Mengenal dan Memahami Cara Kerja Traction Control Di Motor

Jakarta: Sejumlah sepeda motor bermesin kecil, 250 cc ke bawah, sudah mulai mendapatkan teknologi otomotif berupa fitur traction control system untuk menjaga berkendara selama perjalanan. Sebagai contoh saja, fitur traction control system di model Yamaha Nmax 155 Connected ABS untuk memberikan kontrol selama perjalanan.   Manager Public Relation, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Antonius Widiantoro, menjelaskan penyematan fitur traction control system (TCS)untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Terlebih sepeda motor di bawah 250 cc sudah menjadi pilihan untuk masyarakat Indonesia bepergian sehari-hari.   "Khusus untuk traction control system, fitur yang banyak dijumpai di motor berkapasitas mesin besar ini mampu menjaga traksi ban tetap optimal sehingga pengendara tidak perlu khawatir ketika melintasi permukaan jalan yang licin,” ungkap Antonius Widiantoro melalui keterangan resminya.   Secara teknis, fitur traction control systemberfungsi mencegah ban belakang kehilangan traksi (selip) saat motor sedang berakselerasi di permukaan jalan yang licin, seperti jalan berpasir atau yang basah akibat guyuran hujan.    Adapun kerja fitur ini memanfaatkan perangkat speed sensor yang membaca kecepatan putaran roda depan maupun belakang. Ketika sensor mendeteksi adanya perbedaan kecepatan, maka informasi tersebut akan langsung dikirimkan ke ECU, dan ECU akan meresponnya dengan mengurangi putaran mesin. Cara mengurangi putaran mesin ini dilakukan dengan dua cara, yaitu memundurkan waktu pengapian (ignition delay) dan bisa dengan mengurangi suplai bensin ke ruang pembakaran.     Pada mode default atau setelan pabrikan, fitur traction control system di NMAX 155 Connected ABS dalam kondisi menyala atau aktif. Fitur ini juga dapat dimatikan dengan cara menekan tombol switch control yang ada di kiri stang kemudi. Setelah itu menu pilihan On dan Off nya dapat dilihat pada tampilan layar speedometer.   Cara Merawat Traction Control System Melihat fungsinya yang begitu penting sebagai fitur keselamatan berkendara, pemilik motor dengan fitur ini perlu merawat dan mengecek fungsi secara rutin.  Pastikan fitur tersebut dapat bekerja secara optimal dan selalu siap untuk digunakan.    Lantas bagaimana cara merawat fitur traction control system dan cara mengetahui bahwa fitur tersebut dalam kondisi baik?   Mengingat traction control system memanfaatkan perangkat speed sensor yang terletak di bagian roda depan dan belakang (dekat dengan kaliper rem). Maka pemilik motor harus rajin membersihkan area kaki-kaki motor dari debu dan kotoran yang menempel. Setelah itu, berkendara secara hati-hati dan hindari benturan yang dapat merusak perangkat speed sensor.   Sementara itu untuk mengetahui apakah traction control system berfungsi dengan baik, ada beberapa indikasi yang bisa menjadi acuan. Pertama cek lampu indikator. Jika lampu indikator di layar speedometer terus menyala, maka ada kemungkinan perangkat traction control system pada motor mengalami malfungsi.      Indikasi pengecekan yang kedua dengan cara mengaktifkan fitur traction control system, kemudian posisikan motor dengan standar tengah (main stand) lalu mainkan putaran gas. Jika traction control system berfungsi normal, saat pemilik motor memainkan putaran gas maka putaran roda belakang akan tersendat. Dan jika TCS mengalami malfungsi maka putaran roda belakang tidak akan tersendat saat gas dimainkan.   Jika fitur traction control system pada motor mengalami malfungsi dengan beberapa indikasi seperti yang dijabarkan di atas, maka sebaiknya pemilik motor segara membawa motornya ke bengkel resmi terdekat untuk mendapat pengecekan lebih lanjut.