Enea Bastiannini paling piawai mengirit penggunaan kompon ban di trek abrasif, sayang Ia terkendala start yang tak begitu baik. GR
Enea Bastiannini paling piawai mengirit penggunaan kompon ban di trek abrasif, sayang Ia terkendala start yang tak begitu baik. GR

Paling Jago Ngakalin Trek Abrasif, Intip Bagaimana Trik Bastianini

Ahmad Garuda • 17 Oktober 2022 20:36
Mengirit penggunaan kompon ban adalah salah satu kepiawaian pembalap Tim Gresini Racing MotoGP yang didukung oleh Federal OilTM yaitu Enea Bastianini. Meski mengawali balapan posisinya sempat melorot di MotoGP Australia pada Minggu (16/10/2022) namun Ia tetap sukses melakukan perlawanan yang sengit di akhir balapan. 
 
Sirkuit Phillip Island, Australia terkenal sangat abrasif ke penggunaan ban di kelas balap MotoGP. Apalagi digunakan di sepanjang 27 lap, tentu dibutuhkan manajemen ban yang superior. Dan ini ditunjukkan Bestia saat memulai balapan dari posisi 15. Meski tak mengawali balapan dengan baik, namun Ia mampu finis di posisi ke-5 bersama rombongan pembalap tercepat lainnya
 
Pembalap asal Italia ini pun mengakui kurang puas meski persaingan kian ketat di titel Juara Dunia MotoGP 2022. Pembalap bernomor 23 ini menyayangkan start dari posisi yang cukup jauh, akibat sesi kualifikasi terhalang oleh pembalap lain. Adapun Fabio Di Giannantonio yang tahun depan masih bertahan di Tim Gresini Racing MotoGP ini hanya mampu finis posisi 20 di MotoGP Australia.

Federal OilTM Brand General Manager, Rommy Averdy Saat, mengakui Enea Bastianini berusaha berjuang untuk bisa meraih podium dan poin maksimal untuk perebutan titel Juara Dunia 2022 yang semakin ketat di sisa akhir musim ini. 
 
Baca Juga:
ASEAN NCAP Menahbiskan 2 Mobil Honda Di Indonesia

 
“Hasil yang mengejutkan karena Enea Bastianini berhasil menunjukkan talenta terbaiknya dengan finis di posisi 5 besar. Ini merupakan kolaborasi yang baik dari pembalap dan rekomendasi ahli dari tim mekanik dalam menyiapkan motor yang bisa bertarung di sirkuit dengan layout yang menantang, serta hembusan angin yang kuat,” ujar Rommy menanggapi posisi finish Bestia di Phillip Island.
 
Pembalap bernomor 23 tersebut mengungkapkan sisi lain kebahagiaannya, yaitu motor Ducati Desmosedici GP21 bisa melesat kencang hingga tembus lima besar. “Ternyata balapannya seru, andaikan posisi start lebih baik itu bisa lebih membantu. Meskipun hanya berbeda dua posisi di depan, kemungkinan akan memengaruhi balapan,” ujar Bastianini.
 
“Bisa memperbaiki posisi dan ini menggembirakan serta mengantongi poin penting di posisi klasemen. Kita masih bisa mengejar titel Juara Dunia dan masih belum berakhir karena masih ada kesempatan. Kini kita akan hadapi MotoGP Malaysia dan kita akan fokus penuh melakukan yang terbaik.”
 
Sementara itu Fabio Di Giannantonio tak bisa berbuat banyak di seri Australia ini, selepas start bisa memperbaiki posisi. Tiba-tiba di lap 4 didorong melebar oleh pembalap lain dan membuat posisinya mundur ke baris belakang, sehingga membalap sendirian di lintasan hingga finis.
 
Baca Juga:
Kurangi Kecelakaan, Sopir Truk & Bus Di Sumatera Utara Belajar Safety Driving

 
“Sangat disayangkan, padahal kita sudah mendapatkan setelan bagus dengan motor. Kita bisa menunjukkan di tiga lap awal dan start juga bagus. Sayangnya di tikungan empat ketika jalani lap ke- 4, Crutchlow menabrak saya dan membuat saya ke pinggir lintasan. Setelah itu balapan berakhir,” ungkap pembalap bernomor 49 ini.
 
Rommy melanjutkan harapannya, kedua pembalap dari tim yang mereka sokong itu bisa memanfaatkan dua seri terakhir yakni di Malaysia pada 23 Oktober, dan di Valencia pada 6 November. 
 
“Tambahan poin besar tentunya bisa mengubah keadaan di klasemen akhir. Motor yang kompetitif, rekomendasi ahli dari tim mekanik, dan diimbangi penampilan maksimal kedua pembalap, pasti akan memberikan hasil yang terbaik, dan bikin bangga para konsumen Federal OilTM serta penggemar MotoGP di Indonesia.”
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan