Jakarta: Pemerintah mendorong masyarakat agar beralih menggunakan kendaraan listrik untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Nah buat kaum urban yang mengandalkan sepeda motor untuk beraktivitas sehari-hari, cocok nggak pakai sepeda motor listrik?
Tester rider Medcom.id berkesempatan mencoba beraktivitas sehari-sehari dengan menggunakan motor listrik, menempuh 73 km dalam 2 hari di Jabodetabek. Kuda besi yang digunakan kali ini adalah Yadea E8S Pro dengan model skuter matik.
Di atas kertas, E8S Pro ini menggunakan Graphene Battery berkapasitas 72V 38Ah dengan klaim jarak tempuh maksimal 150 km. Motor penggerak yang digunakan memiliki power 2.000 W dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Baca Juga:
Simak, Ini Syarat dan Tarif Pembuatan SIM C
Dari segi dimensi, E8S Pro memiliki panjang 1.810 mm, lebar 710 mm, dan tinggi 1.165 mm. Di kaki-kakinya menggunakan pelek 12 inci dengan pengawalan rem cakram depan dan belakang.
Impresi pertama yang dirasakan ketika memutar tuas gas adalah tenaga yang instan dan torsi yang besar. Bagi para pemula yang pertama kali menggunakan motor listrik harus memutar gas lebih halus agar motor tidak menyentak.
Kemudian untuk manuver di jalanan, meliuk-liuk melewati kendaraan lainnya, juga tergolong cukup nyaman dan handlingnya cukup baik. Sayangnya untuk suspensinya tergolong keras sehingga ketika melewati speed-trap atau jalan yang berlubang sangat terasa hingga di tangan.
Nah Soal performa, motor listrik umumnya memiliki torsi yang besar sehingga memulai perjalanan cukup bertenaga. Sedangkan untuk kecepatan puncak motor listrik seharga Rp23,9 juta itu dengan mode berkendara 'Eco', yang ditandai 1 di panel instrumen, hanya sebatas 45 km/jam. Memasuki mode sport, yang ditandai 2 di panel instrumen, kecepatan E8S Pro bisa dipacu hingga 60 km/jam.
Baca Juga:
Apa Tantangan Sektor Otomotif Masa Depan? Ini Solusi Industri
Namun ketika baterai sudah mulai berkurang cukup banyak, performa E8S Pro juga menurun. Mode Eco hanya bisa dipacu hingga 35 km/jam, dan mode sport hanya bisa dipacu 50 km/jam. Tentu saja performa ini terasa kurang kala melewati jalan yang cukup lenggang, dan kurang bertenaga apabila ingin mendahului kendaraan yang ada di depan.
Catatan penting E8S Pro dari tester rider Medcom.id adalah indikator daya baterai di instrumen panel hanya diberitahu berdasarkan bar, tidak ada persentase kapasitas baterai. Terlebih indikator baterai ini kurang akurat karena ketika motor sudah melewati 60 km, bar tersebut bisa tiba-tiba berkurang menjadi 1, kemudian bisa bertambah menjadi penuh, dan kemudian berkurang menjadi 3 bar. Hal ini tentu agak sulit bagi tester rider Medcom.id untuk memastikan berapa daya baterai yang tersisa saat perjalanan.
Oleh sebab itu, penting bagi pengguna motor listrik untuk selalu mengecas kuda besi setiap hari. Tester rider Medcom.id mengecas motor listrik di rumah dengan daya 2.200VA tidak ada masalah tegangan listrik turun, dan ketika bangun di pagi hari baterai sudah terisi penuh.
Jadi kamu bagaimana? tertarik beralih menggunakan motor listrik untuk sehari-hari?
Jakarta: Pemerintah mendorong masyarakat agar beralih menggunakan kendaraan listrik untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Nah buat kaum urban yang mengandalkan sepeda motor untuk beraktivitas sehari-hari, cocok nggak pakai sepeda motor listrik?
Tester rider Medcom.id berkesempatan mencoba beraktivitas sehari-sehari dengan menggunakan motor listrik, menempuh 73 km dalam 2 hari di Jabodetabek. Kuda besi yang digunakan kali ini adalah Yadea E8S Pro dengan model skuter matik.
Di atas kertas, E8S Pro ini menggunakan Graphene Battery berkapasitas 72V 38Ah dengan klaim jarak tempuh maksimal 150 km. Motor penggerak yang digunakan memiliki power 2.000 W dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Baca Juga:
Simak, Ini Syarat dan Tarif Pembuatan SIM C
Dari segi dimensi, E8S Pro memiliki panjang 1.810 mm, lebar 710 mm, dan tinggi 1.165 mm. Di kaki-kakinya menggunakan pelek 12 inci dengan pengawalan rem cakram depan dan belakang.
Impresi pertama yang dirasakan ketika memutar tuas gas adalah tenaga yang instan dan torsi yang besar. Bagi para pemula yang pertama kali menggunakan motor listrik harus memutar gas lebih halus agar motor tidak menyentak.
Kemudian untuk manuver di jalanan, meliuk-liuk melewati kendaraan lainnya, juga tergolong cukup nyaman dan handlingnya cukup baik. Sayangnya untuk suspensinya tergolong keras sehingga ketika melewati speed-trap atau jalan yang berlubang sangat terasa hingga di tangan.
Nah Soal performa, motor listrik umumnya memiliki torsi yang besar sehingga memulai perjalanan cukup bertenaga. Sedangkan untuk kecepatan puncak motor listrik seharga Rp23,9 juta itu dengan mode berkendara 'Eco', yang ditandai 1 di panel instrumen, hanya sebatas 45 km/jam. Memasuki mode sport, yang ditandai 2 di panel instrumen, kecepatan E8S Pro bisa dipacu hingga 60 km/jam.
Baca Juga:
Apa Tantangan Sektor Otomotif Masa Depan? Ini Solusi Industri
Namun ketika baterai sudah mulai berkurang cukup banyak, performa E8S Pro juga menurun. Mode Eco hanya bisa dipacu hingga 35 km/jam, dan mode sport hanya bisa dipacu 50 km/jam. Tentu saja performa ini terasa kurang kala melewati jalan yang cukup lenggang, dan kurang bertenaga apabila ingin mendahului kendaraan yang ada di depan.
Catatan penting E8S Pro dari tester rider Medcom.id adalah indikator daya baterai di instrumen panel hanya diberitahu berdasarkan bar, tidak ada persentase kapasitas baterai. Terlebih indikator baterai ini kurang akurat karena ketika motor sudah melewati 60 km, bar tersebut bisa tiba-tiba berkurang menjadi 1, kemudian bisa bertambah menjadi penuh, dan kemudian berkurang menjadi 3 bar. Hal ini tentu agak sulit bagi tester rider Medcom.id untuk memastikan berapa daya baterai yang tersisa saat perjalanan.
Oleh sebab itu, penting bagi pengguna motor listrik untuk selalu mengecas kuda besi setiap hari. Tester rider Medcom.id mengecas motor listrik di rumah dengan daya 2.200VA tidak ada masalah tegangan listrik turun, dan ketika bangun di pagi hari baterai sudah terisi penuh.
Jadi kamu bagaimana? tertarik beralih menggunakan motor listrik untuk sehari-hari?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
