Jakarta: Di tengah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung sekarang ini mempersilahkan transportasi logistik terus berjalan. Di tengah kondisi ini membuat para pengusaha transportasi logistik harus membuat manajemen angkutan yang tepat.
National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni, mengingatkan kembali agar pemilik dan operator kendaraan niaga mempersiapkan manajemen angkutan logistik lebih baik agar keuntungan bisnis dapat tercapai dan keselamatan berkendara juga tetap terpenuhi. "Salah satu manajemen logistik paling penting adalah manajemen perawatan ban karena ban merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang menopang beban dan bersentuhan langsung dengan jalanan. Dengan manajemen perawatan ban yang baik, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan saat high season," ungkap Ahmad melalui keterangan resminya.
Dalam rangka tetap bergulir selama PPKM, Ahmad menjelaskan tiga hal penting dalam manajemen perawatan ban dan kendaraan bagi para pemilik maupun operator kendaraan niaga agar bisa menjaga keselamatan saat melakukan pengantaran.
Pertama, manajemen ban dimulai dari pemilihan ban yang tepat. Salah satu hal paling penting dalam pemilihan ban adalah memilih ban sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui dan beban muatan yang akan diangkut.
Kapasitas daya angkut ban dapat diketahui melalui Indeks Beban yang terdapat pada dinding samping ban. Contohnya, pada ban Hankook TBR 1000R20 AH30 terdapat indeks beban 149/146J. Artinya, setiap satu ban tersebut mempunyai kapasitas daya angkut saat dipasang secara single (di depan) sebesar 3.250 Kg, sedangkan untuk ban dipasang dual/ganda (umumnya ban belakang) adalah 3.000 Kg dengan batas kecepatan maksimal 100 Km/jam.
Manajemen perawatan ban yang baik dan didukung dengan kualitas produk yang mumpuni akan membuat umur pakai ban lebih lama, serta membantu menghemat biaya operasional. Kualitas-kualitas tersebut dapat dirasakan oleh pengendara dengan menggunakan varian ban Radial seperti seri AH30 yang didesain untuk pengangkutan regional atau national transporter. Ban model ini sudah dilengkapi dengan profil tapak lebar untuk memberikan stabilisasi dan keseragaman untuk mengurangi distorsi, menghasilkan kinerja penanganan jalan yang luar biasa, dan memberi umur tapak yang lebih baik.
Kedua, salah satu manajemen perawatan ban yang penting adalah pengecekan kondisi ban dan tekanan angin secara rutin. Pengecekan kondisi ban ini minimal dilakukan setiap sebelum melakukan perjalanan.
Periksa tekanan angin ban apakah sesuai dengan beban yang dimuat, lalu telapak ban apakah masih di atas batas minimal tebal telapak ban, periksa apakah ada luka atau benjolan pada ban, atau ada batu-batu yang menempel pada telapak ban maupun di antara ban ganda. Dengan melakukan pemeriksaan ban secara rutin, maka kecelakaan akibat kerusakan ban dapat dihindari.
Ketiga, gaya mengemudi. Mengemudi dengan kecepatan stabil akan membantu mesin menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan kecepatan konstan, pengendara tidak perlu menginjak pedal gas maupun rem secara agresif.
Kedua gaya mengemudi itu bisa membantu pengendara maupun operator kendaraan dalam memangkas ongkos BBM dan memperpanjang usia ban, sehingga biaya operasional juga dapat berkurang.
Jika menilik kembali ke tahun 2019, Korlantas RI sempat menyebutkan bahwa 136.000 kasus pelanggaran lalu lintas diakibatkan dari truk yang kelebihan beban, dan 90 diantaranya menyebabkan kecelakaan beruntun. Kecelakaan yang terjadi karena ODOL lebih berbahaya karena memungkinkan banyak korban jiwa dalam satu peristiwa.
Jakarta: Di tengah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung sekarang ini mempersilahkan transportasi logistik terus berjalan. Di tengah kondisi ini membuat para pengusaha transportasi logistik harus membuat manajemen angkutan yang tepat.
National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni, mengingatkan kembali agar pemilik dan operator kendaraan niaga mempersiapkan manajemen angkutan logistik lebih baik agar keuntungan bisnis dapat tercapai dan keselamatan berkendara juga tetap terpenuhi. "Salah satu manajemen logistik paling penting adalah manajemen perawatan ban karena ban merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang menopang beban dan bersentuhan langsung dengan jalanan. Dengan manajemen perawatan ban yang baik, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan saat high season," ungkap Ahmad melalui keterangan resminya.
Dalam rangka tetap bergulir selama PPKM, Ahmad menjelaskan tiga hal penting dalam manajemen perawatan ban dan kendaraan bagi para pemilik maupun operator kendaraan niaga agar bisa menjaga keselamatan saat melakukan pengantaran.
Pertama, manajemen ban dimulai dari pemilihan ban yang tepat. Salah satu hal paling penting dalam pemilihan ban adalah memilih ban sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui dan beban muatan yang akan diangkut.
Kapasitas daya angkut ban dapat diketahui melalui Indeks Beban yang terdapat pada dinding samping ban. Contohnya, pada ban Hankook TBR 1000R20 AH30 terdapat indeks beban 149/146J. Artinya, setiap satu ban tersebut mempunyai kapasitas daya angkut saat dipasang secara single (di depan) sebesar 3.250 Kg, sedangkan untuk ban dipasang dual/ganda (umumnya ban belakang) adalah 3.000 Kg dengan batas kecepatan maksimal 100 Km/jam.