Jakarta: Penampilan unik tersaji saat sesi tes di Sepang, Malaysia, pada Selasa (6-2-2024) waktu setempat. Miguel Oliveira yang mengendarai Aprilia RS-GP 2024 terpantau menggunakan buntut dengan ukuran yang sangat besar, seperti membawa antena luar televisi.
Desainnya seperti jaraing-jaring kawat yang digunakan sesi pengujian mobil Formula One (F1). Namun itu bukan antena tv, namun perangkat sensor dengan nama aero rake.
Perangkat Aero Rake yang digunakan Aprilia RS-GP 2024 tidak terlepas dari sesi pengetesan motor. Jelas perangkat ini tidak untuk dibawa balapan karena ukurannya yang besar dan membahayakan rider MotoGP lainnya.
Sejatinya di ajang F1, aero rake ini dibekali dengan lebih dari 500 sensor. Tim Aprilia kali ini tidak memasang sebanyak itu, hanya beberapa yang berfungsi mendeteksi kecepatan dan arah udara.
Melalui peranti Aero Rake memungkinkan Aprilia punya data tambahan, selain data simulasi yang dikumpulkan. Salah satu manfaat memakai Aero Rake ini mencari struktur aliran udara dengan posisi yang lebih optimal dan mengurangi efek down force pada area depan.
Tidak mengherankan jika Aprilia mengedepankan aero pada motornya. Sebab bersama Ducati, Aprilia telah menjadi yang terdepan dalam pengembangan aerodinamis.
Lantas bagaimana hasil pengetesan di hari itu? Miguel Oliveira mencatatkan waktu tercepat 1 menit 58,750 detik pada lap ke-23 dari 54 putaran. Oliveira berada di tempat ke-15. Dia berjarak 0,7 detik dari rider tercepat Jorge Martin.
Jakarta: Penampilan unik tersaji saat sesi tes di Sepang, Malaysia, pada Selasa (6-2-2024) waktu setempat.
Miguel Oliveira yang mengendarai
Aprilia RS-GP 2024 terpantau menggunakan buntut dengan ukuran yang sangat besar, seperti membawa antena luar televisi.
Desainnya seperti jaraing-jaring kawat yang digunakan sesi pengujian mobil Formula One (F1). Namun itu bukan antena tv, namun perangkat sensor dengan nama aero rake.
Perangkat Aero Rake yang digunakan Aprilia RS-GP 2024 tidak terlepas dari sesi pengetesan motor. Jelas perangkat ini tidak untuk dibawa balapan karena ukurannya yang besar dan membahayakan rider MotoGP lainnya.
Sejatinya di ajang F1, aero rake ini dibekali dengan lebih dari 500 sensor. Tim Aprilia kali ini tidak memasang sebanyak itu, hanya beberapa yang berfungsi mendeteksi kecepatan dan arah udara.
Melalui peranti Aero Rake memungkinkan Aprilia punya data tambahan, selain data simulasi yang dikumpulkan. Salah satu manfaat memakai Aero Rake ini mencari struktur aliran udara dengan posisi yang lebih optimal dan mengurangi efek down force pada area depan.
Tidak mengherankan jika Aprilia mengedepankan aero pada motornya. Sebab bersama Ducati, Aprilia telah menjadi yang terdepan dalam pengembangan aerodinamis.
Lantas bagaimana hasil pengetesan di hari itu? Miguel Oliveira mencatatkan waktu tercepat 1 menit 58,750 detik pada lap ke-23 dari 54 putaran. Oliveira berada di tempat ke-15. Dia berjarak 0,7 detik dari rider tercepat Jorge Martin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
