Jakarta: BMW Motorrad Indonesia melengkapi jajaran motor cruiser classic mereka, khususnya di keluarga R 18. Jika sebelumnya sudah menghadirkan R 18 First Edition di akhir tahun, kini giliran R 18 Classic ditawarkan kepada para pecinta motor gede (moge).
Motor yang langsung diproduksi di Jerman ini dibanderol senilai Rp1,069 miliar (off the road), selisih Rp100 juta dengan R 18 First Edition. Lantas apa yang membedakan kedua model ini?
"R 18 First Edition merujuk kepada ikonik sang legenda R 5 di era tahun 1936-an, sedangkan varian R 18 Classic ini mendapatkan tambahan peranti khas turing sebagai komponen standar," ungkap CEO BMW Motorrad, Joe Frans, Kamis (25/3/2021).
Perbedaan tampak jelas di bagian Windshield berukuran besar untuk menghalau angin ke wajah, jok dengan model 2 orang penumpang, saddle bag berbahan kulit, knalpot dengan model yang rata, dan tambahan lampu LED selain lampu utama. Di bagian handling lebih stabil dengan ban depan berukuran 130/90-16.
Kemudian untuk model ini sudah mendapatkan fitur Automatic Stability Control, engine drag torque control (MSR), dan Integral ABS. Touring juga akan semakin seru dengan mode berkendara Rain, Roll, dan Rock. Khusus untuk model yang baru diperkenalkan ini sudah memiliki fitur Cruise Control.
Secara performa, R 18 Classic menggunakan mesin big boxer berkapasitas murni 1.802 cc dengan pendingin udara empat katup dengan camshafts overhead ganda di setiap silinder. Konfigurasi dua silinder yang diusung ini menghasilkan 91 daya kuda @ 4.750 rpm dengan torsi puncak 150 Nm @ 2.000 - 4.000 rpm.
Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi 6 percepatan manual dengan kopling kering single-disc besar. Alhasil di atas kertas, sepeda motor ini mampu melaju hingga 180 km/jam dengan bahan bakar 17,9 kilometer/liter.
Bila dibandingkan dengan mobil LCGC, mesin yang digunakan jelas kalah gede. Rata-rata mobil buatan dalam negeri tersebut menggunakan mesin 1.000 cc seperti Suzuki Karimun Wagon R dan Daihatsu Sigra, atau mesin 1.200 cc dengan tiga silinder seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan mobil LCGC lainnya.
"R 18 Classic terlihat lebih besar dari R 18 First Edition, kesan mogenya bener-bener dapat. Saya rasa bagi yang menginginkan cita rasa nyaman, aman, bergaya klasik tetapi dengan teknologi yang tinggi, ini pilihannya,” kata Joe Frans.
Jakarta: BMW Motorrad Indonesia melengkapi jajaran motor cruiser classic mereka, khususnya di keluarga R 18. Jika sebelumnya sudah menghadirkan R 18 First Edition di akhir tahun, kini giliran R 18 Classic ditawarkan kepada para pecinta motor gede (moge).
Motor yang langsung diproduksi di Jerman ini dibanderol senilai Rp1,069 miliar (off the road), selisih Rp100 juta dengan R 18 First Edition. Lantas apa yang membedakan kedua model ini?
"R 18 First Edition merujuk kepada ikonik sang legenda R 5 di era tahun 1936-an, sedangkan varian R 18 Classic ini mendapatkan tambahan peranti khas turing sebagai komponen standar," ungkap CEO BMW Motorrad, Joe Frans, Kamis (25/3/2021).
Perbedaan tampak jelas di bagian Windshield berukuran besar untuk menghalau angin ke wajah, jok dengan model 2 orang penumpang, saddle bag berbahan kulit, knalpot dengan model yang rata, dan tambahan lampu LED selain lampu utama. Di bagian handling lebih stabil dengan ban depan berukuran 130/90-16.
Kemudian untuk model ini sudah mendapatkan fitur Automatic Stability Control, engine drag torque control (MSR), dan Integral ABS. Touring juga akan semakin seru dengan mode berkendara Rain, Roll, dan Rock. Khusus untuk model yang baru diperkenalkan ini sudah memiliki fitur Cruise Control.