Planet Ban berkolaborasi dengan CarbonEthics membuat APO di sepanjang garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang.  Planet Ban
Planet Ban berkolaborasi dengan CarbonEthics membuat APO di sepanjang garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang. Planet Ban

Go Green! Limbah Ban Motor Ternyata Bisa Dijadikan APO

Ekawan Raharja • 18 Oktober 2023 11:00
Jakarta: Ban menjadi salah satu komponen di kendaraan yang sulit untuk didaur ulang. Tetapi Planet Ban memiliki ide untuk memanfaatkan ban bekas sebagai alat pemecah ombak (APO).
 
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa bengkel tersebut berkolaborasi dengan CarbonEthics untuk membuat APO yang membentang sepanjang 150 meter di sepanjang garis pantai Dusun Bungin, Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang. Setidaknya dalam kolaborasi ini ada lebih dari 500 unit ban bekas yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mengembalikan keseimbangan alam.
 
CEO Planet Ban, Andi Harjoko, menjelaskan perusahaan memiliki visi untuk terus berinovasi dalam membentu bisnis yang berkelanjutan. Termasuk penggunaan ban bekas yang bisa dimanfaatkan sebagai APO bisa melindungi pemukiman masyarakat dari hantaman gelombang laut.

“Tak hanya mengurangi jumlah limbah ban yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir, kolaborasi bersama CarbonEthics ini dapat mengendalikan abrasi dan melindungi pemukiman masyarakat dari gelombang laut,” ujar Andi melalui keterangan resminya.
 
Baca Juga:
GIIAS Semarang 2023 Bakalan Jadi Pesta Otomotif Jawa Tengah, Ini Keseruannya

 
Sebelumnya, Perusahaan juga telah mendorong pelanggan untuk meninggalkan ban bekas saat membeli ban baru di toko mereka dalam mengurangi dampak negatif dari limbah. Ban bekas ini akan diolah ulang menjadi produk yang berguna melalui kerjasama dengan pihak ketiga.
 
Selain itu, pihak bengkel akan bekerja sama dengan produsen ban untuk menerapkan kebijakan tanpa plastik dalam penjualan ban di lebih dari seribu outlet Planet Ban, sebagai bagian dari dukungan terhadap program pemerintah dalam mengurangi limbah plastik.
 
Upaya pengelolaan limbah ban ini merupakan bagian dari implementasi prinsip 5i (Reduksi Emisi, Konversi, Konservasi, Proteksi dan Mediasi) yang diadopsi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan. Lebih dari itu, Planet Ban telah melaksanakan sejumlah inisiatif penting untuk mendukung komitmen zero emission dan zero waste, termasuk layanan uji emisi dan servis berkala, pengelolaan limbah oli dan ban motor beserta plastik pembungkusnya, penggunaan bahan ramah lingkungan untuk suku cadang motor, serta pengembangan layanan terbaru untuk mendukung ekosistem motor listrik (Electric Vehicle).

Pendekatan Kreatif dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

Dalam 30 tahun terakhir, seluas 69,28 hektar daerah pesisir Desa Tanjungpakis telah terdampak abrasi yang masif. Limbah ban motor bekas dipilih sebagai Alat Pemecah Ombak karena sifat elastis karet pada ban yang dapat menyerap energi dari gelombang laut dan memecahkannya menjadi energi kinetik yang lebih rendah.
 
Baca Juga:
Cuma Butuh 1 Tahun, Wuling Air ev Terjual 11 Ribu Unit Lebih

 
Dikombinasikan dengan bambu, Alat Pemecah Ombak yang terbuat dari limbah ban bekas yang telah didaur ulang ini memiliki potensi yang optimal untuk mengurangi kekuatan gelombang tinggi dan melindungi pantai dari abrasi secara efektif, sekaligus mudah dibentuk dibandingkan material lainnya.
 
“Masalah abrasi saat ini telah menjadi sangat serius bagi kelangsungan hidup masyarakat pesisir di sejumlah daerah di Indonesia. Dengan memanfaatkan limbah ban bekas dari Planet Ban, diperkirakan inisiatif ini berpotensi meningkatkan taraf hidup 5% dari populasi masyarakat Desa Tanjung Pakis yang terdampak abrasi pada 2026. Hal ini dihitung dari potensi restorasi lahan hingga 10 hektar dan konservasi 40,000 pohon mangrove dari gelombang tinggi,” beber Agung CEO CarbonEthics, Bimo Listyanu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan