Bangkok - Honda Asia kembali menyelenggarakan the 3rd Honda Safety Riding Instructor Competition Asia Oceania yang berlangsung di Bangkok, Thailand pada Kamis (23/1/2025). Beberapa fakta soal keselamatan berkendara yang selalu disuarakan oleh brand otomotif asal Jepang itu pun cukup menarik.
Di antaranya adalah kompetisi safety riding yang mereka gelar bukan hanya soal 'gagah-gagahan' soal siapa yang paling jago dalam hal skill berkendara. Namun juga soal perilaku dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dipaparkan oleh Manager Traffic Safety Strategic Management Department Traffic Safety Promotion Function Thai Honda Co., Ltd., Ekkasit Najaitruek bahwa ilmu yang diperoleh oleh para instruktur safety riding di ajang kompetisi ini, hanya 20 persen digunakan untuk keperluan pelatihan di perusahaan mereka itu sendiri.
"80 persen penerapan ilmu safety riding yang mereka peroleh, kebanyakan digunakan untuk berbagi di luar Honda. Sehingga tujuan Kami untuk mengkampanyekan cara berkeselamatan saat berkendara di jalan raya, bisa tercapai. Mengingat kecenderungan penyebab terjadinya kecelakaan adalah dari faktor pengendaranya," ujar Ekkasit Najaitruek saat berbicara dengan Medcom.id.
Ia juga menegaskan bahwa terdapat pembaruan dari sisi kurikulum yang mereka terapkan di event ini. Misalnya perilaku berkendara di malam hari, juga ditekankan. Ekkasit Najaitruek mengatakan bahwa kecelakaan banyak terjadi saat kondisi malam. Di mana banyak pengendara yang abai dengan kondisi sekitar.
"Banyak yang menganggap bahwa berkendara di malam hari lebih aman dan bisa cepat. Tapi mereka tidak sadar bahwa penyebab terjadinya kecelakaan di waktu malam justru sangat besar potensinya. Hal inilah yang Kami tekankan di kurikulum terbaru untuk kompetisi safety riding untuk instruktur tahun ini."
Senior Manager Corporate Affairs & Communications Function Asian Honda Motor co., Ltd., Chadapa Srirojanakul, menambahkan bahwa terdapat 5 grup cakupan kriteria untuk kompetisi tahun ini. Dan kurikulum terbaru masuk di Grup E yang disusun khusus oleh Master Instruktur dari Jepang. Mereka pun berharap melalui pengembangan kurikulum ini, para instruktur dari kompetisi ini lebih baik.
Bangkok - Honda Asia kembali menyelenggarakan the 3rd Honda
Safety Riding Instructor Competition Asia Oceania yang berlangsung di Bangkok, Thailand pada Kamis (23/1/2025). Beberapa fakta soal
keselamatan berkendara yang selalu disuarakan oleh brand
otomotif asal Jepang itu pun cukup menarik.
Di antaranya adalah kompetisi safety riding yang mereka gelar bukan hanya soal 'gagah-gagahan' soal siapa yang paling jago dalam hal skill berkendara. Namun juga soal perilaku dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dipaparkan oleh Manager Traffic Safety Strategic Management Department Traffic Safety Promotion Function Thai Honda Co., Ltd., Ekkasit Najaitruek bahwa ilmu yang diperoleh oleh para instruktur safety riding di ajang kompetisi ini, hanya 20 persen digunakan untuk keperluan pelatihan di perusahaan mereka itu sendiri.
"80 persen penerapan ilmu safety riding yang mereka peroleh, kebanyakan digunakan untuk berbagi di luar Honda. Sehingga tujuan Kami untuk mengkampanyekan cara berkeselamatan saat berkendara di jalan raya, bisa tercapai. Mengingat kecenderungan penyebab terjadinya kecelakaan adalah dari faktor pengendaranya," ujar Ekkasit Najaitruek saat berbicara dengan Medcom.id.
Ia juga menegaskan bahwa terdapat pembaruan dari sisi kurikulum yang mereka terapkan di event ini. Misalnya perilaku berkendara di malam hari, juga ditekankan. Ekkasit Najaitruek mengatakan bahwa kecelakaan banyak terjadi saat kondisi malam. Di mana banyak pengendara yang abai dengan kondisi sekitar.
"Banyak yang menganggap bahwa berkendara di malam hari lebih aman dan bisa cepat. Tapi mereka tidak sadar bahwa penyebab terjadinya kecelakaan di waktu malam justru sangat besar potensinya. Hal inilah yang Kami tekankan di kurikulum terbaru untuk kompetisi safety riding untuk instruktur tahun ini."
Senior Manager Corporate Affairs & Communications Function Asian Honda Motor co., Ltd., Chadapa Srirojanakul, menambahkan bahwa terdapat 5 grup cakupan kriteria untuk kompetisi tahun ini. Dan kurikulum terbaru masuk di Grup E yang disusun khusus oleh Master Instruktur dari Jepang. Mereka pun berharap melalui pengembangan kurikulum ini, para instruktur dari kompetisi ini lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
