Tentu banyak hal yang menarik untuk diujicoba di motor tersebut, terutama fitur-fitur terbarunya seperti smart key system yang menyamai teknologi Vario 150 dan New PCX 150. Uniknya sistem unlocking untuk smart key tersebut, dibuat berbeda. Yaitu harus menekan tombol starter untuk membuat smart key ini bisa bekerja seperti biasanya. Di PCX dan Vario, fitur ini bisa bekerja ketika menekan smart key untuk membuatnya jadi aktif.
Jadi Makin Lincah
Salah satu hal yang benar-benar bikin penasaran adalah agilitas atau kelincahan dan stabilitasnya saat digunakan bermanuver cukup ekstrim. Kesempatan itu pun tak disia-siakan oleh beberapa test rider yang terdiri dari jurnalis, vlogger dan blogger otomotif, di pusat pelatihan safety riding Honda di Cikarang pada Kamis (12/11/2020)..jpeg)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kami pun berhasil membuktikannya di lintasan yang sengaja dibuat cukup berkelok seperti saat mengikuti sesi latihan safety riding. Dukungan rangka baru dengan teknologi eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) benar-benar membuat Scoopy terbaru ini sangat berbeda. Terasa lebih lincah melahap tikungan-tikungan namun tetap stabil ketika pindah kemiringan dari kiri ke kanan.
Rangka ini mirip dengan rangka yang terpasang di Honda Genio dengan plat baja casting dengan model persegi. Rangka ini yang membuatnya lebih lincah namun tetap stabil karena lebih rigid. Apalagi bodinya tak terlalu tinggi sehingga ketika diajak berkendara agresif pun sangat mumpuni.
Ban Lebih Lebar
Hal lain yang turut membantu motor ini jadi lebih stabil, juga tak lepas dari profil ban yang terbilang lebar untuk ukuran 12 inci. Ban depan dengan lebar profil 100 dan belakang 110, membuatnya tampil lebih gambot di bagian kaki-kaki. Efeknya saat digunakan bermanuver, bisa lebih aman, lantaran permukaan ban yang menempel di jalan lebih besar.Mesin Lebih Bertenaga
Untuk ukuran motor dengan kapasitas mesin 110 cc, Scoopy terbaru ini punya tenaga yang lebih dari cukup untuk melakukan akselerasi lebih cepat dari versi sebelumnya. Artinya dengan kapasitas yang kini terbilang paling kecil tersebut, masih lebih dari cukup untuk melakukan mobilitas dalam kawasan perkotaan.
Hal ini juga sempat kami uji di lintasan lurus meski tak seberapa jauh. Namun performanya jika dibanding versi sebelumnya berbeda cukup signifikan. Terutama di sisi akselerasi. Tentu itu tak lepas dari kompresi mesin 10:1 yang mampu mengeluarkan torsi sebesar 9,3 Newton meter. Sayangnya, memang tarikan awal yang tak begitu agresif. Mungkin bertujuan agar stabilitasnya lebih terjaga.
Sayangnya, ketika Anda berbicara soal harga, butuh merogoh kantong lebih dalam. Lantaran dengan kapasitas mesin kecil, harganya cukup prestis yaitu mendekati angka Rp20 juta untuk versi Sporty dan Fashion. Sementara versi Stylish SKS dan Prestige SKS berada di atas angka Rp20 juta.
(ERA)