ISOC menemukan permasalahn Nissan Serena tidak responsif dan tidak kuat nanjak setelah perjalanan panjang. ISOC
ISOC menemukan permasalahn Nissan Serena tidak responsif dan tidak kuat nanjak setelah perjalanan panjang. ISOC

Tips Knowledge

Mobil Tak Kuat Nanjak? Bukan Berarti CVT Rusak

Ekawan Raharja • 27 April 2021 09:00
Jakarta: Para pemilik Nissan Serena yang tergabung ke dalam Indonesia Serena Owner Community (ISOC) ada yang mengeluhkan mobil milik mereka semakin lama semakin tidak responsif untuk perjalanan jauh, dan bahkan tidak kuat menanjak. Hal ini kemudian menjadi perhatian bagi komunitas mobil keluarga tersebut, dan mencari penyebab mobil menjadi tidak responsif apabila melakukan perjalanan panjang.
 
Pemilik Serena dan Mantan Ketua UMUM ISOC, Dadang, meneliti penyebab mobil yang mereka miliki bisa tidak responsif atau tidak kuat menanjak setelah perjalanan panjang. Menurut informasinya, kondisi ini banyak dialami oleh pemilik Serena berkode C25 dan C26 yang menggunakan CVT (Continuously Variable Transmission).
 
“Mobil bertransmisi CVT seperti Nissan Serena C25, C26, dan C27 mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mobil bertransmisi AT konvensional, sehingga dalam mengendarainya diperlukan penyesuaian, tidak bisa asal bejek gas,” ujar pria yang akrab disapa Odee melalui keterangan resminya.
 
Odee menambahkan, salah satu penyebab mobil tiba-tiba menjadi tidak responsif, enggan bertambah kecepatan walaupun sudah di gas dalam, sampai tidak kuat menanjak salah satunya adalah karena oli CVT terlalu panas (overheat) dan kemudian CVT masuk ke dalam safe mode. Fitur safe mode ini terdapat di mobil Serena tipe C25, C26, dan C27 yang bertujuan agar jika oli CVT sudah overheat maka ECU akan memerintahkan penyesuaian gas, sensor-sensor, dan akan memerintahkan CVT untuk menurunkan performanya sementara waktu agar CVT melakukan pendinginan dan tidak jebol.
 
Apabila oli CVT sudah kembali ke suhu normal, maka mobil akan kembali ke performa semula. Tentu saja ini perlu menjadi perhatian bagi para pemilik mobil untuk menjaga kondisi CVT dan menerapkan teknik berkendara yang tepat.
 
 
“Perawatan yang kurang baik, misalnya sering terlambat mengganti oli CVT bisa juga karena masa pakai dan umur kendaraan yang mempengaruhi sistem pendinginan CVT. Jika mobil bertransmisi CVT dipakai untuk jarak jauh dan sering gas di RPM tinggi, atau menanjak panjang dengan RPM tinggi, bisa saja oli CVT menjadi overheat. Tetapi hal tersebut tidak terjadi di semua kendaraan bertransmisi CVT, di ISOC hanya terjadi beberapa kasus saja pada member,” terang Odee.
 
Jika mobil kurang responsif atau tidak kuat menanjak maka disarankan untuk mengistirahatkan mobilnya minimal 30 menit, atau jika tidak bisa berhenti (misalnya di tol dan masih jauh dari rest area) maka dapat disiasati dengan berjalan di kecepatan rendah selama 30 menit untuk mendinginkan oli CVT.
 
"Bila oli CVT sudah terlalu sering overheat dan mengganggu kenyamanan berkendara, maka dapat dipasang CVT cooler seperti yang dilakukan beberapa member ISOC," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ERA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan