Cikarang - Suzuki terakhir kali meluncurkan sepeda motor bertransmisi otomatis dengan konsep unik adalah saat mereka membawa Avenis di ajang pameran otomotif nasional khusus roda dua pada 2022 lalu. Namun bisa dibilang motor ini tak mendapat sambutan positif dari masyarakat. Selain karena modelnya yang dirasakan tidak pas, penempatan harga hingga penggunaan ukuran ban dirasakan tak cocok buat segmen pasar otomotif di Indonesia.
Namun tahun ini, mereka sepertinya belajar banyak dari hal tersebut. Akhir 2023 lalu, mereka kembali membawa tipe yang lebih dikenal luas masyarakat yaitu Burgman. Namun Burgman kali ini adalah versi mesin kecil yaitu 125 cc. Motor yang diklaim memainkan segmen elegan dengan rentang harga lebih terjangkau itu, pun disinyalir bisa membangkitkan penjualan kendaraan roda dua merek S prisma ini di Indonesia.
Lalu apa istimewanya motor ini? Ketika Medcom.id menanyakan langsung kepada Assistant Manager Styling Design Group Motorcycle Marketing & Planning Dept. Suzuki Motor Corporation, Matsuzawa Shuji yang bertandang khusus ke Indonesia, bahwa motor ini adalah produk global. Meski kebetulan diproduksi di India, namun banyak hal istimewa yang mereka sematkan di motor tersebut.
"Kami melihat pasar kendaraan roda dua di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Lantaran Burgman Street 125 EX ini adalah produk global, semua spesifikasi yang Kami sematkan di sana sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakan akan kendaraan skutik secara global. Termasuk di Indonesia," ujar Matsuzawa Shuji.
Performa Mumpuni
Motor ini diklaim memiliki performa yang cukup signifikan. Meski mengusung mesin dengan kapasitas kecil yaitu 125 cc, namun dalam hal akselerasi, terbilang cukup agresif. Matsuzawa menegaskan bahwa ini adalah cara mereka untuk membuat Burgman Street 125 EX ini bisa agresif namun tetap efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Kami bisa merasakan akselerasi menyenangkan dengan putaran tuas gas yang halus karena mesin menghasilkan tenaga puncak 6,3 kW pada 6.500 rpm dan torsi maksimum 10,0 N-m pada 5.500 rpm. Output torsinya yang bertenaga, rasanya takkan mengalami masalah saat lalu lintas stop-and-go, bahkan saat membawa penumpang.
Desain mesin SOHC dengan pendingin udara sederhana, andal, membuat konfigurasi mesin tidak begitu ribet. Engine Auto Stop-Start (EASS), yang pertama pada sepeda motor Suzuki, mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi sekaligus berkontribusi pada pengoperasian yang lebih senyap. Menggabungkan akselerasi dan output bertenaga dengan konsumsi bahan bakar rendah jadi kuncinya.
Torsi jarak rendah dan menengah yang luar biasa ini berkontribusi pada akselerasi yang cepat, output torsi yang bertenaga unggul dalam lalu lintas stop-and-go, dan saat berkendara tandem. Sayangnya di putaran tengah seperti pada kecepatan 45-60 km per jam, tenaga sedikit tertaha. Matsuzawa menjawab bahwa itu konfigurasi yang mereka sengaja berikan agar efisiensi bbm tetap terjaga. Diklaim konsumsi bbmnya mencapai 56,8 km per liternya berdasarkan hasil tes internal Suzuki dalam pengujian mode WMTC saat EASS diaktifkan.
Ergonomi Berkendara Cocok Buat Orang Indonesia
Motor yang diambil dari basis sepeda motor produksi India ini, memang punya beberapa hal yang patut jadi pertimbangan besar bagi orang Indonesia. Di antaranya adalah struktur dan desain bodi kendaraan yang disesuaikan dengan ergonomi orang Indonesia pada umumnya. Salah satunya saat test rider Medcom.id yang tinggi badannya 160 cm, masih sangat nyaman menapak di permukaan jalan. Meski bodi motor terlihat gambot, namun tak ada masalah saat berpijak.
Kemudian desain floorboard yang proporsional memberikan ruang gerak pada posisi kaki yang lebih fleksibel untuk memberikan posisi berkendara yang nyaman, sementara footboards yang berada di depan memungkinkan pengendara ketika ingin meluruskan kakinya untuk memberikan kenyamanan saat berkendara.
Untuk bagasinya, motor ini juga memiliki ruang penyimpanan cukup luas yang berada di bawah jok beserta kait bagasinya. Dua kompartemen yang berada pada bagian depan yang praktis, dan disertai dengan stop kontak USB sebagai perlengkapan standar untuk mengisi daya smartphone. Rangka yang ringan dan rigid dapat mengurangi berat kendaraan dan berkontribusi pada cara berkendara yang lebih baik
Bagian lain yang menunjang kestabilan dalam berkendara adalah sistem suspensi yang telah disesuaikan memberikan kinerja penahan jalan yang kokoh dan berkendara yang nyaman. Penggunaan ban depan ukuran 90/90 dan ban belakang 100/80 membuat kendaraan lebih stabil dan memberikan kenyamanan ketika berada di jalan berbatu. Dibantu dengan ukuran velg dengan 12 inci cast aluminum ringan yang menambah kesan elegan, menghadirkan kelincahan dalam berkendara di zona perkotaan.
Meski secara estetika tampilan bagi sebagian besar orang Indonesia, kurang imbang antara dimensi bodi, namun secara fungsional, menurut desainernya ini sudah lebih dari ideal. Sekarang tinggal melihat sejauh mana pasar bisa menerima kehadiran motor yang masuk di segmen elegan namun punya fitur-fitur menarik itu. Apalagi dari sisi harga jual berada di kisaran Rp24 jutaan. Waaaahhh... mantap nih!
Cikarang - Suzuki terakhir kali meluncurkan
sepeda motor bertransmisi otomatis dengan konsep unik adalah saat mereka membawa Avenis di ajang pameran
otomotif nasional khusus roda dua pada 2022 lalu. Namun bisa dibilang motor ini tak mendapat sambutan positif dari masyarakat. Selain karena modelnya yang dirasakan tidak pas, penempatan harga hingga penggunaan ukuran ban dirasakan tak cocok buat segmen pasar otomotif di Indonesia.
Namun tahun ini, mereka sepertinya belajar banyak dari hal tersebut. Akhir 2023 lalu, mereka kembali membawa tipe yang lebih dikenal luas masyarakat yaitu Burgman. Namun Burgman kali ini adalah versi mesin kecil yaitu 125 cc. Motor yang diklaim memainkan segmen elegan dengan rentang harga lebih terjangkau itu, pun disinyalir bisa membangkitkan penjualan kendaraan roda dua merek S prisma ini di Indonesia.
Lalu apa istimewanya motor ini? Ketika Medcom.id menanyakan langsung kepada Assistant Manager Styling Design Group Motorcycle Marketing & Planning Dept. Suzuki Motor Corporation, Matsuzawa Shuji yang bertandang khusus ke Indonesia, bahwa motor ini adalah produk global. Meski kebetulan diproduksi di India, namun banyak hal istimewa yang mereka sematkan di motor tersebut.
"Kami melihat pasar kendaraan roda dua di Indonesia adalah salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Lantaran Burgman Street 125 EX ini adalah produk global, semua spesifikasi yang Kami sematkan di sana sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakan akan kendaraan skutik secara global. Termasuk di Indonesia," ujar Matsuzawa Shuji.
