Peresmian Becak Kayu dengan energi alternatif di Yogyakarta. Antara/Luqman Hakim
Peresmian Becak Kayu dengan energi alternatif di Yogyakarta. Antara/Luqman Hakim

Becak Di Yogyakarta Diberikan Fitur Pedal Assist, Begini Cara Kerjanya

Ekawan Raharja • 27 Desember 2023 08:48
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini memiliki becah (becak kayuh) bertenaga alternatif sebagai moda transportasi tradisional. Sebagai pembeda dengan becak konvensional, becak ini memiliki fitur modern yang membuat pedalnya semakin ringan untuk dikayuh.
 
Becak yang dikembangkan oleh Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) DIY itu diproduksi dengan dana keistimewaan dan siap dioperasikan pada awal 2024. Salah satu ikon kendaraan tradisional di DIY itu dilestarikan dengan mempertahankan ciri khasnya yaitu tetap dikayuh, namun didukung dengan sistem penggerak (pedal assist) bertenaga listrik.
 
Dengan tenaga penguat laiknya sepeda elektrik tersebut, diharapkan pengemudi merasa lebih ringan mengayuh becak. "Adanya penggunaan teknologi tentunya menjadi suatu hal yang memungkinkan selama sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, dikutip dari Antara.

Keberadaan becak kayuh bertenaga alternatif, lanjut Made, juga sekaligus mendukung terwujudnya "low emission zone" atau zona rendah emisi di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
 
Baca Juga:
Tak Hanya Mobil Listrik, BYD Punya Rencana Besar Ingin Masuk IKN Nusantara?

 
"Dengan ditetapkannya Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia oleh UNESCO maka terdapat konsekuensi untuk menjaga kebersihan lingkungan dari polusi udara," kata dia.
 
Pemda DIY juga meresmikan stasiun pengisian daya baterai becak yang berlokasi di Taman Parkir Ketandan di jalan Ketandan Wetan, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.
 
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, mengatakan becak kayuh merupakan salah satu ikon DIY serta bagian tak terpisahkan dari nostalgia tentang Yogyakarta. Menurut Paku Alam, agar tetap hidup, tradisi atau budaya tidak boleh stagnan seraya mengikuti dinamika zaman tanpa harus menghilangkan esensi tradisi atau budaya dimaksud.
 
"Ada pula kewajiban untuk memanusiakan manusia yang harus terus diupayakan, terlebih karena ini sudah menjadi komitmen jangka panjang DIY. Untuk itu, saya mengapresiasi diluncurkannya becak kayuh dengan tenaga alternatif beserta sarana prasarana pendukungnya pada hari ini," tutur Paku Alam X.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan