembelian mobil ke pelanggan.
4. Pastikan Garasi Rumah Cukup
Ketika garasi rumah tidak lagi cukup untuk menampung mobil kedua, maka pertimbangkan ulang niat untuk menambah jumlah mobil. Tidaklah baik memarkir mobil di luar garasi, faktor cuaca tentunya akan sangat mempengaruhi bagian eksterior mobil. Belum lagi, risiko baret juga lebih tinggi mengingat kita memarkirnya di luar rumah.
5. Mobil Harus Dilindungi
Segala macam risiko yang berpotensi menimpa mobil tentu akan memakan biaya yang cukup besar. Maka sangat disarankan untuk melindungi mobil, baik yang sudah ada maupun yang akan dibeli, dengan asuransi mobil.
Ada beberapa komponen yang harus Anda ketahui yang berkaitan dengan besaran premi asuransi mobil. Pertama adalah wilayah (domisili mobil Anda), kedua adalah kategori harga mobil, dan yang terakhir adalah jenis asuransi yang dipilih yaitu All Risk (comprehensive) atau Total Loss Only (TLO).
Jakarta: Ada banyak alasan yang membuat seseorang ingin membeli mobil kedua. Besar kemungkinan adalah karena mobilitas anggota keluarga yang juga meningkat, dan beberapa alasan lainnya.
Secara tidak langsung, penambahan jumlah mobil di garasi akan menimbulkan kenaikan jumlah aset yang dimiliki. Namun ketahui pula meski kuat secara finansial untuk membeli mobil, belum tentu siap dengan biaya lainnya.
Bagi yang berniat menambah jumlah mobil, maka berikut beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan menurut Lifepal
1. Alasannya Pembelian karena Bersifat Produktif
Tidak masalah memiliki dua mobil jika memang hal itu didasari dengan alasan kebutuhan. Sebut saja ingin mencari penghasilan tambahan dengan membuka layanan jasa angkut barang, mau tidak mau harus membeli satu mobil pikap atau van yang bisa menampung banyak barang.
Atau bisa juga dengan membeli mobil penumpang jika Anda berniat menjadikan mobil tersebut sebagai taksi online.
Pertimbangkan dua kali jika ingin membeli mobil hanya sebatas untuk mempermudah mobilitas anggota keluarga lainnya. Selama masih memiliki waktu untuk mengantar mereka untuk beraktivitas, lakukanlah hal ini ketimbang membeli satu lagi.
Jika tidak memungkinkan, maka pertimbangkan untuk membeli sepeda motor saja. Biaya operasional dan pajak sepeda motor tentu lebih murah ketimbang mobil.
2. Harus Sehat dari Segi Keuangan
Mobil adalah aset yang tidak murah, lakukanlah perencanaan terlebih dulu sebelum membeli. Hindari melakukan pembelian secara impulsif dan mengandalkan pembiayaan dari lembaga keuangan, baik bank atau perusahaan multifinance.
Maka kenalilah dengan baik kesehatan finansial saat ini. Keuangan dapat dikatakan sehat apabila hal-hal berikut ini telah terpenuhi:
a. Dana Darurat Harus Ideal
Dana darurat akan sangat berguna untuk memitigasi risiko hilangnya pendapatan karena kehilangan pekerjaan. Pastikan bahwa sudah memiliki dana darurat dalam jumlah ideal. Bila sudah berumah tangga dan memiliki tanggungan, sediakanlah dana darurat paling tidak setara dengan enam bulan pengeluaran bulanan.
b. Terlindungi Secara Finansial
Selain dana darurat, Anda pun harus terlindungi dengan baik dari segala risiko yang sama sekali tidak bisa ditanggulangi dengan dana darurat. Beberapa risiko seperti kehilangan kapabilitas untuk mencari nafkah karena kehilangan fungsi anggota tubuh, sakit kritis, maupun meninggal dunia tentu akan membebani keuangan keluarga secara permanen. Itu sebabnya kita wajib terlindungi secara finansial dengan memiliki asuransi.
c. Memiliki Hutang dalam Batas Wajar atau Tidak Punya Sama Sekali
Mereka yang hidup tanpa utang tentu memiliki beban pengeluaran yang lebih ringan ketimbang yang memiliki. Maksimal cicilan utang yang bisa ditoleransi adalah setara dengan 35 persen dari penghasilan bulanan.
Ketika hutang kita sudah mencapai batas maksimal, hindari mengajukan permohonan kredit untuk membeli mobil kedua. Ingatlah bahwasanya masih butuh dana untuk hidup, membayar premi asuransi, dan berinvestasi untuk jangka panjang.
d. Tabungan Sudah Ideal dan Sudah Disiplin Berinvestasi
Tabungan ideal dinilai dari kepemilikan aset lancar berada di kisaran 15-20 persen dari kekayaan bersih. Terlalu sedikit bisa sangat berisiko untuk memenuhi kewajiban sehari-hari maupun yang bersifat darurat, sementara itu terlalu banyak maka hal itu menandakan kita kurang berinvestasi.
Sementara itu untuk urusan investasi, pastikan saja Anda sudah rutin menyisihkan dana minimal 10 persen atau lebih dari penghasilan bulanan untuk berinvestasi demi merealisasikan tujuan jangka panjang.
3. Lakukan Perbandingan
Cari tahu mobil apa yang menjadi kebutuhan saat ini, lakukan perbandingan antar merek mobil yang diburu, dan pastinya pertimbangkan pula untuk membeli mobil dengan kondisi bekas bila ingin menghemat pengeluaran.
Tidak perlu terburu-buru dalam membeli, sangatlah wajar bila harus menghabiskan waktu selama tiga bulan untuk melakukan komparasi sebelum membeli. Kenali pula waktu-waktu dimana dealer menggelar diskon untuk setiap pembelian mobil ke pelanggan.
4. Pastikan Garasi Rumah Cukup
Ketika garasi rumah tidak lagi cukup untuk menampung mobil kedua, maka pertimbangkan ulang niat untuk menambah jumlah mobil. Tidaklah baik memarkir mobil di luar garasi, faktor cuaca tentunya akan sangat mempengaruhi bagian eksterior mobil. Belum lagi, risiko baret juga lebih tinggi mengingat kita memarkirnya di luar rumah.
5. Mobil Harus Dilindungi
Segala macam risiko yang berpotensi menimpa mobil tentu akan memakan biaya yang cukup besar. Maka sangat disarankan untuk melindungi mobil, baik yang sudah ada maupun yang akan dibeli, dengan asuransi mobil.
Ada beberapa komponen yang harus Anda ketahui yang berkaitan dengan besaran premi asuransi mobil. Pertama adalah wilayah (domisili mobil Anda), kedua adalah kategori harga mobil, dan yang terakhir adalah jenis asuransi yang dipilih yaitu All Risk (comprehensive) atau Total Loss Only (TLO).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)