Performa Mumpuni
Motor ini diklaim memiliki performa yang cukup signifikan. Meski mengusung mesin dengan kapasitas kecil yaitu 125 cc, namun dalam hal akselerasi, terbilang cukup agresif. Matsuzawa menegaskan bahwa ini adalah cara mereka untuk membuat Burgman Street 125 EX ini bisa agresif namun tetap efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Kami bisa merasakan akselerasi menyenangkan dengan putaran tuas gas yang halus karena mesin menghasilkan tenaga puncak 6,3 kW pada 6.500 rpm dan torsi maksimum 10,0 N-m pada 5.500 rpm. Output torsinya yang bertenaga, rasanya takkan mengalami masalah saat lalu lintas stop-and-go, bahkan saat membawa penumpang.
Desain mesin SOHC dengan pendingin udara sederhana, andal, membuat konfigurasi mesin tidak begitu ribet. Engine Auto Stop-Start (EASS), yang pertama pada sepeda motor Suzuki, mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi sekaligus berkontribusi pada pengoperasian yang lebih senyap. Menggabungkan akselerasi dan output bertenaga dengan konsumsi bahan bakar rendah jadi kuncinya.
Torsi jarak rendah dan menengah yang luar biasa ini berkontribusi pada akselerasi yang cepat, output torsi yang bertenaga unggul dalam lalu lintas stop-and-go, dan saat berkendara tandem. Sayangnya di putaran tengah seperti pada kecepatan 45-60 km per jam, tenaga sedikit tertaha. Matsuzawa menjawab bahwa itu konfigurasi yang mereka sengaja berikan agar efisiensi bbm tetap terjaga. Diklaim konsumsi bbmnya mencapai 56,8 km per liternya berdasarkan hasil tes internal Suzuki dalam pengujian mode WMTC saat EASS diaktifkan.
Ergonomi Berkendara Cocok Buat Orang Indonesia
Motor yang diambil dari basis sepeda motor produksi India ini, memang punya beberapa hal yang patut jadi pertimbangan besar bagi orang Indonesia. Di antaranya adalah struktur dan desain bodi kendaraan yang disesuaikan dengan ergonomi orang Indonesia pada umumnya. Salah satunya saat test rider Medcom.id yang tinggi badannya 160 cm, masih sangat nyaman menapak di permukaan jalan. Meski bodi motor terlihat gambot, namun tak ada masalah saat berpijak.
Kemudian desain floorboard yang proporsional memberikan ruang gerak pada posisi kaki yang lebih fleksibel untuk memberikan posisi berkendara yang nyaman, sementara footboards yang berada di depan memungkinkan pengendara ketika ingin meluruskan kakinya untuk memberikan kenyamanan saat berkendara.
Untuk bagasinya, motor ini juga memiliki ruang penyimpanan cukup luas yang berada di bawah jok beserta kait bagasinya. Dua kompartemen yang berada pada bagian depan yang praktis, dan disertai dengan stop kontak USB sebagai perlengkapan standar untuk mengisi daya smartphone. Rangka yang ringan dan rigid dapat mengurangi berat kendaraan dan berkontribusi pada cara berkendara yang lebih baik
Bagian lain yang menunjang kestabilan dalam berkendara adalah sistem suspensi yang telah disesuaikan memberikan kinerja penahan jalan yang kokoh dan berkendara yang nyaman. Penggunaan ban depan ukuran 90/90 dan ban belakang 100/80 membuat kendaraan lebih stabil dan memberikan kenyamanan ketika berada di jalan berbatu. Dibantu dengan ukuran velg dengan 12 inci cast aluminum ringan yang menambah kesan elegan, menghadirkan kelincahan dalam berkendara di zona perkotaan.
Meski secara estetika tampilan bagi sebagian besar orang Indonesia, kurang imbang antara dimensi bodi, namun secara fungsional, menurut desainernya ini sudah lebih dari ideal. Sekarang tinggal melihat sejauh mana pasar bisa menerima kehadiran motor yang masuk di segmen elegan namun punya fitur-fitur menarik itu. Apalagi dari sisi harga jual berada di kisaran Rp24 jutaan. Waaaahhh... mantap nih!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)