Jakarta: Suzuki digosipkan akan mundur dari MotoGP di akhir musim 2022 ini. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak pabrikan, namun banyak pihak berspekulasi ini dikarenakan masalah finansial.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini ditenggarai berpengaruh terhadap keuangan pabrikan asal Jepang tersebut. Terlebih mereka juga harus menyiapkan investasi untuk keperluan riset kendaraan listrik.
Kemudian untuk selama balapan, tim Suzuki Ecstar mendapatkan sponsor utama oli Ecstar di mana ini masih unit usaha dari Suzuki. Sebagai pembanding, Yamaha didukung oleh Monster atau Honda didukung oleh Repsol.
Besarnya Biaya Operasional MotoGP
MotoGP sebagai balapan top kelas dunia jelas tidak murah biaya operasionalnya. Jelas membutuhkan biaya miliaran untuk mengikuti balapan ini, seperti dikutip dari Laman Box Repsol.
Mulai dari mesin motor saja, dibutuhkan biaya EUR 200 ribu - 250 ribu atau kalau dirupiahkan setara Rp3 - 3,8 miliar. Sedangkan tim pabrikan umumnya menghabiskan biaya 3 juta euro atau setara Rp 45,8 miliar untuk pengembangan motor.
Kemudian tim satelit bisa menyewa motor balap dengan biaya berkisar EUR2 juta atau sekitar Rp30,5 miliar selama 1 musim. Harga tersebut sudah termasuk dua motor yang dibutuhkan, serta peningkatan yang dikembangkan tapi tanpa suku cadang.
Sistem elektronik motor MotoGP, dengan sensor, kabel dan panel, tak kalah menghabiskan biaya lebih dari Eur100 ribu atau sekitar Rp 1,5 miliar.
Sistem pengereman juga cukup mahal. FIM membatasi harga kit rem depan sebesar EUR 70 ribu atau sekitar Rp 1 miliar, dan belum termasuk pajak. Itu sudah termasuk tiga pasang kaliper, tiga silinder, 10 cakram karbon, dan 28 kampas rem.
Biaya yang tidak murah lainnya adalah perjalanan sekitar Euro1.200 atau berkisar Rp 18,3 juta untuk setiap anggota tim MotoGP per seri. Ini berarti biaya perjalanan hampir Euro700 ribu atau Rp10,6 miliar untuk tim yang terdiri dari 30 orang dalam satu musim alias 19 balapan. Ini tanpa memperhitungkan bahwa pemimpin tim, pebalap, dan manajer mungkin terbang dengan kelas yang lebih tinggi.
Belum lagi ketika pebalap mengalami kecelakaan parah hingga mengakibatkan motor rusak. Tim bisa merogoh biaya hingga Eur100 ribu atau setara Rp1,5 miliar untuk biaya perbaikan.
Jakarta: Suzuki digosipkan akan mundur dari MotoGP di akhir musim 2022 ini. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak pabrikan, namun banyak pihak berspekulasi ini dikarenakan masalah finansial.
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini ditenggarai berpengaruh terhadap keuangan pabrikan asal Jepang tersebut. Terlebih mereka juga harus menyiapkan investasi untuk keperluan riset kendaraan listrik.
Kemudian untuk selama balapan, tim Suzuki Ecstar mendapatkan sponsor utama oli Ecstar di mana ini masih unit usaha dari Suzuki. Sebagai pembanding, Yamaha didukung oleh Monster atau Honda didukung oleh Repsol.
Besarnya Biaya Operasional MotoGP
MotoGP sebagai balapan top kelas dunia jelas tidak murah biaya operasionalnya. Jelas membutuhkan biaya miliaran untuk mengikuti balapan ini, seperti dikutip dari Laman Box Repsol.
Mulai dari mesin motor saja, dibutuhkan biaya EUR 200 ribu - 250 ribu atau kalau dirupiahkan setara Rp3 - 3,8 miliar. Sedangkan tim pabrikan umumnya menghabiskan biaya 3 juta euro atau setara Rp 45,8 miliar untuk pengembangan motor.