Ketika melakukan konfirmasi ke Yamaha soal ini, mereka mengakui bahwa teknologi hybrid yang mereka usung di motor ini berbeda dengan pakem hybrid yang dipahami selama ini. Motor ini tidak menggunakan baterai tambahan dan tidak bisa disetel untuk pengaktifan penggerak dari baterai saja seperti halnya mobil atau motor berpenggerak hybrid.
Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Antonius Widiantoro menegaskan bahwa sistem hybrid yang diusung di motor ini punya cara kerja yang berbeda. Lantaran memanfaatkan baterai yang sama dengan baterai bawaan motor konvensional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca Juga:
Berstatus 'Mainan Baru', Daihatsu Puas dengan Capaian Rocky
"Jadi di motor ini tuh tak ada penambahan baterai khusus untuk menggerakkan roda. Sistem hybrid di motor ini murni berfungsi sebagai assist saja atau membantu melakukan akselerasi di motor tersebut dari tiitk diam. Artinya, setiap kali motor ini berhenti, maka untuk melakukan akselerasi awal, sistem hybrid atau bantuan tenaga dari aki ini akan dimanfaatkan," klaim Anton saat ditemui Medcom.id hari ini Selasa (18/1/2022) di Twin House, Cipete, Jakarta Selatan.

Ia menyebutkan bahwa cara kerja sistem assist atau bantuan dalam melakukan akeselerasi juga cukup unik. Yaitu tenaga dari aki atau baterai hanya akan digunakan membantu menyalurkan energi ke sistem transmisi otomatisnya, sehingga akselerasi bisa lebih besar meski putaran mesin tak begitu besar.
"Namun bantuan untuk melakukan akselerasi itu hanya akan berlangsung 3 detik saja atau maksimal putaran mesin mencapai 5.500 RPM. Mana yang lebih duluan tercapai maka komponen yang mengatur penggunaan tenaga dari baterai sebagai sistem hybrid-nya, akan langsung di-cut-off."
Adapun alat yang mengatur sistem cut-off dari aki ini terpasang di bagian buritan motor. Tepat di atas lampu belakang dan di bagian dalam bodi. Komponen tersebut adalah Starter Generator Control Unit (SGCU). Ini adalah komponen tambahan untuk mengatur arus tambahan untuk menambah tenaga pada penggerak rodanya.
Baca Juga:
Hal yang Harus Dilakukan Pengemudi Saat Mengalami Gempa
Teknologi Ramah Lingkungan secara Bertahap
Anton melanjutkan bahwa saat ini banyak pabrikan sepeda motor baru yang langsung memainkan teknologi motor listrik. Namun apa yang terjadi, banyak orang yang belum bisa menerima perilaku berkendara motor listrik. Lantaran tahapan ini belum mereka lalui, bagaimana berperilaku ketika Anda menggunakan motor listrik dan sebagainya.

Hal inilah yang memicu mereka menerapkan teknologi secara bertahap. Untuk sepeda motor, mereka menganggap bahwa pengenalan teknologi hybrid atau bisa dibilang mild-hybrid seperti ini dirasakan cukup tepat. Mengingat di Indonesia yang ingin dicapai ini mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Tapi harus dipahami juga, kesiapan bengkel-bengkel untuk menerima teknologi yang langsung meloncat terlalu signifikan.
Sayangnya, Anton tak mengungkapkan apakah teknologi ini juga nantinya akan diterapkan di tipe motor lainnya? Kita tunggu saja apa yang akan dilakukan Yamaha dengan teknologi terarunya ini.