Jakarta: Banyak orang yang mengira bahwa para pembalap profesional tidak bisa membawa sepeda motor dengan pelan dan tertib berlalu lintas di jalan raya. Nyatanya, mereka dididik untuk bisa menempatkan diri ketika berkendara sepeda motor.
Para pembalap muda Indonesia yang tergabung di Astra Honda Racing Team (AHRT) dididik untuk galak di sirkuit dan sopan di jalan umum. Bagi mereka yang sudah cukup umur berkendara di jalan, agresivitas di trek tak harus menjadi budaya saat berbagi ruas dengan pengendara lain di jalan raya.
Pengalaman Lucky Hendriansya di ajang balap misalnya, mampu mengantarkannya sebagai salah satu pembalap yang disegani di ajang Asia Road Racing Championship. Namun status pembalap berusia 20 tahun asal Pangkajene, Sulawesi Selatan, itu tidak membuatnya lupa diri. Dia dengan tegas menyatakan tidak untuk ugal-ugalan di jalan raya.
”Di sirkuit kita dituntut selalu memacu sepeda motor dengan cepat karena sifatnya kompetisi. Itu pun menggunakan safety gear yang mendukung. Berbeda dengan berkendara di jalanan umum, kita harus memikirkan pengendara lain dan diri kita juga. Banyak rambu-rambu yang harus ditaati,” ucap pria yang acap menaiki skuter matik (skutik).
Begitu juga dengan Delvintor Alfarizi yang menyandang status sebagai Juara Nasional Motocross MX2. Adel, sapaan akrabnya, dikenal tangguh dan galak di sirkuit tanah namun gaya berkendara hariannya berbanding terbalik. Dia lebih suka naik motor santai menggunakan skutik.
Rhesa Danica Ahrens. Honda
”Di sirkuit, kecepatan nomor satu. Di jalan, keselamatan yang utama. Jangan terburu-buru, nikmati perjalanan,” pesannya.
Pebalap muda AHRT, Rheza Danica Ahrens, bahkan memberikan saran kondisi sepeda motor dipastikan prima terlebih dahulu. Kemudian didukung dengan badan sehat dan selalu menggunakan perlengkapan berkendara.
Kemudian kompatriotnya di AHRT Rhesa, Irfan Ardiansyah, menyatakan selalu berkendara harian dengan normal dan terpenting saling menghormati terhadap pengguna jalan yang lain. ”Selalu berhati-hati, tetap waspada karena banyak pengendara lain yang belum tentu mematuhi aturan,” timpal Irfan.
Jakarta: Banyak orang yang mengira bahwa para pembalap profesional tidak bisa membawa sepeda motor dengan pelan dan tertib berlalu lintas di jalan raya. Nyatanya, mereka dididik untuk bisa menempatkan diri ketika berkendara sepeda motor.
Para pembalap muda Indonesia yang tergabung di Astra Honda Racing Team (AHRT) dididik untuk galak di sirkuit dan sopan di jalan umum. Bagi mereka yang sudah cukup umur berkendara di jalan, agresivitas di trek tak harus menjadi budaya saat berbagi ruas dengan pengendara lain di jalan raya.
Pengalaman Lucky Hendriansya di ajang balap misalnya, mampu mengantarkannya sebagai salah satu pembalap yang disegani di ajang Asia Road Racing Championship. Namun status pembalap berusia 20 tahun asal Pangkajene, Sulawesi Selatan, itu tidak membuatnya lupa diri. Dia dengan tegas menyatakan tidak untuk ugal-ugalan di jalan raya.
”Di sirkuit kita dituntut selalu memacu sepeda motor dengan cepat karena sifatnya kompetisi. Itu pun menggunakan safety gear yang mendukung. Berbeda dengan berkendara di jalanan umum, kita harus memikirkan pengendara lain dan diri kita juga. Banyak rambu-rambu yang harus ditaati,” ucap pria yang acap menaiki skuter matik (skutik).
Begitu juga dengan Delvintor Alfarizi yang menyandang status sebagai Juara Nasional Motocross MX2. Adel, sapaan akrabnya, dikenal tangguh dan galak di sirkuit tanah namun gaya berkendara hariannya berbanding terbalik. Dia lebih suka naik motor santai menggunakan skutik.
Rhesa Danica Ahrens. Honda
”Di sirkuit, kecepatan nomor satu. Di jalan, keselamatan yang utama. Jangan terburu-buru, nikmati perjalanan,” pesannya.
Pebalap muda AHRT, Rheza Danica Ahrens, bahkan memberikan saran kondisi sepeda motor dipastikan prima terlebih dahulu. Kemudian didukung dengan badan sehat dan selalu menggunakan perlengkapan berkendara.
Kemudian kompatriotnya di AHRT Rhesa, Irfan Ardiansyah, menyatakan selalu berkendara harian dengan normal dan terpenting saling menghormati terhadap pengguna jalan yang lain. ”Selalu berhati-hati, tetap waspada karena banyak pengendara lain yang belum tentu mematuhi aturan,” timpal Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)