Jakarta: Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk kembali menggenjot sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 dalam setahun ke belakang. Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk bisa kembali mengakselerasi sektor usaha lebih baik lagi, mulai dari membuka area-area wisata baru, meningkatkan sarana dan infrastruktur, hingga menawarkan berbagai kemudahan lainnya agar para wisatawan kembali datang berkunjung.
Para pengelola lokasi usaha, penyedia jasa pemandu wisata, dan penyedia transportasi juga bisa memaksimalkan sektor pariwisata melalui meningkatkan pelayanan lebih baik, menyediakan ekosistem bisnis yang lebih ramah lingkungan, serta melakukan efisiensi biaya-biaya operasional yang memungkinkan. Kesemua sektor tersebut bisa ditingkatkan melalui penggunaan mobil listrik yang saat ini sudah mulai banyak di jual.
PR & Media DFSK Indonesia, Achmad Rofiqi, menjelaskan untuk sekarang ini mereka sudah menawarkan Gelora E yang merupakan 100 persen tenaga listrik dan diperuntukan sebagai kendaraan komersial. Dia menyebutkan penggunaan mobil listrik di area-area wisata memiliki banyak keuntungan dan bisa meningkatkan omset usahanya.
"Kendaraan listrik yang kami tawarkan menawarkan efisiensi energi yang tinggi, memiliki biaya operasional yang rendah, hingga ramah lingkungan sehingga sangat cocok untuk menunjang sektor pariwisata sehari-hari. Terlebih kami sengaja menghadirkan Gelora E untuk mendukung berbagai sektor usaha mulai dari logistik, katering, transportasi, hingga pariwisata," buka Achmad Rofiqi.
Rofiqi menjelaskan untuk penggunaan mobil listrik yang mereka tawarkan tersedia dalam model minibus dan blind van. Minibus ini bisa digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan dengan dukungan kabin yang lega, atau model blind van yang tepat digunakan sebagai kendaraan angkutan barang atau logistik dengan panjang ruang bagasi hingga 2,63m. Selain itu, mobil listrik tidak memiliki mesin sehingga suasana kabin lebih senyap, dan tidak meninggalkan bau kurang sedap akibat pembakaran bahan bakar minyak (BBM).
Dari segi biaya operasional harian terbilang rendah dan memungkinkan untuk meningkatkan margin keuntungan bisnis. Baik model minibus dan blind ban hanya membutuhkan biaya sekitar Rp200 per kilometer, dan angka yang ditawarkan ini lebih rendah 1/3 dibandingkan dengan kendaraan komersial konvensional sampai memberikan lebih banyak keuntungan dari segi biaya operasional.
“Keunggulan lain yang dimiliki oleh mobil listrik adalah bebas emisi gas buang sehingga sangat ramah lingkungan. Hal ini sangat bagus, terutama untuk mendukung pariwisata berbasis alam, sehingga bisa menjaga keasrian lingkungan dan kenyamanan para wisatawan selama di lokasi wisata,” tegas Achmad Rofiqi.
Jakarta: Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk kembali menggenjot sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 dalam setahun ke belakang. Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk bisa kembali mengakselerasi sektor usaha lebih baik lagi, mulai dari membuka area-area wisata baru, meningkatkan sarana dan infrastruktur, hingga menawarkan berbagai kemudahan lainnya agar para wisatawan kembali datang berkunjung.
Para pengelola lokasi usaha, penyedia jasa pemandu wisata, dan penyedia transportasi juga bisa memaksimalkan sektor pariwisata melalui meningkatkan pelayanan lebih baik, menyediakan ekosistem bisnis yang lebih ramah lingkungan, serta melakukan efisiensi biaya-biaya operasional yang memungkinkan. Kesemua sektor tersebut bisa ditingkatkan melalui penggunaan mobil listrik yang saat ini sudah mulai banyak di jual.
PR & Media DFSK Indonesia, Achmad Rofiqi, menjelaskan untuk sekarang ini mereka sudah menawarkan Gelora E yang merupakan 100 persen tenaga listrik dan diperuntukan sebagai kendaraan komersial. Dia menyebutkan penggunaan mobil listrik di area-area wisata memiliki banyak keuntungan dan bisa meningkatkan omset usahanya.
"Kendaraan listrik yang kami tawarkan menawarkan efisiensi energi yang tinggi, memiliki biaya operasional yang rendah, hingga ramah lingkungan sehingga sangat cocok untuk menunjang sektor pariwisata sehari-hari. Terlebih kami sengaja menghadirkan Gelora E untuk mendukung berbagai sektor usaha mulai dari logistik, katering, transportasi, hingga pariwisata," buka Achmad Rofiqi.
Rofiqi menjelaskan untuk penggunaan mobil listrik yang mereka tawarkan tersedia dalam model minibus dan blind van. Minibus ini bisa digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan dengan dukungan kabin yang lega, atau model blind van yang tepat digunakan sebagai kendaraan angkutan barang atau logistik dengan panjang ruang bagasi hingga 2,63m. Selain itu, mobil listrik tidak memiliki mesin sehingga suasana kabin lebih senyap, dan tidak meninggalkan bau kurang sedap akibat pembakaran bahan bakar minyak (BBM).